chapter 22 : Stay Close

493 54 3
                                    

"Aku ingin memberitahu kalian sesuatu. Aku tahu kalian pasti tidak terima dengan keputusanku ini,tapi biarkan aku,Nn. Springer,dan Tn. Malfoy menjelaskan semuanya." Ucap Professor McGonagall selagi menatap murid-murid nya berharap mereka mengerti.

"Gossip yang kalian alami,kalian dengar,bahkan kalian bicarakan,itu semua hanya kesalah pahaman." Professor McGonagall pun menatap Draco dan Lacie berharap dapat mengatakan yang sebenarnya.

"Saat itu aku hanya ingin menghindari Parkinson dan Greengrass agar berhenti mengejarku,aku tidak berfikir jauh sebelumnya,lagi pula kam..."

Belum sempat bicara,Lacie memotong omongan Draco. "Kami berani bersumpah kami tidak melakukan hal se-kotor itu. Lagi pula kami baru saling mengenal. Intinya,Kami tidak melakukan apapun. Aku harap kalian percaya."

Seketika para murid langsung diam dan mengatup mulutnya.
Dan Hermione,yang merasa sangat bersalah karena pada hari itu,ia memaki Lacie dengan kata-kata yang begitu menohok. Bisa dibayangkan oleh Hermione,betapa lirihnya Lacie pada saat itu.

Lacie menggigit bibirnya dan menahan air matanya. Entah mengapa rasanya Lacie ingin menangis,membayangkan ribuan warga Hogwarts yang membicarakan tidak-tidak terhadapnya. Ia berfikir,pasti mereka semua membencinya setelah ini,pasti sebagian murid Hogwarts menduga bahwa Lacie adalah 'gadis murahan',pasti pula murid Hogwarts berfikir bahwa Lacie murid baru dari dunia Muggle yang memiliki pergaulan buruk didalam hidupnya.

Tidak. Andai mereka tahu Lacie sebenarnya. Mereka belum mengenal Lacie.

Draco menatap Lacie yang hanya diam mengatup bibirnya. Draco mengerutkan alisnya. Andai Draco bisa memeluknya dan berbicara lembut padanya.

Draco merasa iba. Jelas saja,tatapan tajam dan tidak percaya dari sebagian murid pasti membuat hati Lacie tertujah. Pasti rasa sakit yang ada didalam hatinya membuatnya dongkol.

"Klarifikasi baru sempat dibicarakan sekarang. Karena kufikir,Daily Prophet bahkan The Quibbler sudah menulis artikel tentang hal ini dan membuat kalian tidak percaya akan hal ini. Perlukah kami bersumpah dihadapan Merlin? Apa kalian akan terus memaki Springer yang tidak berdosa dibelakangnya? Apa kalian juga akan terus memojokkannya? Apa kalian tidak berfikir bahwa Nn. Springer hanya bersekolah 1 tahun,ia mengharapkan sesuatu yang indah,walau aku mengacaknya dan menghancurkannya. Walaupun aku juga yang membuat kalian memakinya. Pojokkan saja aku. Aku yang bersalah disini. Aku akan mundur sebagai Ketua Murid Pria jika tak ada yang ingin berfikir jernih tentangku maupun Springer."

Tak disangka seorang Draco yang angkuh,dan membuat para wanita bertekuk lutut kepadanya,dapat melakukan pembelaan sebijak ini.

Lacie menatap Draco dengan mata yang berbinar-binar. Andai ia bisa memeluk Draco dan berbisik "terimakasih" di telinganya.

Apa? Memeluk Draco? Astaga,hal bodoh apa yang dibayangkan oleh Lacie? Draco pasti menolaknya mentah-mentah. Draco tidak mungkin menyukai Lacie.

Seketika masih hening. Harry seorang diri bertepuk tangan entah apa maksudnya.

Tak lama,para murid menyusul. Apa kata-kata Draco mengagumkan? Demi merlin,Draco tidak memiliki maksud lain selain mengatakan yang sebenarnya,dan membela Lacie.

Professor McGonagall pun memasangkan lencana dengan ukiran lambang-lambang dari masing-masing asrama dan dibalut warna perak yang mengkilat.

Para murid pun mulai bersorak. Tak disangka hanya dengan klarifikasi singkat membuat mereka percaya. Lacie sangat bersyukur.

***

"Kalian berdua akan tinggal di asrama ketua murid. Semua fasilitas sudah ada. Termasuk kamar kalian masing-masing. Kalian harus menjadi pasangan rekan disetiap kelas. Kalian juga harus berpatroli bersama prefek lainnya 2 minggu satu kali. Kalian harus menyatukan ikatan kalian sebagai rekan,teman,dan pemimpin. Tidak boleh ada permusuhan. Mengerti?"

Beneath Galaxy : Draco Malfoy And Lacie SpringerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang