Prolog

9.7K 433 11
                                    

"Woi,cupss ambilin hp ku dong tuh diatas meja"seru anak perempuan berkulit sawo matang . Padahal handphone nya tepat disebelah mejanya

"I-iyaa"Jawab anak berkacamata bulat,Rambut hitam,berkulit coklat,memiliki gigi yang kurang rapi dan cara berpakaian yang kemejanya dikancing full,dengan rambut yang dikepang dua. Terlihat seperti anak nerd, Mungkin cupu. Yahh, dia Elena. Dan teman yang menyuruhnya tadi adalah Vania si penguasa sekolah.

Dug!

"Aww"kata Elena. Elena terjatuh karna tersandung,ada yang menyelengkat kaki nya. Ya,dia anak salah satu geng nya Vania a.k.a geng niceter.

"Hahaha"ketawa geng niceter dengan rasa tidak bersalah.

"Mampus,mangkanya kalo jalan liat liat dong. Gimana si kacamata udah tebel begitu juga masi gabisa ngeliat hahaha"seru Vania di ikuti gelak tawa gengnya itu.

"Shhh"ringis Elena sambil mencoba berdiri, Buram. Kacamata terjatuh saat kakinya diselengkat.

Krekk...

Bunyi suara seperti dahan yang terijak. Bukan!Itu kacamata Elena. Melihat itu Elena langsung mengambil kacamatanya itu. Kacamatanya sudah patah dan kaca lensanya sudah retak.

"Ahh aku gabisa ngeliat dengan jelas,ini terlalu buram"batin Elena berbicara. Dia hanya takut saat pelajaran dimulai dia tidak bisa melihat ke arah papan tulis.

"Kalian menyebalkann"kata Elena pelan. Elena tidak sengaja mengucapkan kata-kata itu,dia merutuki dirinya karna keceplosan berbicara seperti itu.

"Apa!?kau berani dengan kami,ha!"geram Vania sambil menggeprak mejanya,dengan tatapan membunuhnya. Elena tau sekarang Vania akan membullynya lagi. Tidak. Dari tadi dia sudah dibully.

"Arhggg"teriak Elena. Rambutnya dijambak oleh Vania hingga Elena tersungkur ke lantai. Ia ingin sekali membalas tapi dia tidak cukup berani melawan geng niceter apa lagi yang notabenya penguasa sekolah.

"Ma-maaf van. Aku ga bermaksud ngomong gi-gitu kok"kata Elena memohon.

"Maaf maaf,kau pikir kau siapa ha!?cuman anak miskin gatau diri,sekolah disini cuman beasiswa,Ga cocok kau sekolah di International Roses ini,Haha"bentak Vania ke Elena dengan mengencangkan jambakannya itu.

"Bangun kau cupu!sekali lagi kau berani sama kita abis kau di tangan ku. dasar culun"suruh Vania,sambil menggoyangkan jambakannya ke Elena.

"I-iiyaa Van"kata Elena dengan mata yang berkaca-kaca. Dia sedih,ingin sekali dia di terima oleh teman temannya. Karna hanya fisik dan latar belakang teman-temannya tidak ada yang satupun ingin bermain dengan Dia karena merasa jijik. Bahkan berkerjasama dalam kelompok saja Elena tidak di terima. Padahal otaknya sangat mampu menjawab soal dengan mudah

Andai dia memiliki kekuatan seperti sihir dia akan merubah sikap teman-temannya itu. Dan Elena ingin sekali merubah fisiknya,tapi itu mustahil,di jaman modern ini mana ada hal hal yang berbau sihir seperti itu. Hanya di novel-novel fantasy saja yang bisa. Tapi kalau ada pun,Elena ingin sekali memilikinya.

Kringgg kringgg kringg

Bel International berbunyi. Tanda bahwa murid segera masuk kelas masing masing dan memulai pelajaran pertama.

"Selamat pagi anak-anak"suara bariton dari arah pintu. Ya,sekarang pelajaran pertama adalah sejarah.

"Pagi miss"seru anak 12b-IPS.

"Baiklah kita akan mulai pelajaran kita. Sebelum itu tolong Ms.Mcfandels ,tolong ambilkan buku tentang sejarah romawi di perpustakaan sekarang"suruh miss yang mengajar pelajaran sejarah-Miss Vika-

"Ba-baik miss..."kata Elena menunduk sambil berjalan keluar kelas.

