Chapter 10

322 17 0
                                    

Sasuke's POV
.
.
Kami sudah sampai di Suna, aku semobil dengan Naruto dan lainnya. Sebenarnya aku dipaksa semobil dengan Sasori, tapi aku menolak tentu saja. Karena apa? Aku tidak mau menjadi obat nyamuk pasangan yang selalu membuatku naik darah. Lebih baik aku tidak ikut daripada harus semobil dengan mereka berdua. Sebelumnya Shion meminta maaf tentang insiden pagi tadi, dan aku memaafkannya, tapi aku memberitahunya kalau ia melakukan hal ini lagi aku akan memberinya pelajaran.

Kami mengikuti mobil Sasori yang berada di depan, Itachi dan Konan di belakang mobilku. Dan kami sekarang berhenti di sebuah rumah, bukan villa. Sasori bilang, ia ingin mampir ke rumah neneknya. Dalam rangka ingin memperkenalkan Shion ke keluarganya, dan Shion terlihat senang saat tahu hal ini.

"Kau siap, Shion?" ucap Sasori saat kami semua sudah berada di depan rumah besar namun terlihat tua dan klasik ini. Dan Shion menjawabnya dengan anggukkan tanpa menghilangkan senyum bahagianya.

Aku tahu Sasori masih menyembunyikan hubungan mereka di hadapan kedua orangtuanya, tapi paman Izuna dan bibi Miroku, orangtua Shion, tahu hubungan mereka. Aku rasa ini yang membuat Shion senang. Aku lalu memikirkan diriku sendiri, orangtuaku sudah lama meninggal. Tapi Itachi beruntung karena sudah memperkenalkan Konan ke ayah dan ibuku sebelum insiden kecelakaan pesawat yang merenggut nyawa mereka. Kedua orangtuaku bahkan sudah merestui hubungan mereka dan menyuruh mereka melangsungkan pernikahan, sekarang status mereka sudah bertunangan dan masalahnya di sini. Aku sedang jatuh cinta dan gadis yang aku cintai tidak bisa aku kenalkan langsung ke ayah maupun ibuku, dan ini membuatku murung sekita.

Aku sudah memikirkan sejauh ini?

"Sasori-chan—" aku mendengar suara wanita tua yang keluar dari dalam rumah, aku bisa menduga kalau itu nenek Sasori, ia berjalan ke arah kami semua yang berniat masuk ke dalam rumah. "Kau kemari, nak?"

Sasori dengan seringai lebarnya, ia berjalan menghampiri neneknya dan berhambur memeluknya dengan penuh kasih sayang, sepertinya ia tidak keberatan dipanggil Sasori-chan. "Aku merindukanmu," ucapnya di bahu neneknya, Shion sudah terkikik geli melihat kekasihnya ternyata bisa manja seperti itu, aku dan lainnya juga terkejut, melihatnya. "Aku punya kejutan untukmu, Chiyo-baa."

Chiyo baa-san, begitu kata Sasori saat memberitahukan nama neneknya. Ia melepas pelukan Sasori dan memandang Sasori dan kami satu persatu, "Siapa mereka?"

Sasori berbalik melihat Shion dan kami semua. "Mereka temanku," ucapnya tanpa menghilangkan senyumnya yang di arahkan di hadapan Shion. "Dan gadis cantik ini kekasihku. Ini kejutan untukmu."

Aku bisa melihat keterkejutan dan langsung berganti senyum menyeringai bahagia di wajah Chiyo baa-san, ia melihat Shion dengan mata berbinar. "Siapa namamu, nak?" tanyanya ke Shion.

Shion membungkuk sejenak dan memasang senyum yang baru pertama kali aku liat, bisa diartikan kalau ia sangat bahagia sekarang. "Shion, Uchiha Shion." Jawabnya.

Paman Izuna itu adik ayahku, jadi marganya masih mengikuti kami para Uchiha.

Chiyo baa-san melepas tangan Sasori dan berjalan mendekat ke arah Shion, "Kau cantik sekali," ucapnya sambil membelai wajah Shion, wajah Shion sudah memerah dibuat Chiyo baa-san. "Dan kau harus menjadi bagian dari kami, para keluarga Haruno."

Aku tidak bisa menahan debaran dadaku, kenapa aku ikut merasa bergetar mendengar ucapan Chiyo baa-san, aku melihat yang lain sepertinya terharu melihat tontonan di depan kami, ini membuatku merasa sedikit sedih, karena aku tiba-tiba mengingat kembali orangtuaku.

Itachi sepertinya memperhatikanku. "Kau rindu seseorang?" ucapnya dengan senyum tipisnya.

Aku mengalihkan pandangan dari Chiyo baa-san dan Shion, aku tidak mau menjadi melankolis seperti ini, dan Itachi tahu kalau aku tidak suka mengungkit-ungkit hal ini. Dan ia memilih untuk diam, tidak bertanya lagi denganku, aku pun tidak menjawab pertanyaanya tadi.

Falling in Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang