chapter 14 : Understand?

478 65 0
                                    

"Draco yang bodoh! Kenapa kau lupa mengambil bukunya!" Gumam Draco. Draco terlalu bingung memikirkan masalahnya dengan Lacie. Draco jadi hilang akal.

"Aku tidak mungkin kembali lagi ke sana. Sebaiknya aku bertanya dengan Blaise."
Draco pun segera mencari Blaise ke ruang rekereasi Slytherin. Blaise memang sering berada disitu di siang hari.

"Ada perlu apa,mate?"
"Apa kau tau tentang Mawar Hitam?"
"Memangnya untuk siapa? Kau mau memberi kekasihmu,huh?"
"tidak,untuk tugas ramuan."
"Ya,aku tau sedikit. Biasanya tumbuh di hutan-hutan tropis,Borneo misalnya."
"Itu sangat jauh."
"Entahlah. Tumbuhan itu sangat langka. Kau bisa membuat ramuan lain kan?"
"Aku akan bicara dengan Lacie Springer dulu."

Fikiran Draco semakin kacau. Tanaman itu sangat langka,haruskah Draco dan Lacie mengganti tema ramuannya?
Draco ingin menemui Lacie untuk bicara soal tugas. Tapi dia malu. Dia tidak mungkin kembali ke ruangan gadis yang 15 menit lalu dibentaknya.

Tak ada pilihan lain.terkutuklah Draco jika Lacie akan bereaksi.

Draco menuju ruangan Lacie. Terlihat Lacie sedang melamun,tatapannya kosong,ia masih duduk seperti posisi terakhir Draco membentaknya.

Lacie merasa semua di hidupnya kosong. Benarkah dia merepotkan Draco? Bagaimana dengan Hermione? Apakah Lacie merepotkannya juga?

Draco sebenarnya masih kesal dengan Lacie. Ucapan Hermione soal mimpi Lacie tadi masih melayang di benak Draco.

Draco berdeham dan memasang wajah datar. Lacie sadar dari lamunannya. Lacie melihat ke arah Draco sebentar kemudian memasang wajah geram. Lacie tidak memberi respon apapun.
Siapa Draco? Berani sekali dia membentak Lacie? Dia hanya seorang rekan. Tidak lebih. Apa pangkatnya sampai membentak Lacie? Jelas saja Lacie pasti kesal memikirkan hal itu.

"Aku hanya ingin bicara soal tugas,tidak lebih" ucap Draco yang masih berdiri di depan ambang pintu.
Lacie tidak memberi respon apapun,ia hanya menatap selimut yang menutupi ujung kaki hingga pinggangnya. Ia tidak mau menatap Draco.

"Terserah,jika kau tidak memberikan tanggapan,setidaknya kau mendengarkan."

Lacie masih diam,tidak memberikan respon apa apa. Lacie mengabaikan Draco. Lacie sangat kesal. Tanpa sebab Draco membentaknya. Jelas saja kata kata Draco juga menyakitkan.

"Dengar,kita harus mengganti tema ramuan kita..Mawar Hitam yang kau..."
Omongan Draco terpotong oleh Lacie
"Cih,kita? Itu tugasku. Kau pergilah sana."

"Jangan sok jagoan,Springer."
"Pergi sana."

Draco geram. Lacie sangat mengabaikannya,boleh saja Lacie marah,tapi jangan sampai segitunya.
Draco menghampiri Lacie.

Batang hidungnya bersentuhan dengan batang hidung Lacie. Draco menghampiri Lacie terlalu dekat.

Lacie bisa merasakan nafas Draco yang penuh dengan amarah.

"Jangan pernah mengabaikan aku." Bisik Draco.
Draco pun duduk diujung ranjang.
"Dengar Springer,aku sudah tahu soal mimpi burukmu tentangku. Jujur,itu membuatku sakit hati! Aku tahu,yang menentukan mimpi bukanlah dirimu. Tapi itu menandakan kau ragu padaku. Pantas saja saat bertama kali kita bertemu kau ketakutan. Dengar,aku memang pria bodoh,nakal,dan tidak bermoral. ITU DULU. sekarang aku sudah berubah! Mengertilah! Jangan ragu kepadaku,itu membuktikan kau berprasangka buruk kepadaku!"

"Aku memang ragu kepadamu. Tapi itu dulu. Setelah kau membawaku ke hutan terlarang,aku melihat sisi baikmu. Keraguanku hilang dan pudar. Seharusnya kau tanyakan dulu padaku,tidak perlu membentakku seperti tadi. Manalagi kata katamu sangat menyakitkan. Aku kers kepala,aku merepotkanmu. Sudahlah. Jika aku merepotkanmu kenapa kau masih menjadi rekanku. Lebih baik aku yang mengerjakan sendiri,aku tidak sudi berteman dengan orang yang sudah kurepotkan!"

"Baiklah,aku ingin kita berdamai. Aku ingin minta maaf padamu. Aku tahu aku salah."

Draco menyodorkan tangan kanannya,berharap Lacie membalasnya untuk berdamai.

"Aku memaafkanmu."
Lacie bicara tanpa membalas salaman tangan Draco.

Lacie masih belum bisa akur walaupun Lacie memaafkan Draco,kata-kata Draco masih melayang-layang di benak Lacie.

Beneath Galaxy : Draco Malfoy And Lacie SpringerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang