Mobilnya berguncang hebat. Sebuah kejadian yang hanya membutuhkan waktu tidak lebih dari sepuluh detik, tapi bagi Linda, rasanya seperti selamanya. Semua bagaikan sebuah gerak lambat.
Ayahnya yang mencoba menyalip mobil di depannya, truk yang melaju dengan kecang dari arah yang berlawanan, teriakan ibunya, suara decit rem, semuanya bagaikan sebuah gerak lambat yang bisa Linda ikuti dengan matanya sendiri.
Kemudian guncangan yang begitu hebat dan rasa sakit yang amat sangat di sekujur tubuhnya. Pecahan kaca, suara logam beradu dengan logam, semuanya terasa sangat menyakitkan. Tulang-tulangnya serasa digerus dalam blender.
Saat itulah gadis berumur 26 tahun itu terbangun dan bersyukur semuanya itu hanya mimpi. Dia terengah-engah di atas ranjang, mencoba mengingat di mana dia berada. Dia mengembuskan napas lega setelah mengingat bahwa dia berada di rumah neneknya, di Jawa Timur. Namun ingatan itu sedetik kemudian membuat hatinya bergejolak. Ibunya meninggalkannya sendirian di sini, dan fakta itu membuatnya tidak yakin bisa tertidur lagi.
Akan tetapi, semenit kemudian gadis itu sudah tertidur kembali dengan pulas.
KAMU SEDANG MEMBACA
When the Glass Shattered (Completed)
FantasyLinda selalu menuruti keinginan orangtuanya. Bahkan kali ini pun, dia dipaksa tinggal di rumah Oma Lusi, neneknya, di sebuah kota kecil di Jawa Timur, mengabaikan kenyataan bahwa Linda sudah menderita depresi. Ibunya memaksa gadis itu untuk merawat...