Chapter 1
Sakura berada di kamarnya yang bernuansa peach itu, dia sekarang sedang menikmati merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya sambil membayangkan lagi peristiwa di hari Minggu saat dia bertemu atau bisa dibilang bertabrakan dengan Sasuke. Sebenarnya ada apa dengan Sakura? Kenapa beberapa hari ini dia memikirkan laki-laki asing itu? Apa dia sedang jatuh cinta, jatuh cinta pada pandangan pertama. Sakura menggelengkan kepalanya mencoba kembali bersikap rasional bahwa itu hanya perasaan sesaat yang hinggap di hatinya. Mana mungkin dia jatuh cinta dengan laki-laki yang baru dia temui itu?
Saat mencoba mengenyahkan perasaan Sakura yang berdebar setiap mengingat Sasuke, datang seseorang mengusiknya. "NONA TIDUR BERJIDAT LEBAR!! Kau di dalam?" teriak Sasori dari balik pintu.
Sakura mengabaikan teriakan Sasori, "HEY! NONA TIDUR BERJIDAT LEBAR ... aku tahu kau di dalam, apa perlu pintu kamarmu kudobrak kalau tidak kau buka?!" ancam Sasori sambil menahan tawa dibalik pintu kamar Sakura.
Sakura berdecak malas menanggapi ancaman Sasori, tapi dia tetap berjalan ke pintu dan membukakan pintu kamarnya. "Mau apa kau datang ke kamarku Sasori-nii?" Ucap Sakura yang sudah berdiri di ambang pintu kamarnya dengan wajah kesal.
Sasori tiba-tiba menyeringai, membuat Sakura mengernyitkan dahi lebarnya. "Kenapa senyum-senyum, apa ada yang lucu?"
Sasori menggeleng. "Tidak... Mau nememaniku ke rumah teman Sakura-chan yang manis ini?" Sasori menarik turunkan alisnya menatap Sakura.
Sakura bergedik ngeri melihat Sasori, tidak biasanya kakaknya ini mengajaknya pergi. Ini aneh, 'ada yang tidak beres.' gumamnya.
Tidak mendapatkan jawaban dari Sakura dan memandangnya penuh selidik. "Oi... NONA BENGONG! Bisa apa tidak?" Seru Sasori membuat Sakura terlonjak kaget.
Sakura mengerutkan bibirnya, dan Sasori mengangkat bahu acuh. "Mau apa ke rumah temanmu itu, dan tumben sekali mengajakku. Biasanya niisan pergi sendiri, ada bau mencurigakan disini." Sakura mengendus-endus ke arah Sasori.
Sasori mengernyitkan dahinya, dan mendorong kepala Sakura saat mencondongkan kepalanya ke arah dadanya. "Jadi kau mencurigaiku?" Sakura mengangkat bahu tidak peduli, Sasori mendesah. "Kau jahat sekali mencurigaiku Saku-chan, aku hanya mau meminjam alat untuk presentasi di kampus, dan aku ingin kau membantuku untuk membawa alat-alat itu." Lanjut Sasori, benar dugaan Sakura kalau dia akan disuruh-suruh niisan-nya ini yang mirip monster tapi awet muda, dan benar bukan? Kalau dia boleh curiga dengan Sasori.
Sakura mendesah. "Sudah kuduga." gumam Sakura namun samar-samar terdengar di telinga Sasori.
"Apa yang kau gumamkan?"
Sakura menggelengkan kepala. "Tidak ada yang aku gumamkan." Sasori tidak percaya tapi dia hanya angkat bahu tidak peduli.
"Bagaimana... Kau pasti bisa membantu niisan-mu yang tampan ini, bukan?" tanya Sasori sekali lagi dan kali ini dengan jurus puppy eyes-nya. Siapa yang tahan dengan pemandangan di depan Sakura saat ini? Aku pun tergoda sebagai penulis.
Sakura melihat Sasori dan tidak lupa jurus puupy eyes yang membuat Sakura menimbang membantu Sasori. "OK, aku bantu." Sasori tampak senang mendengar jawaban Sakura "Tapi ..." lanjut Sakura dengan seringai menakutkan, senyum senang Sasori hilang seketika.
"Tapi apa?" Tanya Sasori.
"Tentu ada syaratnya, Sasori-nii."
Sasori menaikkan sebelah alisnya. "Syarat? Syarat apa?"
Sakura mengusap dagunya sambil berdeham. "Setelah aku membantu Sasori-nii, aku mau niisan membelikan sushi favoritku dan.... menemaniku menonton film yang mungkin aku ingin tonton, ini yang terpenting, untuk tiket dan cemilannya niisan yang bayar. Bagaimana setuju?" Seringai Sakura semakin melebar memberitahukan syaratnya ke Sasori.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling in Love (END)
RomanceHaruno Sakura, gadis SMA yang selalu terkena sial yaitu : Terjatuh. Tapi bagaimana jika ke-sialan-nya ini membuatnya jatuh cinta dengan seorang pangeran es? Dan bagaimana dia menanggapi perhatian dari teman SMP-nya? Ke-sialan apa lagi yang akan dite...