"Selamat pagi eomma! Dad!" Sapa Somi sambil duduk di meja makan.
Eomma nya hanya tersenyum. Sedangkan dad nya hanya diam. Sepertinya ada masalah.
"Dad kenapa?" Tanya Somi.
"Nenekmu sakit. Dan dad harus ke Canada untuk merawat nenek" Jawab Dad nya.
Somi menunjukkan ekspresi sedihnya. "Uh jinjja?"
Somi dan Evelyn langsung memeluk dad nya itu.
-
"Benarkah? Dad mu akan pindah ke Canada?" Tanya Siyeon.
Somi mengangguk.
"Cup cup Somi-ya. Kau masih memiliki aku" kata Siyeon sambil memeluk Somi.
Somi menghela nafasnya. "Waktuku tinggal 10 hari lagi"
Siyeon menjadi sedih melihat ekspresi sedih Somi. "Aku dan Jeno sunbae akan membantumu. Tenang saja"
"Tapi aku tak yakin bisa. Aku harus bersiap untuk melupakannya" balas Somi.
"Somi! Sepuluh hari itu bisa merubah banyak hal! Mark dan Somi berarti selamanya!" Kata Siyeon.
Somi tersenyum melihat reaksi Siyeon.
-
Hari sudah hampir malam dan menunjukkan pukul 06.30, Somi membaringkan tubuhnya di kasur karena terlalu lelah hari ini.
Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarnya. Dengan mata setengah terbuka, Somi membuka pintu kamarnya.
"Waeyo eom- MARK OPPA?!" Kaget Somi ketika melihat Mark bertengger di kamarnya.
"Untuk apa kemari?" Tanya Somi.
"Aku pertama mau pergi bersama Jeno. Tapi tiba-tiba Jeno tak bisa padahal aku sudah berdandan rapi. Jadi lebih baik aku mengajakmu pergi karena aku bosan di rumah" Jawab Mark.
"Mwo pergi? Aku tidak diizini-"
"Aku sudah meminta izin eommamu dan aku diizini. Evelyn juga minta ikut" kata Mark.
"Baiklah... tunggu"
Brak
Somi langsung berjingkrak kegirangan.
"Baiklah, aku anggap ini kencan!" Gumamnya.
Somi langsung mengganti pakaiannya dengan ripped jeans warna hitam dan juga sweater hijau tua. Lalu ia segera turun.
"Eomma aku pergi ya!" Ucap Somi.
"Aku pinjam Somi dan Evelyn sebentar ya, ajhumma" kata Mark.
"Tentu saja. Jaga mereka baik-baik ya Mark" kata Eomma Somi.
Mark, Somi dan Evelyn memasuki mobil Mark. Mereka bertiga duduk di belakang sementara supir yang menyetir mobil.
Keadaan menjadi hening. Hanya suara evelyn saja yang sedari tadi bersenandung ria. Ntahlah, atmosfer nya menjadi canggung. Mark merasa malu untuk memulai percakapan.
Mereka turun ketika sudah sampai di myeongdeong. Jalanan tempat berbelanja dan buka selama 24 jam di Seoul.
Somi menggandeng tangan kiri Evelyn sedangkan Mark menggandeng tangan kanan Evelyn. Somi pun menjadi baper.
"Aduh kalau seperti ini kami seperti suami istri" gumam Somi dalam hati.
Sedangkan Mark hanya tersenyum melihat Somi. Ini baru pertama kalinya ia pergi bersama seorang gadis.
"Oppa! Eonnie! Ayo kita ke game center" Ajak Evelyn.
"Arasseo! Kajja!" Kata Mark.
Mereka pun masuk ke game center. Mereka pun bermain permainan dengan antusias. Seperti menari di lantai dansa, berbalap mobil, basket, dan bombom car.
"Aku mau bersama Mark oppa!" Ucap Evelyn.
Mark dan Evelyn pun berada di bom bom car yang sama sedangkan Somi di bom bom car yang lain.
Somi membawa bom-bom car itu dengan ugal-ugalan dan terkadang sering menabrak Mark.
"Yak! Akan kubalas kau" kata Mark sambil mengejar Somi dengan bombom carnya.
Somi berteriak heboh dan Mark berhasil menabrak belakang bom-bom car nya.
Permainan pun selesai. Mereka menuju mesin boneka untuk mengambil boneka. Mark berhasil mendapat satu boneka.
"Ini untukmu" kata Mark sambil memberikan Evelyn boneka itu.
"Aaa gomawo oppa! Evelyn love Mark oppa!" Ucap Evelyn riang.
Mark memainkan mainan itu lagi. Ia mendapatkan sebuah boneka tupai dan ia langsung memberikannya pada Somi.
"U-untukku?" tanya Somi.
Mark mengangguk dan ia berlalu lebih dahulu bersama Evelyn. Somi yang di belakang mereka pun berjingkrak senang.
"Ini boneka keramat!" gumam Somi dalam hati.
-
Siyeon dan Jeno berjalan memasuki game center. Sebenarnya, Jeno harusnya jalan bersama Mark. Tapi ia ingin sekali mengajak Siyeon jalan-jalan. Jadi ya begitulah...
"Kita bermain apa dulu?" Tanya Siyeon.
"Terserahmu" Jawab Jeno.
Mereka berjalan masuk dan tiba-tiba mereka terdiam. Lutut mereka lemas. Mereka menelan air ludah masing-masing.
"Eh.... Mark. Somi." Kata Jeno sambil terbata-bata.
"Kami duluan ya...." kata Siyeon sambil berbalik badan bersama Jeno dan hendak berlari.
Somi menarik baju Siyeon dari belakang sedangkan Mark menarik baju Jeno dari belakang.
-
"Kau bilang kau harus membantu eomma mu! Membantu apanya!" Kesal Mark kepada Jeno.
"Kau dekat dengan Jeno sunbae kenapa tidak bercerita kepadaku! Kau anggap pertemanan ini apa!" Kesal Somi kepada Siyeon.
Jeno dan Siyeon kini tengah terduduk di sebuah batu karena disandra oleh Mark dan Somi.
"Ternyata kalian berkencan dibelakang kami! Dan kau mendustaiku Jeno. Kau anggap hubungan kita ini apa? Aku tak menyangka kau membohongiku" kata Mark.
"Mianhae... aku punya janji dengan Siyeon duluan. Aku minta maaf kalau aku berbohong..." kata Jeno yang merasa bersalah.
"Aku juga... aku minta maaf kalau aku tak pernah bercerita. Tapi aku dan Jeno sunbae tak punya hubungan apapun" kata Siyeon yang merasa bersalah.
Somi dan Mark memandang kesal Siyeon dan Jeno.
Tiba-tiba Siyeon dan Jeno berdiri. "Lalu kalian kenapa berdua? Apakah kalian berkencan?"
Somi dan Mark saling pandang. Kaget.
"ANIYA!"-
Somi, Mark dan Evelyn turun dari mobil ketika sudah sampai di rumah Somi.
"Hei" panggil Mark. "Jangan terlalu diambil hati omongan Jeno dan Siyeon tadi. Anggap saja ini jalan-jalan"
Somi mengangguk. "Lagipula kalau benar-benar kencan juga tak apa"
Somi dan Evelyn pun masuk ke dalam rumah. "Annyeong ajhussi!"
"Annyeong ajhumma!" Kata Mark. Ia tak dapat menyembunyikan senyumnya.
Somi terus menerus memeluk boneka yang diberikan Mark ketika sampai di kamarnya. Malam ini adalah malam terindah yang pernah ia miliki.
-TBC-
3 chapter lagi yeyeyeye.
Jangan lupa vomment ya! ♡♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
30 days of love →marklee&somi←
Fanfiction"Kalau kau bisa membuatku jatuh cinta dalam waktu 30 hari, aku akan menjadi kekasihmu. Kalau kau gagal atau kau menyerah, pergilah dari hidupku" -Mark ♡ Bisakah Somi menaklukan hati Mark?