I

22.4K 1.6K 88
                                    

WARNING!!! TYPO(s), AU, OOC, OC, Abal-abal.

All Bangtan's member belong to Bang Shin Hyuk PD-nim.
.
Other Cast © Kapas's
.
Complicated © Kapas's
.
Enjoy the story(:
.
»»●●««
.

Sore yang dingin, hujan turun menyirami permukaan kota Seoul. Suhu turun beberapa derajat, membuat kebanyakan orang memilih menenggelamkan tubuh mereka dalam balutan selimut tebal. Namun tak sedikit juga memilih merapatkan mantel di tengah-tengah hujan. Hujan saja tidak akan bisa menghentikan manusia, 'kan?

Gaeul duduk termenung di sudut caffe. Otaknya masih memutar kilas balik ingatan yang memenuhi lingkup pikirannya.

"Lo hati-hati ya, dek. Langsung pulang. Jangan kemana-mana, keadaan lagi ngga aman. Sorry gue nggak bisa nganter lo balik." Siwon mengecup pelan kening adiknya, mengacak rambut coklat itu dengan gemas.

"Kak, tunggu. Gaeul bingung, maksud kakak apaan? Apanya yang ngga aman?"

Siwon hanya menaikkan bahunya saat mendengar pertanyaan sang adik. Dia tersenyum simpul penuh arti.

Melihat pertanyaannya digantungkan begitu saja, Gaeul mencekal tangan kakaknya yang hendak mengambil dompet dan ponselnya.

"Kak, Gaeul serius. Maksud kakak apaan? Jangan bikin Gaeul takut, deh."

"Belom saatnya lo tau, dek. Sekarang turutin gue, oke? Langsung pulang."

Gadis itu mendesah kasar. Dia kesal. Keadaan tidak aman? Apa maksudnya? Dia bolos kuliah hanya demi ini?

Oh, salahkan kakaknya yang tiba-tiba menghubungi Gaeul untuk datang ke cafe langganannya. Gadis itu buru-buru ke cafe dan meninggalkan dosen yang tengah menerangkan pelajaran. Sekarang apa yang dia dapatkan? Hanya sekedar perintah untuk pulang cepat. Hah, kalau hanya itu kenapa mereka harus bertemu disini? Kenapa kakaknya repot-repot menunggu dia datang ke cafe yang jauh dari kantornya? Padahal jelas laki-laki itu tengah sibuk karena keadaan yang 'katanya' tidak aman.

Gaeul menatap kunci mobil Mercedes-Benz S 600 Guard milik kakaknya. Mobil mewah yang sebelumnya tidak pernah boleh dia kendarai. Sekarang? Kakaknya dengan mudah memberikan kunci mobil itu untuk dikendarainya pulang.

Pusing dengan sekelebat pikiran yang beterbangan dalam otaknya, Gaeul memilih menghabiskan kopi hangat yang masih mengepul asapnya. Dia tidak mengindahkan perintah kakaknya agar langsung pulang. Untuk apa buru-buru? Toh, pada akhirnya dia juga akan pulang.

Setelah cangkir cantik itu kandas isinya, Gaeul meraih tas dan kunci mobilnya, tak lupa dengan payung yang tadi dia bawa. Gaeul berjalan pelan di bawah rintikan hujan. Dingin.

Sesampainya di parkiran yang sepi, Gaeul masuk ke dalam mobil, menghidupkan penghangat agar suhu tubuhnya yang menggigil kembali normal.

"Lo lama, Princess." Suara maskulin seorang pria ditangkap oleh gendang telinganya. Gaeul terkejut bukan main.

"Kyyㅡhmp." Mulutnya dibungkam. Gaeul bisa merasakan obat bius masuk ke tubuhnya saat dia berusaha bernafas di cela-cela sapu tangan tersebut. Seketika lidahnya kelu. Dia tak berdaya. Perlawanannya berakhir sia-sia seiring kegelapan mulai mengambil alih pandangannya.

***

Siwon duduk di meja kerjanya. Pikirannya berkecamuk, pria itu khawatir pada adik semata wayang yang belum memberi kabar. Ini sudah lewat setengah jam sejak Siwon meninggalkan adiknya di cafe. Sampai sekarang, dia masih belum menerima laporan apa-apa.

[M] Complicated .Pjm (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang