Part 1

4.8K 392 7
                                    

Kringgg

Bell pulang sekolah berbunyi. Kerumunan siswa siswi berhamburan ke luar kelas.

Cape. Itu yang dirasakan Elena sekarang. Dia sangat lelah dengan pelajaran hari ini dan dia masih kepikiran dengan buku yang ia temukan di perpustakaan sekolahnya itu.

Elena POV

"Akhirnyaa pulang juga. Sepulang sekolah nanti, aku akan meminta mama membelikan kacamata yang baru."kata ku dalam hati. Kalian tau sendiri kacamata ku di injak oleh salah satu anggota gengnya Vania.

"Hmm,sepetinya aku melupakan sesuatu tapi apa ya" kata batin ku.

"Ah iyaa!buku itu aku akan mengambilnya dan membawanya pulang."ucapnya girang dan berlari menuju ke arah perpustakaan.

Sepanjang perjalanan,aku merasa dari tadi ada yang memperhatikanku tapi kalau ditengok ga ada apa apa. Disini aja ga ada orang sama sekali kecuali aku.

Kringg

Bunyi lonceng. Iya itu bunyi lonceng. Saat aku mencari asal suara itu. "Aaahhh.... ha-hantu"aku langsung menutup wajahku,aku hampir saja terjatuh ke lantai sangking kagetnya. Gimana tidak?saat aku bebalik ada cahaya putih kecil dan saat cahaya itu bergerak gerak didepan mataku,bunyi bell itu terus menerus berbunyi.

Baiklah, aku sudah tidak mendengar suara bell itu lagi. Aku mencoba mengintip dari sela sela jari ku,ah rupanya cahaya yang berwarna putih terang tadi sudah menghilang. Baiklah sebaiknya aku cepat mengambil buku itu dan pulang merumah.

Mungkin saja cahaya yang tadi hanya pantulan dari kacamataku.

-

"Aku lelah sekali. Akhirnya aku bisa bisa beristirahat juga" ucap ku pelan.

Aku sudah membeli kacamata baru,kacamata itu bulat. Karna itu terlihat lucu dimataku. Ku tegaskan DIMATAKU. Aku tidak peduli lagi dengan kata orang-orang. Sebaiknya aku tidur ini sudah larut,untung saja tugas IPS ku sudah selesai.

Tringgg...Tringgg...


Jam bekerku berbunyi. Ahh,ternyata waktu sudah menunjukan pukul 5 pagi. Aku harus bersiap bersekolah dan membantu mama dibawah untuk menyiapkan sarapan.

Iya hanya aku dan mama. Papa sudah pergi jauh disini,dia sudah bahagia disana. Dia meninggalkan ku saat aku berusia 3 tahun,karna penyakit jantungnya kata mama si seperti itu. Sekarang yang harus bekerja disini mama.

Dia bekerja menjadi pelayan cafe di belakang rumah ini. Aku bersyukur,setidaknya hidup ku berkecukupan.

"Aduh"aku memegang kepalaku. Pusing yang kurasakan. Kurasa aku perlu istirahat. Tapi,aku harus membantu mama. Lebih baik aku mandi dan segera kebawah.

Selesai melakukan aktivitas dikamar mandi aku langsung berpakaian. Tidak lupa dengan kancing baju yang full sampai atas. Ah iya,aku harus merapikan rambutku.

Saat aku didepan kaca untuk menyisir dan mengepang tanganku,seketika aku kaku. Seperi ada yang aneh dengan diriku dikaca. Aku membeku di tempat. Astaga apa yang ter-.

"Aaaaaaaaa omai gosh"teriak ku melengking. Aku takut dan bingung,ada apa ini?Aku yakin suara teriakan nyaring ku bisa didengar dari lantai bawah. Mungkin tetangga juga bisa mendengar teriakan ku tersebut.

Having A MAGIC?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang