chapter 15 : regrets

512 64 14
                                    

"Springer,aku rasa kita harus mengganti tema ramuannya."

"Memangnya kenapa?"

"Mawar hitam sulit ditemukan. Kita bisa coba ramuan lain,tapi bahannya jangan terlalu sulit. Tidak semua ramuan unik bahannya sulit kan?"

"Baiklah nanti akan aku urus."

Sikap Lacie masih datar dengan Draco.

Draco lelah diacuhkan oleh Lacie. Draco ingin melihat pipi merah Lacie lagi saat dia menggodanya.

Draco ingat,dulu saat wanita mengacuhkannya,senjata terbaik Draco adalah gombalan dan godaannya.

Mengingat hal itu membuat Draco mendapatkan ide.

'Godaanku...hmm..mungkin senjata ini harus kugunakan lagi untuk melihat reaksi Lacie. Aku suka menggodanya,apalagi saat pipinya memerah' Batin Draco penuh dengan seringai kemenangan seakan idenya akan bekerja dengan baik.

Keadaan pun hening sementara. Draco berfikir untuk melontarkan godaannya mulai sekarang. Saat ini. Detik ini juga. Keadaan Lacie sekarang sudah sangat membaik.

"Kau yakin bisa mengatasinya sendiri?"

"Ya."

"Kau tidak butuh bantuanku?"

"Terserah."

"Baiklah,sayang.."

"Apa kau bilang?"

"Kenapa? Bukankah itu manis?"

"Jangan bercanda,itu tidak lucu!"

"Itu menyenangkan. Kau terlihat lucu kalau marah. Lihat pipimu yang merah itu..kau jadi terlihat lebih..."

"Apa? Lebih apa?!"

"..Seksi"

"Hentikan! Kau menyebalkan!"

"Baiklah,Lovely Missus-ku,aku pergi dulu."

Draco pergi sambil mencolek dagu Lacie.

"Kau gila!"

Teriak Lacie menandakan kalau Lacie sangat geli mendengar godaan Draco. Apalagi saat Draco menyentuh dagunya. Membuat Lacie merinding karena malu.

Draco sangat puas. Idenya berjalan mulus. Draco sangat senang walaupun Lacie membentaknya. Setidaknya Lacie tidak mengacuhkan Draco lagi.

Draco tidak menghadiri kelas transfigurasi hari ini. Menurutnya,kelas sepi tanpa rekannya. Tidak ada yang bisa Draco tatap saat Professor menerangkan penjelasan panjang lebar.

Draco menyukai Lacie.

Itulah mengapa ia merasa keberatan saat Lacie mengacuhkannya,itulah mengapa ia khawatir saat Lacie jatuh sakit,itulah mengapa ia senang melihat pipi merah Lacie,itulah mengapa ia suka saat Lacie tersipu malu.
Dan banyak alasan lainnya.

Draco akan mendekati Lacie dengan cara menggodanya,mungkin hal ini sangat jahat,tapi ini menyenangkan dan mudah bagi Draco.

Draco berjalan sepanjang koridor,mencari Blaise sialan yang kerjanya menghilang tanpa jejak.
Dua wanita gila lagi-lagi merusak hari Draco.
"Drakie-poo? Kau dari mana? Kau tidak hadir di kelas transfigurasi?"

"Aku sedang sibuk,menjauhlah!"

"Sibuk apa?! Sibuk dengan kekasih barumu?!"

Draco punya ide.

"Oohh..ya..aku sibuk dengan kekasih baruku,Lacie Springer. baru saja aku selesai melakukan hal itu dengannya,desahannya membuatku bergairah."

"Apa?! Kau..kau benar-benar melakukannya?!"

Beneath Galaxy : Draco Malfoy And Lacie SpringerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang