Chapter 5

366 12 0
                                    


A/N : kalung yang dimaksud di sini seperti di serial Naruto Shippuden : road to Sakura (Episode 271)
.
.
.
Sasuke's POV

Aku meninggalkan Sasori sebelum dia sempat bertanya maksud ucapanku yang menyuruhnya memberikan bungkusan ke Sakura, aku juga tidak sadar membelikan sesuatu untuk Sakura. Saat aku menemani duo pasangan konyol di otlet aksesoris perhiasan, kenapa aku begitu tertarik untuk memberi hadiah ke Sakura, saat itu aku menemukan kalung berbentuk bunga Sakura dengan warna merah jambu dan salah satu kelopaknya ada yang berwarna ungu, waktu melihatnya aku langsung berpikir kalau kalung itu akan mempercantik leher putih Sakura dan aku tanpa bisa berhenti, membelikan kalung itu dan yang kutahu sudah tercampur satu dengan bungkusan hadiah untuk Shion dari Sasori, mengenai Sasori, dia membelikan Shion kalung juga berbentuk giok berwarna sama dengan matanya Shion, pasangan duo konyol itu tidak tahu mengenai kalung yang ku beli itu, tapi aku sudah memberitahu Sasori kalau bungkusan itu untuk Sakura.

Aku sungguh tidak tahu ada apa denganku, aku sudah menyakinkan diriku untuk tidak terlalu memikirkan gadis ceroboh dan menyebalkan seperti Sakura dan beranggapan kalau jatuh cinta itu sesuatu yang konyol, dimana kau merasa dirimu kehilangan akal sehatmu karena kau terpedaya dengan yang namanya jatuh cinta kepada seseorang, aku sadar betul kalau aku saat ini kehilangan diriku sendiri sekarang, dan ini sungguh membuatku tersiksa, sungguh. Oh! aku tersadar sesuatu, ya aku mengingat siapa laki-laki yang dicintai Sakura, kalian tahu jawabannya.
Hhh... laki-laki itu adalah aku! Dan kau tahu sekarang aku sedang apa? tersenyum, benar! Aku sedang tersenyum.

Aku mencoba mengenyahkan semua hal-hal yang terjadi setengah hari ini yang membuatku harus senam jantung dan membuatku gila karena tidak bisa menyembunyikan senyum di wajahku, aku harus fokus menyetir untuk menuju Otto dan memberikan kejutan untuk Shion tengah malam nanti, aku dan Itachi juga kekasihnya-Konan sudah merencanakan akan mengerjai Shion dengan membawanya keluar saat dia tertidur di dalam kamarnya dan tahu-tahu dia terbangun di taman bermain di dekat rumahnya yang pastinya gelap gulita. Tapi di sana kami sudah mengubah taman bermain itu dengan hiasan lampu warna-warni memenuhi pinggiran taman, tentunya saja itu rencana Sasori sendiri dan dia meminta bantuanku dan juga Itachi.

Aku sudah sampai di sebuah café dekat dengan kompleks perumahan Shion, aku sudah janjian dengan Itachi di sini, dan saat aku memarkirkan mobil kulihat Itachi bersama Konan turun dari mobil, sepertinya mereka juga baru sampai, aku keluar dari mobil dan bersandar di kap mobil.

"Sasori tidak bersamu?" Itachi menggandeng Konan dan mendekat ke mobilku.

Aku angkat bahu, "Dia bilang ingin mengurus sesuatu."

Itachi mengangguk, "Kau sudah membelikan sepupumu apa?" dia bertanya sambil menatapku tajam, aku menahan untuk memutar mataku. "Kau tidak lupakan Sasu-chan?" Konan mendengar panggilanku langsung terkikik geli.

"Tch ... bisa kau berhenti memanggilku begitu?!" ucapku sarkasme. "Itu menggelikan!" Itachi menyeringai karena sukses membuatku malu.

Kami memutuskan untuk masuk ke café dan membicarakan rencana kami lagi, saat ini Shion pastinya belum tidur pulas karena jam menunjukkan pukul hampir sembilan malam, dan aku di sini-lagi melihat orang berpacaran di depanku, jujur ini membuatku tidak nyaman karena harus melihat duo pasangan konyol sedang bermesraan di depanku, seolah-olah aku ini tidak pernah ada di depan mereka, dan ini tidak memungkinkan para pengunjung yang melihatku seolah aku jadi obat nyamuk mereka.

"Jadi... yang akan menggedong Shion menuju taman siapa?" Itachi mengalihkan pandangannya dari Konan dan beralih menatapku.

"Tentu saja Sasori," Jawabku, memang benar rencananya begitu'kan? Sasori yang menggendong kekasihnya sendiri, kenapa dia bertanya. "Memang siapa lagi?"

Falling in Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang