Melamarmu

2.7K 41 0
                                    

Terinspirasi dari MV Kim Jongkook - Today More Than Yesterday


Happy Reading!!!

.

.

.

* * *

"YA! AKU BENAR-BENAR MEMBENCIMU LEE JINKI!" Gweboon melempar dengan keras ponselnya ke atas kasur tanpa mempedulikan lawan bicaranya di seberang sana. Dan beruntungnya gadis itu karena ponselnya masih baik-baik saja. Jika tidak, bagaimana Jinki akan menghubunginya? Tapi, menyinggung tentang Jinki, gadis itu sedang kesal dengan laki-laki itu. Jinki mengingkari janjinya. Dan itu adalah hal yang paling dibenci oleh Gweboon.

Gweboon tidak akan marah jika Jinki meninggalkannya, menyuruhnya menunggu, asal tidak mengingkari janji. Sudah lama mereka tidak keluar bersama karena kesibukan Jinki, dan setelah 2 hari yang lalu Jinki berjanji padanya untuk mengajaknya berlibur ke pantai, sekarang laki-laki itu justru dengan tiba-tiba mengatakan bahwa dirinya sibuk. Padahal malam ini Gweboon sudah menyiapkan semua keperluan untuk dirinya dan Jinki besok.

Gweboon mengambil ponselnya dan terpampangnya wajah polos Jinki dengan senyum manisnya. Gweboon mengerucutkan bibirnya kesal mengingat bagaimana dia tidak bisa lama-lama marah kepada laki-laki itu. Bagaimana kau akan marah dengan orang yang kau cintai? Tapi selain itu, Gweboon juga tidak sepantasnya untuk marah hingga keterlaluan mengingat mereka hanyalah sahabat. Uh! Benar-benar menyakitkan. Jinki memperhatikannya, Jinki menurutinya, Jinki memperlakukannya layaknya kekasih, Jinki banyak melakukan skinship dengannya, Jinki juga tak jarang menggodanya dengan otak mesumnya, tapi satu hal yang tidak pernah Jinki lakukan adalah mengatakan perasaan yang sebenarnya kepada Gweboon. Jadi, apa yang bisa Gweboon lakukan? Mengatakan perasaannya terlebih dahulu? Huh! Jangan harap. Gadis itu terlalu gengsi untuk melakukannya.

Gweboon berniat mengganti wallpaper ponselnya, tapi segera diurungkannya niatnya itu.

"Kenapa kau terlihat begitu tampan di foto ini, Lee Jinki?" Gumam Gweboon setengah kesal sambil menatap foto Jinki. "Huh! Aku membencimu, asal kau tahu saja? Bagaimana mungkin kau bisa melakukan ini kepadaku? Bukankah kau sudah tahu jika aku tidak suka orang yang ingkar janji? Tapi kenapa kau melakukannya? Apa pekerjaan lebih penting dariku? Apakah kau tidak mencintaiku?"

Gweboon terdiam sejenak, berpikir, kemudian memukul kepalanya sendiri. "Kau bodoh, Kim Gweboon. Jinki belum tentu mencintaimu. Mungkin saja dia hanya bermain-main denganmu selama ini. Jadi tidak ada alasan baginya untuk lebih mementingkan dirimu daripada pekerjaannya."

Gweboon memutuskan untuk mematikan ponselnya dan membenamkan dirinya di balik selimut tebalnya. Berharap segera tertidur dan akan bangun besok sore sehingga dia lupa jika besok sebenarnya dia ada janji dengan Jinki.

Berbeda dengan Gweboon yang kesal, Jinki justru terkekeh mengetahui Gweboon kesal kepadanya. Jinki menatap kamar Gweboon yang terletak di lantai dua. Laki-laki itu tengah berada di taman yang kebetulan berada di seberang rumah Gweboon.

Laki-laki itu mengambil ponselnya dari saku jasnya dan menulis pesan teks untuk seseorang yang berharga baginya.

Kim Gweboon, bisakah kau turun? Aku ada di taman depan rumahmu.

Begitulah kira-kira isi pesan singkat Jinki. Setelah memasukkan kembali ponselnya, Jinki berjalan ke teras rumah Gweboon. Dia tersenyum saat melihat Gweboon melihatnya dari jendela kamarnya. Tapi laki-laki itu mengerutkan keningnya saat Gweboon kembali masuk ke dalam kamarnya. Dan lebih terkejut lagi setelah sesaat kemudian Gweboon melemparkan beberapa kertas -tak terpakai- dan beberapa barang lainnya sebelum kembali masuk ke kamarnya.

Mendesah 'The Series'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang