XIX

8.7K 1.1K 138
                                    

WARNING!!! TYPO(s), AU, OOC, OC, Abal-abal.

All Bangtan's member belong to Bang Shin Hyuk PD-nim.
.
Other Cast © @hankook-ie
.
Complicated © @hankook-ie
.
Enjoy the story(:
.
»»●●««

Awalnya, Kirin merutuki sang kakak yang kelihatan sangat bodoh jika dibandingkan kebodohannya dalam kurun waktu satu tahun belakangan. Dia terlihat paling bodoh saat matanya membulat dan tercengang mendapati kucing hitamnya mati di tangan Kim Taehyung. Idiotnya, bukannya merasa marah, Jimin malah tertawa dan berkata 'Tak apa. lakukanlah jika memang itu membuatmu tenang.' pada Taehyung yang memang sedikit gila.

Bagi Kirin yang juga menyayangi kucingnya, Jimin tampak seperti pria paling idiot yang merelakan pembunuh kucing kesayangannya tenang dan tertawa, bukannya babak belur.

Akhirnya, setelah satu tahun lamanya, Kirin bisa kembali merutuki kakaknya dengan kata-kata bodoh sepuas mungkin. Wajah Jimin saat menyerah dengan tenang adalah wajah paling idiot yang bisa Kirin lihat dari kakaknya. Sangking idiotnya, sampai-sampai Kirin ingin menangisi kebodohan sang kakak yang bisa-bisanya menyerah tanpa syarat hanya harena benda bulat bernama granat yang pastinya tidak akan bisa melukai Kirin dan Gaeul.

Jikapun ada yang terluka, maka orang itu pastilah Jimin dan beberapa orang diluar sana. Tidak masalah bagi Kirin karena memang sesekali kakaknya perlu mendapat bekas luka. Tidak adil rasanya melihat kakaknya yang bernotabene sebagai laki-laki tapi dianugrahi kulit putih bersih nan mulus yang lebih bagus dibanding kulit Kirin. Jujur, itu membuat kirin agak iri.

Awalnya sih seperti itu. Satu tahun lalu juga seperti itu.

Rutukan Kirin perlahan berubah menjadi senyum lima jari yang bisa memikat Chanyeol jika pria itu melihatnya. Kini, Kirin malah memuji-muji kakaknya.

Kirin perlahan sadar jika hal ini ini dilakukan sang kakak semata-mata untuk melindungi gadis-gadis cantik yang memang wajib dia lindungi. Lagi pula, Jimin tidak sepenuhnya bodoh. Kakaknya itu cerdas dan Kirin mengakuinya.

Kenapa?

Pertama, Granat itu akan meruntuhkan bangunan. Ini ruang bawah tanah dan pastinya Kirin akan sulit keluar jika jalan keluarnya tertutup puing-puing bangunan.

Kedua, Jikapun Jimin menyerah sekarang dan menyisakan orang-orang jahat yang mencari-cari Gaeul dan dirinya, mereka akan lenyap oleh satuan pasukan yang akan sampai kurang dari lima menit lagi. Jadi, biarlah kakaknya dibawa pergi dengan  tenang, Kirin bisa menemukannya nanti. Dia yakin kakaknya tidak akan mati dengan mudah. maksimal ada luka lebam dan sayat di tubuhnya. Setidaknya itu lebih manusiawi jika dibandingkan luka akibat ledakan granat.

Ketiga, yah ... Kirin tidak perlu mengkhawatirkan apapun selain gadis yang sedang menangis tersedu di sebelahnya ini. Astaga, kenapa kakak cantik yang satu ini menangis dengan keras padahal dia sudah terselamatkan? 

Huh... jangan bilang kalau dia menangisi Jimin. Kakaknya yang kurang ajar dan tidak tahu malu itu tidak pantas ditangisi.

"Kak, udah jangan nangis." Sungguh, Kirin tidak tahu cara menenangkan gadis cantik yang lebih tua enam tahun dibanding dirinya ini.

Kirin tidak bisa berharap pada insting wanitanya yang sangat tidak wanita. Kalau kata Siwon, Kirin itu pria yang terjebak dalam tubuh wanita. Sayang sekali cantik tapi tidak dioptimalkan. Mendengar hal itu terkadang membuat Kirin ingin menusukkan jarum akupuntur milik kakeknya ke titik dimana Siwon tidak bisa berbicara selama satu minggu. 

Kembali ke topik, Gaeul masih setia menangis. Entah apa yang ditangisinya, Kirin sendiri tidak mengerti bagian mana yang patut ditangisi.

"Kak, udah astaga lo kenapa nangis?"

[M] Complicated .Pjm (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang