chapter 13 : get well soon

538 67 0
                                    

"Bagaimana keadaanya? Apa dia butuh obat?"
"Dia baik baik saja. Namun suhu tubuhnya sangat rendah. Ia harus diberi ramuan ini. Ini dapat membuat tubuhnya hangat kembali. Berikan setelah ia bangun tidur. Takarannya 1 tutup botol 2 kali satu hari sampai keadaanya pulih."
"Baiklah. Terimakasih"

'Bangunlah,Bangun. Buka matamu. Sadarkan dirimu. Keluarkan suaramu. Cepatlah sembuh. Cepatlah hangat. Aku ingin melihat mata Hijau Emerald mu. Lacie,kau merubah hidupku. Kau membuatku kacau. Kau benar-benar merubah perasaanku. Kau berbeda. Kau benar-benar berbeda dari wanita lain yang pernah hinggap dihidupku. Aku ingin mengenalmu lebih jauh,jauh sekali.'

Draco menggenggam tangan Lacie. Dingin sekali. Suhu tubuh Lacie tidak normal. Tubuh Lacie dingin seperti es. Seperti membeku. Hujan hanya membasahinya sedikit. Lacie memang gadis yang sangat lemah. Benar-Benar lemah. Apa Lacie alergi terhadap air hujan dan angin kencang?

Draco kacau. Bingung. Ia berharap Lacie sadarkan diri. Draco berharap ia bisa sedikit mengurangi beban di fikiran Lacie. Sorting Hat bilang,Lacie memiliki ambisi yang kuat. Terlebih lagi tugas ramuan ini mendapat poin tinggi. Tentu saja pasti Lacie tidak mau ketinggalan di tugas pertamanya.

Draco meninggalkan Lacie sebentar. Ia menuju perpustakaan dan meminjam beberapa buku tentang tanaman maupun itu tanaman Hogwarts atau tanaman Muggle.
Draco membacanya sebentar.

Draco menuju pantry di ruang Rekreasi Slytherin.

Draco terlanjur salah. Seharusnya ia pergi ke ruang rekreasi pada malam hari. Dimana semua orang sudah tidur.

Dua wanita gila lagi lagi mengganggu Draco.
"Drakie? Kau dari mana saja?"
"Pergilah kau Parkinson. Aku sedang sibuk."
Draco mencari buah anggur merah dan nanas. Untungnya ada 2 buah nanas dan 21 buah anggur merah.

Draco pergi meninggalkan ruang rekreasi. Ia menuju ke ruangan Lacie dirawat.

"Malfoy?"
"Lacie? m-maksudku Springer? Kau sudah sadar?! Syukurlah!"

Lacie sudah sadarkan diri. Draco menyesal menginggalkannya. Seharusnya tadi Draco menggenggam tangannya dan melihat matanya terbuka perlahan. Tapi Draco bersyukur,setidaknya Lacie pingsan tidak begitu lama.

Lacie mencoba duduk. Tapi Draco melarangnya. Kondisi Lacie masih sangat lemah.

"Sebaiknya kau istirahat saja. Kau masih sakit."
"Aku ingin membantumu."
"Sst..."
Draco membungkam bibir Lacie dengan telunjuknya.
"Jangan fikirkan soal tugas. Kondisimu lebih penting dari pada tugas. Kau harus istirahat sampai kau pulih. Kali ini aku yang berkuasa. sebaiknya kau minum ramuan ini."

Draco menuangkan ramuan tersebut di tutup botolnya.

"Ramuan ini harus diminum setiap kau bangun tidur 2 kali sehari."

Lacie meneguk ramuan pahit itu.

Lacie tersenyum kecil. Melihat kepedulian Draco kepadanya membuatnya bingung. Draco hanya rekan kerja,tetapi seperti seseorang yang lebih dari rekan kerja.Lacie senang ternyata Draco begitu mencemaskan dirinya,menurutnya,itu menandakan kalau Draco perduli."Malfoy,apa kau.."
"Aku?"
"Kau cemas?"
"Uumm..aku..aku..iya. aku mencemaskan dirimu."
"Kenapa? Kau tidak perlu mencemaskan aku. Ini hanya demam biasa,semua orang juga pernah mengalaminya."
"Aku..aku.."
"Kau berkeringat? Ada apa denganmu? Kau aneh."
"Aku gugup. Maksudku.."

Draco bingung,apa yang harus ia jelaskan. Apa alasan dia cemas ,Lacie tidak boleh tau. Ini terlalu cepat.

"Maksudku..aku..dulu aku juga pernah demam tapi tidak separah ini..dan..aku..aku tidak mau orang orang mengira aku menyakitimu."

"Yang menyakitiku adalah cuaca. Ibuku bilang,aku tidak boleh terkena air hujan ditambah lagi angin kencang. Ini masih biasa."

Draco lega. Setidaknya ia tidak membuat Lacie curiga.

Lacie sedang istirahat. Sebaiknya Draco mengupas buah nanas dan mengumpulkan biji anggur merahnya.

Draco hanya mendapatkan 98 buah dari 21 buah anggur merah yang ia dapatkan. Tapi hari sudah malam. Besok ia masih bisa mencarinya. Lebih baik ia tidur dulu malam ini.

--

Hari sudah pagi. Lacie masih belum bangun. Sebaiknya Draco mencari bahan bahan yang belum ada.
Mawar Hitam. Ini masih menjadi beban. Rumput Laut masih bisa ia beli di toko makanan Diagon Alley. Dan 146 biji anggur merah. Ia butuh kurang lebih 30-40 buah anggur merah.

Ia harus pergi ke Diagon Alley. Lebih baik Draco naik sapu terbang,lagi. Belakangan ini Draco tidak suka ber-apparate walaupun semenjak jadi anggota Pelahap Maut,ia master apparate. Ia akan mengubah kebiasaan lamanya.

Draco menuju toko makanan. Untung ada rumput laut yang masih segar dan buah anggur merah. Draco mengambil beberapa rumput laut dan 50 buah anggur merah.

"berapa semuanya?"
"32 galleon"
"Terimakasih"

Lengkap sudah bahan yang ia cari. Tinggal satu lagi bahan dasar ramuan ini. Mawar Hitam.
Ia harus kembali ke Hogwarts untuk membaca-baca lagi buku yang ada. Draco juga harus memberi obat kepada Lacie.

Sampai di Hogwarts,Draco bertemu dengan Hermione dan Harry yang sedang berjalan di koridor.

"Malfoy? Apa kau melihat Lacie?"
"Oh! Potter..Lacie,dia..ada."
"Dimana?! Katakan!"
"Tenanglah 'Mione."
"Dengar,Malfoy,jangan sampai kau macam macam dengan saudaraku seperti di mimpi buruknya bahwa kau melecehkannya!"

"Apa?! Aku di mimpinya..seperti itukah?"

Inilah mengapa Harry malas jika melihat Hermione marah dan tidak bisa menahan emosinya. Mulutnya pasti akan bicara tanpa henti. Seperti sepeda yang tidak ada remnya.

"Dengar,sejahat jahatnya aku dulu,aku tidak pernah memperkosa seorang wanita lugu. Kau tidak berhak berbicara seperti itu kepadaku,Granger. Dan kau Potter,urus sahabtmu ini. Lacie aman. Kalian tidak perlu khawatir."
"Sekarang dia ada dimana?! Beritahu saja apa susahnya sih?!"
"Dengar Granger,kecemasanmu itu tida berarti. Kami sedang mengerjakan tugas ramuan kami dan itu bukan hal yang perlu dipermasalahkan. Permisi."

Draco meninggalkan Hermione dan Harry.
Draco tambah kacau. Hatinya remuk mendengar terkuaknya mimpi Lacie. Ternyata Lacie berfikir bahwa Draco akan sejahat itu. Walaupun dulu Draco merupakan buaya darat,tapi ia tidak pernah sejahat itu.

"Huufft.. 'Mione! Mulutmu itu sangat cerewet. Kau memang tidak bisa mengendalikan emosimu. Tapi kau bisa 'kan mengendalikan kata-katamu?"
"Entahlah,Harry. Dari kemarin aku tidak melihat Lacie. Aku khawatir. Kalau dia sampai kenapa-kenapa,berarti aku belum menjadi saudari yang baik untuknya."

Draco menuju ruangan Lacie.
Lacie sedang duduk dan meminum ramuannya.

"Jadi kau sudah minum ramuannya?"
"Tidak. Baru satu kali."

Draco memberikan sebuah bingkisan yang dibelinya di Diagon Alley tadi.

"Apa ini?"
"Bahan yang kau cari. Sekarang aku akan mencari mawar hitam agar kau puas."
"Aku mau ikut."
"Tetaplah Disini! Kau keras kepala sekali! Kau masih sakit! Jangan merepotkan aku!"

Entah apa yang membuat Draco membentak Lacie seperti itu. Lacie sangat bingung. Manalagi Draco bilang jangan merepotkannya. Berarti selama ini Lacie merepotkannya?
Lacie sudah menyusahkan orang. Hidupnya tidak bisa bergantung pada diri sendiri. Bentakkan Draco membuat Lacie sakit hati.
keras kepala..merepotkan Draco. Kata kata itu sangat menyakitinya. Lacie hanya diam dan tidak berkutip.

Draco kesal. Ia geram. Kenapa Lacie bisa mimpi tentang dirinya sekejam itu? Saat pertama bertemu,pantas saja Lacie ketakutan dan histeris. Ternyata mimpinya seperti itu. Draco hanya merasa direndahkan. Tidak sepatutnya Lacie berfikir buruk dan ragu kepada dirinya manalagi dengan alasan seperti itu.

Draco dan Lacie tidak akur saat ini.

Beneath Galaxy : Draco Malfoy And Lacie SpringerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang