D e v a
Kamu tahu 'kan, sayang, apa yang membuatku jatuh cinta setengah mati kepadamu? Aku suka pelukanmu, tangan kurusmu yang selalu mencoba meraih kedua pipiku, menangkupkan kedua telapak tanganmu di wajahku, terus menarikku mendekat. Aku mencintaimu, kamu, yang hanya seorang Aira. Tetapi itu lah yang terkadang membuatku merasa kalau aku harus mencintai kamu seorang, because your're just Aira.
Aira adalah satu-satunya wanita yang mampu membuatku bertekuk lutut. I don't say I was a player, aku hanya meyakinkan kalau Aira membuatku sembuh total dari penyakit lamaku. Wanita ini mengajarkanku bahwa there's only one lip to kiss, there's only one place to stay, there's only one person to come back to, and it's her.
Semua lelahku menguap saat aku bisa menyentuh istriku, lebih dari sekedar lewat panggilan dan sebuah pesan singkat yang selalu menggangguku. Untuk apa mereka menemukan ponsel jika menyentuhmu adalah satu-satunya obat untuk semua rasa lelahku?
"Dev..." tangan Aira menahanku untuk menyentuhnya lebih jauh.
And shit, aku harus menahan diriku lagi agar tidak menyakitinya. Kenapa hasratku untuk memiliki Aira seutuhnya harus terhalang kontrak bodoh itu? Dia istriku, aku siap membayar berapapun untuk 'membelinya' dari kontrak itu.
Aku membelai helaian rambut Aira, menatapnya lebih lekat lagi, "Kapan kita bisa membangun keluarga yang seutuhnya?" aku melihat guratan entah itu kesedihan, kekecewaan, atau ketakutan di matanya. Aku tidak pandai menerjemahkan tatapan istriku sendiri.
"Deva, maaf..." setetes air mata meluncur dari ujung matanya, "maaf aku belum bisa memberikan apa yang kamu inginkan."
Hentikan, Aira, stop that tears in front of me.
Dan, hentikan, Dev. Kamu hanya merindukan Aira yang saat ini entah dengan siapa di negeri orang.
Aku bangun dari tidurku di tengah malam karena teringat dengan sosok istriku yang terbang seorang diri dan aku di kasur ini menantinya pulang. Pukul dua malam, aku menyeduh segelas kopi panas dan menyalakan tv, menonton pertandingan bola yang tak pernah kusentuh semenjak aku memutuskan untuk menjadi seorang pilot. Dulu sekali, aku sering keluar diam-diam di tengah malam untuk menyaksikan piala dunia bersama teman-temanku dan pada akhirnya aku hanya mendapat teguran dari orang tuaku karena menonton sepak bola itu hal biasa bagi seorang laki-laki.
Tapi apakah saat aku menonton pertandingan bola sambil memikirkan Aira adalah hal yang normal? Bola yang bergilir ke sana ke mari hanya semakin menambah pikiranku, saat ini Aira mungkin sedang tidur atau bahkan clubbing bersama crew yang lain? Shh, bukan aku tidak tahu ya kalau Shivera mengajarkan hal-hal seperti itu kepada Aira dan membuat istriku ikut-ikutan pergi ke club malam dengannya. But, people sometime need to forget everything in their life by dancing on the dance floor and have a vodka.
Bosan, aku melempar remote tv dan menghabiskan kopiku. Karena tidak bisa tidur, aku memilih untuk bersantai di dalam kamar anakku—ehm, calon anakku yang entah kapan benar-benar akan menjadi calon anakku. Membaca handbook dan catatan yang biasa kubawa saat terbang, memandang wallpaper bergambar pesawat di sekitarku, dan berharap jika aku benar-benar sedang menjaga anakku di saat Aira sedang tidur. Dan setelah itu aku kembali ke kamar, memperhatikan wajah lelah istriku karena seharian menjaga anak kami.
Dream is just a dream, Dev. Nikmatilah kesendirianmu dini hari ini. With an empty room you're staying at, handbook, notes, and without Aira, also your child.
Saat mentari mulai menyinari bumi ini. Duh, am I talking in National Gheographic Channel right now? Kesannya lebay banget ya kalau aku, seorang Deva harus berbicara sepuitis itu. Pokoknya sekarang aku sedang di dapur, mengutak-atik ponselku, sebenarnya sih aku hanya merefresh internetku, kalau-kalau saja ada gangguan karena Aira tidak membalas BBM-ku kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devair Part. 2 (Completed)
RomanceKehidupan pernikahan memang tak selalu mudah. Itulah yang dialami Deva & Aira di kehidupan pernikahan mereka setelah berjuang dengan kisah yang rumit. Masa lalu dari Deva dan juga Aira bermunculan dan sedikit mengubah keadaan rumah tangga mereka yan...