Perpustakaan

"Hmm yang mana ya. Aku gatau lagi"gumam Elena sambil mengetuk ngetuk dagunya bingung. Dia tidak tau letak buku sejarah romawi,tadinya ingin sekali menyakan ke guru penjaga,tapi malah tidak ada yang menjaga disini.

Ruangan ini benar-benar sepi,hanya Elena seorang diri disini. Perpustakaan ini cukup luas banyak ribuan buku-buku disini mulai buku pelajaran hingga buku-buku novel. Perpustakaan ini sangat lengkap dan banyak,sangking banyak buku disini Elena ingin pingsan saja karena sembari tadi dia tidak bisa menemukan buku yang dia cari.

"Ahh,itu apa"kata Elena sambil menyipitkan matanya. Dia melihat buku yang bersinar di tumpukan buku-buku yang sudah tidak dipakai atau rusak. Semakin Elena mendekat semakin buku itu mengeluarkan cahaya yang cukup terang tapi jika Elena mundur, buku itu mengeluarkan cahaya yang ingin redup

Elena mengambil buku tersebut dan menaruhnya di atas meja baca. Buku sangat berdebu jadi Elena harus membersihkannya dulu,sesudah bersih dia membaca judul yang tertulis dengan bahasa yang sangat sulit untuk dibaca.

~Ante Imperium Firgen~

Itu judul buku tersebut, Aneh. Itu yang dipikiran Elena,akhirnya Elena penasaran dan membuka buku tersebut,cukup sulit membukanya. Tapi Elena berhasil membukanya.

"Hhhh"teriak Elena tertahan ia melihat cahaya yang benar benar terang dari buku tersebut. Buku itu lebih terang dari cahaya yang keluar tadi,matanya silau.

Elena mundur 3 langkah kebelakang dan matanya dia tutup menggunakan tangannya. Tapi ada yang aneh dengan buku itu,seperti ada yang keluar . Tapi apa itu?warna nya sangat silau untuk di lihat.

Saat merasa buku itu tidak bercahaya seterang tadi Elena mulai mendekati buku itu lagi dan mulai membaca isinya.

"surrexitque tenebrarum et resurget creatura prius"

Elena membaca kata itu tapi tidak mengerti apa arti tulisnnya. Kata-kata ini telah mempermainkannya.Tiba-tiba ada cahaya kearah Elena dengan terang,cahaya itu berwarna kemerah-merahan dan...

"Aww shh"Elena terjatuh,dia terjungkal ke belakang. Apa itu?pikir Elena. Cahaya tadi memasuki dirinya,awalnya sangat panas tapi lama-lama tidak begitu.

Tunggu,Elena merasa ada yang memperhatikannya tapi saat dilihatnya tidak ada apa-apa. Mungikin hanya perasaannya saja. Elena bangkit dari lantai dan membaca buku itu lagi.

"Vita-"saat ingin membaca,Elena melihat miss Vika datang menuju perpustakaan. "Pasti ingin mencari ku"pikir Elena. Elena langsung menutup bukunya dan menyembunyikan buku tersebut di belakang punggungnya.

Miss Vika datang. "Elena,kenapa kamu lama sekali?"tanya miss Vika sambil mengerutkan dahinya.

"Ma-maaf kan a-aku miss,aku tidak dapat menemukan buku yang dimaksud miss."jawab Elena terbata bata sambil menunduk

"Baiklah, kamu segera kekelas. Miss yang akan mencarinya"kata miss vika. "Ahh untung saja tidak ketauan" batin Elena berbicara.

"Terimakasi miss,saya ijin ke kelas,permisi"kata Elena sambil menundukan kepalanya. Elena berhasil membawa buku itu. Untung saja miss Vika tidak curiga "Aku akan menyembunyikan buku ini dulu. Pulang sekolah akan aku ambil lagi" kata Elena dalam hati dan tersenyum kecut

Dia menyembunyikan buku itu di dekat tanaman dekat perpustaakan. Dan setelah itu Elena pergi ke kelasnya dengan sedikit berlari.

Tapi dilain tempat ada yang memperhatikannya dan bergumam pelan

"Aku menemukan mu"

Rabu,27 April 2016

Having A MAGIC?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang