Part 10

3K 226 1
                                        

Author POV

Seorang perempuan berlarian tergesa-gesa mencari temannya yang dari tadi tidak ditemukannya,bahkan saat dikelas dia tidak ada hanya tasnya saja yang ada di kursinya.

Saat nampak perempuan dengan rambut merah di taman yang sedang duduk di salah satu pepohonan,dia bernafas lega dan mulai mendekati gadis yang sendari tadi dia cari-cari.

"Hai!" Katanya dengan suara yang sedikit tenang ,yang di sapa hanya mendongakan kepalanya untuk melihat siapa yang menyapanya.

"Eh,ayo duduk"kata perempuan berambut merah itu dan menggeser sedikit badannya agar temannya itu bisa duduk.

"Kamu kemana aja,sih?"katanya jengkel saat sudah duduk dibawah pohon yang rindang itu. Angin bertiup kencang,membuat rambut mereka berdua bertebaran pelan.

"Oh itu,aku lagi mau menyendiri aja jadi aku kesini deh"katanya sambil fokus kearah novel yang sedang dia baca sendari tadi.

"Gimana kabarnya viktor,zor?"yang ditanya hanya diam saja,karena sedang asik melihat taman yang indah ini. Ini adalah taman yang bagus setelah taman yang ada di dunia Firgenia.

"Heii!!"yang menanya menggoyang-goyankan badan sahabatnya itu,dan itu berhasil membuat Zora kembali kedunia nyatanya.

"Apa?"tanyanya singkat,yang ditanya hanya menyipitkan matanya lalu menggedikan bahunya kesal,dan langsung membaca novelnya lagi yang tadi sempat tertunda.

"Hehe,aku dengar kok, El. Viktor koma" kata zora dengan raut wajah sedih dan murung,atau bisa dibilang pura-pura sedih karena tentu saja dia bohong. Mana ada makhluk seperti mereka koma,lagian dia hanya mengetes seberapa perhatianya ke pada sodara tirinya itu.

"Oh gi-WHATTT!?astagaaaa!pasti itu gara-gara aku. Ayo kita jengukk Viktorrr!"katanya sambil menggoyangkan tangan Zora ,yang di goyangkannya hanya tertawa sekeras mungkin.

"Kamu kenapa?kok ketawa sih?"katanya yang masih memegang tangan zora tapi sudah tidak digerak-gerakan lagi. Dia sebenarnya panik,baaimanapun juga Viktor seperti itu karenanya.

"Hahaha,muka mu lucu El. Viktor ga koma kok,dia baik-baik aja. Paling dia lagi tidur di kamarnya" kata Zora sambil menyeka air matanya yang keluar sedikit karena ketawanya itu.

"Oh"kata Elena singkat,dia merasa gampang dibohongi,dia baru berfikir kalau seharusnya dia ingat kalau makhluk jenis mereka tidak bisa koma.,mungkin karena panik akal sehatnya sedikit berkurang.

"Ciee perhatiann cie" kata Zora sambil menyengir lebar,yang di godain hanya menutupi mukanya dengan novel walau sebenarnya mukanya sedang memerah saat ini.

"Duh jantungku kok jadi disko gini sih?" Kata Elena dalam hati,sekarang dia sedang memegang dadanya yang sekarang berdetak dengan cepat.

"Aku restuin kalian kok" Elena yang mengerti maksud kata Zora pun segera bangkit dan pergi dari taman indah itu.

"Loh aku kok ditinggal?heii Elena tunggu aku" kata Zora yang memanggil manggil nama Elena,Elena hanya menulikan pendengarannya.

"Elena..." kata seseorang saat dia sedang berjalan di lorong sekolahnya yang cukup dibilang sepi.

"Siapa?" kata Elena,sambil mencari cari siapa yang tadi memanggilnya.

"Elenaa" panggilnya lagi,Elena pun berhenti berjalan dan mencari sosok yang dari tadi memanggil namanya terus.

Sambil menengok ke kanan dan kiri,Elena tidak sadar kalau sosok itu sudah dibelakangnya yang hendak memegang pundaknya.

"Eh?"karena kaget Elena,tiba-tiba saja mengeluarkan cahaya putih dan melempar ke arah belakang. Yang Elena lakukan adalah reflek,Elena belum bisa mengendalikan kekuatannya itu karna memang belum di ajarakan oleh teman perinya itu,Fair.

Having A MAGIC?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang