Fools

3.8K 239 79
                                    

Saeron membuka pelan matanya, sesekali ia mengerjap, mencoba mengatur cahaya yang masuk ke dalam matanya.

Pandangannya disambut oleh langit-langit ruangan yang tak asing lagi baginya. Yang tak salah lagi, kamarnya sendiri, sedetik kemudian dahinya kian berkerut, tersadar akan suatu hal.

"Mengapa tiba-tiba aku ada di sini?" bingungnya.

Seingat dirinya, saat itu di malam hari yang kelam. Dirinya sedang menyendiri di sebuah taman bermain namun, tiba-tiba saja teman akrabnya, Jungkook. Laki-laki itu datang secara tiba-tiba entah dari mana bagaikan sinar rembulan.

Saeron menoleh ke arah jam dindingnya. Jam sudah menunjukan pukul 09.30 KST.

Kesiangan.

Ya, dia sudah terlalu kesiangan untuk bersekolah hari ini.

Baru saja Saeron setengah bangkit dari kasurnya seketika itu tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka.

Cklek.

"Eomma" Saeron terduduk di atas kasurnya.

"Selamat pagi putriku" Sambut ibunya dengan lembut sembari masuk ke dalam kamar.

"Eomma, bagaimana ini? Aku telat sekolah"

Ibunya Saeron sekilas menolehkan arah pandangnya ke jam dinding.

"Tak apa-- hari ini kau tidak perlu sekolah dulu. Kau harus istirahat sampai suhu tubuhmu kembali normal. Kau sedang demam Ronie"

Saeron menganggukan kepalanya pelan.

"Kemarin mengapa kau tidak pulang-pulang Ronie-ah? Eomma dan Appa sangat mengkhawatirkanmu"

"A-Aku mencari udara segar eomma"

"Udara segar macam apa yang udaranya sedingin itu?---Untung saja ada Jungkook yang rela mencarimu. Padahal ibu tidak memintanya, dia mengajukannya sendiri. Sungguh, pria yang baik" ucap ibunya.

Saeron mengkerutkan dahinya, menatap ibunya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Semalam kau pingsan waktu itu, untung saja saat itu terjadi kau tidak sendirian, Jungkook telah bersamamu. Lalu, ia membawamu ke sini. Ah... Ibu harus berterima kasih padanya. Jika saja, saat itu tak ada dirinya. Bagaimana jadinya nanti dirimu Ronie-ah? Kau juga harus berterima kasih padanya. Ini semua berkatnya" Ucap ibunya panjang lebar.

"Ya, aku akan berterima kasih padanya nanti, eomma"

.

.

.

.

"Taehyung-ah! Tangkap ini!" Ucap salah satu temannya sembari melemparkan bola basket yang ada di tangannya.

Ya, Tidak perlu diragukan lagi, sekarang ini Taehyung sedang berada di lapangan basket sekolahnya bersama teman sekelasnya. Dia Menghabiskan waktu istirahatnya di tempat itu.


Pass.

Bola basketpun terlempar ke arahnya. Namun, Taehyung gagal menerima Passingan yang diberikan Temannya itu. Kini bola basketnya malah mengenai batang hidungnya, membuat Taehyung tersungkur dan darah segarpun mengalir dengan sendirinya pada hidungnya.

My Love 200% Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang