"Mark oppa memeluk Mina sunbae di tempat sepi. Ternyata ia tak hanya memelukku" gumam Somi sambil terisak.
"Berarti aku tak spesial di matanya. Perjuanganku selama 27 hari ini sia-sia walaupun aku sudah dekat dengannya" kata Somi yang masih menangis.
"Aku tak bisa mengharapkannya lagi. Aku tak bisa melihatnya lagi. Aku harus pergi" gumam Somi.
Tiba-tiba eomma Somi masuk ke kamarnya. Somi pun mengusap air matanya.
"Eh eomma" kata Somi.
"Apa kau yakin akan ikut Dad ke Canada?" Tanya Eommanya.
Somi terdiam sejenak untuk berfikir apakah pilihannya ini sudah mantap atau belum. Lalu ia mengangguk pelan.
"Tapi aku akan pergi 3 hari lagi" kata Somi.
"Baiklah. Eomma akan mengurus kepindahanmu. Kau harus berfikir jernih dulu. Eomma akan memberimu waktu" kata eommanya sambil meninggalkan kamar Somi.
-
"Ada apa Somi?" Tanya Jeno.
Siyeon dan Jeno disuruh oleh Somi ke stadion secara tiba-tiba. Tentu saja itu membuat Jeno dan Siyeon bingung.
"Aku mengucapkan banyak terima kasih kepada kalian. Siyeonie, Jeno sunbae, gomawoseubnida" kata Somi.
"Atas?" Tanya Siyeon.
"Atas kalian membantuku untuk dekat kepada Mark sunbae" Jawab Somi.
"Tak masalah, Somi. Mark adalah sahabatku, Kau adalah sahabat Siyeon, kami hanya ingin yang terbaik untuk kalian berdua" kata Jeno.
"Tapi... aku... harus menghentikan ini semua. Aku menyerah" lanjut Somi sambil tertunduk.
"Mwo?! Somi kau masih punya 2 hari lagi! Kenapa kau menyerah?! Apa alasannya?!" Kata Siyeon.
"Karena ini semua sia-sia. Tak ada perkembangan. Lagi pula, aku akan pindah ke canada" ucap Somi.
"Kenapa tiba-tiba? Apa yang membuatmu menjadi begini? Apa Mark melakukan kesalahan?" Tanya Jeno.
"Aku tak dapat memberitahu alasannya" kata Somi.
Siyeon langsung memeluk Somi. "Saranghae Somi-ya, uljima"
"Tolong jangan beritahu Mark. Aku akan memberitahunya sendiri" kata Somi.
Siyeon dan Jeno hanya saling pandang dan memandang Somi iba. "Baiklah"
-
"Hey. Jangan sedih begitu" hibur Jeno kepada Siyeon.
"Bagaimana aku tak sedih?! Sahabatku akan pindah! Dan pasti ada sesuatu yang terjadi diantara Somi dan Mark sunbae!" Kata Siyeon.
"Kira-kira masalahnya apa ya? Aku harus mencari tau" ucap Jeno.
"Kalau saja Mark membuat sakit hati Somi, aku akan membentaknya di depan banyak orang! Aku bersumpah!" Kata Siyeon.
"Tenanglah" kata Jeno menenangkan.
"Aku jadi merasa bersalah pada Somi... aku tak dapat menyatukannya dengan Mark" kata Jeno kecewa.
"Sama aku juga" balas Siyeon.
Jeno dan Siyeon hanya saling pandang dan menghela nafasnya.
-
Mark sedari tadi mencari Somi. Namun ia tak menemukannya. Lalu ia bertemu dengan Siyeon.
"Siyeon-ah! Apakah kau melihat Somi?" Tanya Mark.
Siyeon memandang jijik Mark. "Tumben sunbae mencarinya. Aku tidak tahu ia dimana"
"Jangan bercanda, Siyeon" ucap Mark.
"Apakah semuanya sunbae anggap bercanda?" Balas Siyeon sambil meninggalkan Mark.Mark hanya menggeleng heran melihat tingkah Siyeon. Lalu ia bertemu dengam Jeno.
"Yak Jeno! Apakah kau melihat Somi?" Tanya Mark.
"Kau kira aku kakeknya?" Jawab Jeno sambil meninggalkan Mark.
Mark menghela nafasnya. "Heol... apa yang terjadi"
-
Somi langsung mendatangi kelas Mark ketika pulang sekolah. Jeno yang mengerti hanya menundukkan kepalanya dan meninggalkan kelas.
"Hmm ada yang ingin kukatakan. Ayo ke atap sekolah" ajak Somi.
Mark pun menuruti Somi menuju atap sekolah. Akhirnya ia bisa menemukan Somi yang hilang hari ini /?
"Ada apa?" Tanya Mark.
"Waktuku tinggal dua hari lagi kan?" Tanya Somi. "Aku... memilih menyerah" lanjutnya.
Mark kaget setengah mati. Wajahnya kaget tak mengerti "W-wae? Kenapa kau menyerah?"
"Semua sia-sia. Aku harus memulai hidup yang baru" Jawab Somi. "Aku menyerah dan pemainan ini berakhir bukan?" Lanjut Somi.
"Kenapa? Apa alasanya? Aku butuh alasan! Kau tak bisa menyerah begitu saja!" Ucap Mark.
"Aku lelah. Puas?" Balas Somi.
"Permainan ini berakhir dan kembali sesuai perjanjian, aku akan jauh darimu. Bukan kau yang menjauh, tapi aku yang akan meninggalkan segalanya" lanjut Somi.
"Terima kasih untuk 28 hari ini, Mark oppa. Aku senang bisa dekat dan tahu banyak tentangmu. Aku minta maaf kalau aku menganggumu" kata Somi. "Annyeong" kata Somi sambil meninggalkan atap sekolah.
Mark membeku. Terpaku. Tak dapat bergerak. Air mata juga tak dapat ia tahan.
"MARK LEE BODOH! BODOH! BODOH! BODOH!!!" Teriaknya. "DASAR BODOH! BODOH SEKALI! AKU BODOH!!!" Katanya sambil menangis.
-
Siyeon dan Jeno duduk di kantin dengan lesu. Mereka masih tetap kepada rasa tak enaknya.
"Aku jadi merasa tak enak pada Somi" kata Jeno.
"Aku juga" balas Siyeon.
"Kau tahu? Kemarin Mark Lee dan Kang Mina berpelukan di stadion!" Ucap seorang siswi yang duduk di belakang Siyeon dan Jeno.
Siyeon dan Jeno saling pandang dan terus menguping pembicaraan mereka.
"Apa kau serius?"
"Tentu saja! Aku ada disitu waktu itu tapi aku bersembunyi"
Brak!
Siyeon membanting meja kantin dengan kasar. "Aku tak tahan lagi"
.
.
.SATU CHAPTER LAGI YEEYEY
JANGAN LUPA VOMMENT YAAA ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
30 days of love →marklee&somi←
Fanfiction"Kalau kau bisa membuatku jatuh cinta dalam waktu 30 hari, aku akan menjadi kekasihmu. Kalau kau gagal atau kau menyerah, pergilah dari hidupku" -Mark ♡ Bisakah Somi menaklukan hati Mark?