Seorang gadis bernama Jeon Somi kini sedang mendengus bosan di kelasnya. Ia sangat membenci pelajaran sejarah, apapun materinya.
Terbesit di pikirannya untuk membolos. Iapun permisi untuk ke toilet dan segera keluar dari kelas.
"AH AKU BEBAS! Selamat tinggal Lee Songsaenim!" Senang Somi.
Somi pun berkeliling sekolah. Walaupun melelahkan setidaknya ia tidak bosan seperti di kelas.
Kaki panjangnya terhenti. Ia melewati kelas 12-a dan ia mengintip dari jendela untuk melihat apa yang terjadi di dalam. Yang ia lihat adalah kelas yang rusuh, mungkin karena free time?
Tapi yang menusuk pandangannya sedari tadi adalah seorang pria yang duduk di pojok dan sedang mendengarkan musik.
Ia adalah Mark Lee. Senior Somi yang lebih tua dua tahun darinya. Dari dulu ia memang mengagumi Mark dari jauh.
"Aish appo-ya kenapa ia menjadi lebih tampan? Bagaimana kalau ia lulus dan aku belum mendapatkan hatinya? Nanti aku tidak bisa move on dong?" Gerutu Somi sambil memperhatikan Mark.
Tiba-tiba seseorang menjewer telinganya. Somi meringis dan berjinjit kesakitan. "AAA JINJJA?!"
Somi menoleh dan melihat Lee Songsaenim yang menjewer telinganya. Somi pun langsung menyengir melihat ekspresi marah Lee Songsaenim.
"Eh Songsaenim..."
"Katanya ke toilet tapi kok di sini? Kembali ke kelas!" Keras Lee Songsaenim.
"Ne songsaenim" kata Somi. Bukannya langsung berjalan ia masih mengintip kelas itu.
"Sekarang!"
"Eh ne songsaenim!" Balas Somi sambil berjalan. Ia menghela nafasnya.
-
Mark memainkan earphone nya sedari tadi. Ia sungguh bosan sekarang. Hanya lagu-lagu ala band indie menjadi hiburannya sekarang.
Sesuatu mengecoh penglihatannya. Ia melihat seorang gadis di jendela kini memperhatikannya. Mark tidak peduli. Ia tetap mengotak atik ponselnya.
Ia sudah terbiasa melihat gadis itu. Gadis itu memang sering sekali curi-curi pandang padanya dan juga menguntit nya. Tapi Mark bertingkah pura-pura tidak tahu saja. Ia malas meladeni gadis itu.
Menurut informasi dari sahabatnya yaitu Jeno, namanya adalah Jeon Somi. Anak kelas 10-b. Dan sudah pasti ia menyukai Mark.
"Mark, Jeon Somi baru saja dijewer oleh Lee Songsaenim. Sepertinya ia mengintip kelas kita untuk melihatmu" lapor Jeno.
"Aku sudah tahu" Jawab Mark.
"Ia kelihatan sekali menyukaimu. Kenapa kau tidak mencoba menyukainya? Ia tidak jelek kok. Ia hanya aneh saja. Seperti sasaeng fans" balas Jeno.
"Apa itu cinta? Aku tidak membutuhkan cinta dari seorang gadis kecuali Eommaku" kata Mark.
Jeno berdecak sebal dan memutarkan bola matanya. Ia sudah terbiasa melihat Mark bersifat dingin kepada seorang gadis.
Mark mengotak-atik ponselnya lagi. Dan tiba-tiba seorang gadis duduk di sebelahnya. Mark tersenyum.
"Oh hai Kang Mina" sapa Mark singkat.
"Mark ini untukmu" kata Mina sambil memberi Mark sebuah boneka Mickey Mouse.Mark menatap nya heran. "Dalam rangka apa?"
"Ehm... kemarin aku baru berlibur di disneyland dan aku membelikanmu ini. Sebagai oleh-oleh" jelas Mina sambil tersenyum.
"Ah gomawo" balas Mark.
"Kalau begitu aku pergi lagiya. Annyeong" kata Mina.
Mina adalah teman sekelas Mark. Sepertinya Mark tidak bersikap dingin hanya kepada Mina saja.
-
Mark berjalan keluar dari gerbang sekolah karena sudah waktu pulang sekolah. Tiba-tiba ia merasa seseorang mengikutinya dari belakang.
Ia sadar itu dan ia sudah tau. Itu pasti Jeon Somi. Mark tetap saja berjalan dan membiarkan Somi tetap mengikutinya dari belakang.
"Gadis itu tak ada lelahnya" gumam Mark.
Ia pantas mengatakan itu karena ia sudah memasuki komplek rumahnya. Biasanya Somi hanya mengikuti Mark sampai halte bus. Tapi kali ini Somi benar-benar nekat.
Mark membuka pintu pagar rumah megahnya dan ia menyadari kalau Somi bersembunyi di balik tong sampahnya. Mark pun langsung masuk ke rumahnya.
Ketika memasuki pintu rumahnya ia bertabrakan dengan seorang pria. Mark hanya memutarkan bola matanya ketika melihat abang nya yang menghalangi pintu.
"Tubuh besarmu menghalangi jalanku. Minggir" ucap Mark pelan.
"Aku tidak mau. Kau yang minggir" ucap abangnya yang bernama Vernon.
"Dasar kekanak-kanakan" balas Mark yang mengalah. Iapun memberi jalan pada Vernon.
"Terima kasih, bocah" balas Vernon sambil berjalan melalui Mark.
Mark hanya tersenyum miring. Ia dan Vernon memang selalu bertengkar. Jarak usia mereka hanyalah setahun dan karena itulah mereka sering bertengkar.
-
"Woah ternyata ini rumah Mark!" Ucap Somi sambil terkagum-kagum melihat rumah megah milik Mark.
Tiba-tiba ia melihat seorang pria keluar dari pintu rumah dan memasuki sebuah mobil.
"Ia siapa? Ia bukan Appa nya kan? Aku rasa ia hyungnya" gumam Somi.
.
.
.HALO
Ff baru nih dan kali ini ioi x nct lagi hehe. Tapi cast nya dua canadian korean ini alias somi&mark!
Btw aku besok un matematika loh. Aku update karena banyak yang suka ff ini walaupun baru intro nya aja. Thanks guyss.
Jangan lupa vomment yaaa mohon dukungannya♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
30 days of love →marklee&somi←
Fanfiction"Kalau kau bisa membuatku jatuh cinta dalam waktu 30 hari, aku akan menjadi kekasihmu. Kalau kau gagal atau kau menyerah, pergilah dari hidupku" -Mark ♡ Bisakah Somi menaklukan hati Mark?