chapter 17 : damn Daily Prophet

487 56 0
                                    


Lacie berjalan menelusuri koridor. Tiba-tiba seorang pria dengan logat sok brilian datang menghampiri Lacie.

"Halo Nn. Springer,kau tahu aku kan? Kita sama-sama dipanggil ke podium saat itu."
"Oh,Sammy Vantura. Ada apa?"
"Apa benar gossip tentang kau dan Malfoy?"
"Apa urusanmu? Gossip itu tidak benar."
"Jangan sampai kau macam-macam ya dengannya. Itu sangat menggangguku."
"Cih,memangnya kau siapa? Sombong sekali."
"Aku mencintaimu,Nn. Springer. Tolong hargai aku. Aku melihat dirimu di podium. Kau berbeda dari semua mantanku!"
"Semua mantanmu? Berarti kau playboy."
"Aku sangat sakit hati...mendengar..berita..kau..melakukan..hubungan...intim..dengan..Malfoy"
"Logatmu penuh drama. Seharusnya kau gunakan buku,jangan menonton drama percintaan di televisi."

Lacie meninggalkan Timber. Namun Timber terus mengejar Lacie. Timber hanya pria buaya darat yang terobsesi dengan Lacie.

"Tunggu kau mau kemana. Tolong terima cintaku!"

Draco yang pada saat itu melihat Timber dan Lacie,segera menhampiri mereka.

Draco datang sambil memegang pinggang Lacie dan mendekatkan jaraknya dengan Lacie.

"Halo,sayang. Sedang apa disini?"
"Uh,Malfoy.."
"Oh,Halo Vantura,aku Malfoy"

Draco mengacungkan tangannya seolah ingin bersalaman,sebenarnya,Draco jijik menyentuh pria gila ini.

Jika saja Timber bersama dengan Pansy,pasti mereka akan sangat cocok.

"Cih. Aku sudah tahu. Jadi kalian memang berpacaran?"
Lacie baru membuka mulutnya dan ingin menjelaskan yang sebenarnya.
Tapi didahului oleh Draco.
"Oh,ya,benar. Tapi soal gossip kami berhubungan intim itu salah."

"Dasar labil. Bukannya kau sendiri yang menyatakannya pada Parkinson?"
"Ya,itu hanya untuk menghindari mereka saja."
"Oh."

"Baiklah Vantura,kami pergi dulu."

Lacie dan Draco pergi menjauh.
Lacie mendorong Draco menjauh dari jaraknya.

"Satu orang sudah menjadi korban. Mau berapa lagi?"
"Dia terobsesi denganmu. Sama seperti Parkinson terobsesi denganku"
"Iya juga. Sebenarnya menjijikan. Jika kau tidak datang,dia pasti tidak akan berhenti mengejarku."
"Berterimakasihlah pada kekasih barumu ini."
"Diamlah. Sedari tadi aku ingin ke kelas Arithmancy. Nanti aku telat!"

Lacie pun pergi menuju kelas Arithmancy disusul dengan Draco dibelakangnya.

Lacie meletakkan beberapa perkamen diatas mejanya. Isi perkamennya hanya rumus-rumus untuk kelas Arithmancy.
Draco menyusul Lacie dan duduk disampingnya.
Lacie merapihkan perkamennya kemudian membaca beberapa buku sambil menunggu kelas dimulai. Lacoe tidak mau ketinggalan kelas lagi seperti saat dia sakit.

Lacie membaca buku ramuan untuk menyelesaikan tugasnya. Tinggal satu bahan lagi yang ia butuhkan,tapi bahan yang sangat sulit. Lacie berfikir menambah racikan lain dan yang sedikit lebih unik tetapi mudah.

"Aku rasa bahan yang sudah kau temukan tidak perlu diganti. Kita tambahkan saja dengan bahan yang lain."

"Bahan apa?"

"Ramuan"

"Astaga,Springer. Tidak habis-habis memikirkan soal tugas konyol ini,huh? Lebih baik kita bahas masa depan kita."

"Dasar idiot. Aku ingin mengumpul tugas ini lebih dulu sebelum ada orang yang memberi ramuan kepada Prof. Slughorn. Dan jika kau mau,namamu akan kucoret."

"Eh! Jangan coret namaku! Baiklah kapan kita mengerjakannya?"

"Sore ini."

Kelas pun dimulai. Professor menerangkan beberapa rumus baru. Lacie dan Hermione sibuk dengan pena bulu dan tinta mereka untuk meringkas penjelasan yang diterangkan.
Draco hanya melamun dan memasang wajah bosan. Dia sangat bosan. Draco sangat pusing mendengar omongan soal rumus.

Beneath Galaxy : Draco Malfoy And Lacie SpringerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang