XXVII

7.1K 1K 110
                                    

WARNING!!! TYPO(s), AU, OOC, OC, Abal-abal.

All Bangtan's member belong to Bang Shin Hyuk PD-nim.
.
Other Cast © @hankook-ie
.
Complicated © @hankook-ie
.
Enjoy the story(:
.
»»●●««

Gaeul P.O.V

Ingin rasanya aku menertawakan diriku sendiri. Apa yang ku harapkan selama ini? Cintanya? Seharusnya aku sadar bahwa Jimin tak lebih dari sekedar bajingan yang lemah jika sudah berhadapan dengan gadis seksi.

Ah ... tidak.

Ini bukan salah Jimin. Ini salahku. Jimin sudah memperingatkanku sejak awal. Saat itu aku menutup telingaku. Membiarkan kesenangan sesaat di atas kasur hangat yang berada di tengah hutan itu membakar habis napsu yang menggerogoti tulang.

"Gaeul! Sini!"

Lamunanku tersadar mendengar seruan Jennie. Ia berseru riang sembari melambaikan tangannya ke arahku. Hal itu, membuat atensi pria di hadapannya juga mengarah padaku.

Mata kami bertemu.

Jimin dan aku saling bertatapan. Aku bisa melihat keterkejutan di wajahnya. Tak lama. Hanya beberapa saat sebelum pria itu dapat kembali mengontrol air mukanya.

Aku melanjutkan langkahku. Anak tangga yang hanya tersisa beberapa lagi terasa sangat berat untuk ku naiki.

Aku berusaha tegar. Berusaha menerima fakta bahwa penantianku selama ini memanglah sia-sia.

Sesampainya aku di samping Jennie, gadis itu langsung merangkul lenganku. Dia memamerkan senyum lebarnya ke arah Jimin.

"Ini kak, temen yang aku ceritain. Baik banget orangnya. Hehehe, cantik kan? Tapi sayang jomblo," cerocosnya tanpa dipikir panjang.

Jennie sialan. Bisa-bisanya dia menambahkan kalimat terakhir itu pada perkataannya!

Dan juga ... tadi apa? Aku-kamu?

AKU-KAMU?!

HELLOOOWW! Demi Dijah yellow dan novelnya yang mengalahkan sesuatu milik Syahrini, aku benar-benar ingin menangis sekarang.

Sejauh mana hubungan mereka hingga memakai kata aku-kamu. Ah, aku hampir lupa. Mereka sudah tunangan.

:)

Aku tak apa. Sungguh!

Tanpa sadar aku menunduk. Menatap sepatu kulit milik Jimin yang berdiri di hadapanku. Anggap saja aku terlalu takut menatap sang pemilik sepatu. Aku takut semakin sakit hati.

Sebuah tangan terjulur di hadapanku. Tangan yang dilingkari gelang bermodel rantai kecil di pergelangan tangannya. Tangan Jimin.

"Park Jimin," ucap pria itu dengan nada ramah.

Apa ini? Dia berpura-pura tidak mengenaliku?

Heol. Setelah semua itu? Dia berpura-pura baik di hadapan tunangannya? Apa pria ini masih punya otak?

Aku menatapnya dengan tatapan tak percaya yang tak bisa ku sembunyikan. Butuh beberapa saat bagiku agar dapat menjabat tangannya dan berkata, "Choi Gaeul." Dengan suara serak.

Aku memilih mengikuti permainannya. Aku memilih mengalah. Memang tak ada tempat bagiku. Ku tarik perkataanku sebelumnya. Aku tak pernah bisa mengkhianati temanku. Aku tidak bisa merebut Jimin dari Jennie.

Aku hanya tidak ingin membuat diriku semakin terlihat buruk.

Tuhan, adilkah ini?

Kami melepaskan jabatan tangan kami tak lama kemudian. Jennie masih tersenyum lebar. Berbeda denganku yang sedang mati-matian menahan tangis.

[M] Complicated .Pjm (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang