Part 14

2.2K 160 18
                                        

"Apa!?" Pekik seorang gadis cantik  berambut merah. Sedangkan,yang ada di depan gadis ini hanya menggaruk-garukan kepalanya bingung. Bingung dengan yang ada dihadapannya sekarang.

"Jadi bagaimana?"tanya Fair dengan hati-hati,Elena sang rambut merah itu menyipitkan matanya lalu menghembuskan nafasnya kasar.

"Kau menyuruhku untuk keduniamu?" Fair menganggukan kepala cepat bertanda jawabannya adalah 'iya'.

"Ha,lalu aku akan menjadi peri gitu?lucu sekali,haha"tawanya garing. Yang diajak bicara hanya menatap lawan bicara dengan datar. Yang benar saja jika Elena sampai menjadi peri.

"Ya kalau kau mau sih bisa saja" Fair membuang muka saat mengucapkan kalimatnya itu.

"Yayaya aku hanya bercanda. Lagian jika aku kesana,bagaimana dengan sekolah ku?dengan teman-temanku?dengan duniaku?" Katanya bingung. Fair menengokan kepalanya lagi,pertanda sekarang dia melihat kearah Elena lagi.

"Yah,itu urusan yang sangat mudah. Tinggal membuat orang yang sudah mengenalmu,menjadi tidak mengenalmu. Ya,bisa dibilang dilupakan dari dunia ini" kata Fair santai tanpa terasa beban sedikit pun.

'Sakit sekali rasanya jika harus dilupakan dari semua orang yang sudah mengenalku' batin Elena

"Enak sekali jika kau bicara"kata-kata sininya membuat Fair bungkam.

'Sepertinya aku salah bicara'batin Fair takut

"A-aku-"

"Tak apa. Aku ingin mencuci piring dulu didapur"Elena bangkit dari sofa yang berada diruang tamu itu,lalu berjalan kearah dapur. Dan,Fair hanya melihat punggung Elena dari belakang. 'Dia marah' Fair menunduk merasa bersalah.

Tanpa Fair sadari,Elena tersenyum dan berhenti berjalan saat dia ingin benar-benar ke dapur.

"Baiklah,aku menerima tawaran mu" ke dunia yang akan menyenangkan dan menantang,lanjut Elena dalam hati. Lalu dia melangkahkan lagi kakinya,sampai dia benar benar menghilang dihadapan Fair yang sejak tadi sudah menegakan kepalanya.

'Akhirnya'

-

"Jadi kalian akan menyusulku nanti?ahh,kenapa aku tidak ikut kalian saja disini" kata seorang perempuaan cantik.

"Tidak Elena,kau harus bersekolah dulu. Kami juga harus menyiapkan segala keperluan untuk membuat portal. Kau kira gampang,ha?!" Fair angkat bicara kali ini. Sejak tadi Elena merengek untuk tidak bersekolah hari ini. Padahal ini hari terakhirnya di dunia manusia.

"Seharusnya kau menggunakan kesempatan ini dengan baik. Kau tau?kau tidak akan pernah beremu mereka lagi untuk selamanya"

Selamanya

Elena hanya diam membisu. Benar juga apa yang dikatakan hewan kecil atau apun itu. Seharusnya dia memakai kesempatan ini,untuk terakhir kalinya didunia ini.

Ah,tapi siapaa peduli. Dia saja tidak dianggap didunia ini oleh teman-temannya.

Elena menghembuskan nafasnya kasar,"haaa,iya iya baiklah" katannya malas. Fair dan sang mama hanya tersenyum senang.

"Hei!kenapa kalian senyum-senyum seperti itu?" Kata Elena curiga. Fair dan sang ratu menjadi salah tingkah.

"Ah,sudahlah. Aku ingin berjalan-jalan dulu. Mencari udara segar"
Elena menghirup oksigen dengan dalam lalu dihembuskan melalu mulut. Dia bangkit dan berjalaan kearah pintu keluar.

"El-" ucapan Fair terpotong karena Elena sudah menghardiknya

"Apa!?jangan melarang ku" untuk terakhir kalinya,lanjutnya dalam hati. Huft

Having A MAGIC?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang