2

5.6K 571 16
                                    

Somi berniat untuk menguntit Mark lagi hari ini. Tapi sekarang sudah bel pulang sekolah dan ia tak menemukan Mark.

"Jeno sunbae!" Panggil Somi ketika melihat Jeno berjalan melewatinya.

"Ah ne?" Balas Jeno.

"Apakah kau tahu dimana Mark sunbae?" Tanya Somi.

"Ia sudah pulang" Jawab Jeno.

"Jinjja?! Ah arasseo. Gomawo Sunbae" kata Somi sambil menunduk sopan kepada Jeno.

Dengan secepat kilat Somi langsung belari menuju gerbang sekolah. Sialan. Ia tidak bertemu dengan Mark.
"Aaaaa aku kehilangan jejaknya!" Ucap Somi sambil mengacak rambutnya.

Somi pun berlari menuju halte dan menemukan Mark sedang menaiki sebuah bus bersama penumpang lainnya.

Somi langsung menaiki bus itu dan bersembunyi di balik seorang nenek-nenek.

"Tumben dia naik bus. Ia kan orang kaya" gumam Somi.

Mark berdiri di depannya sekarang. Ralat. Maksudnya terbatasi oleh seorang ajhussi dan nenek itu.

Mark merasa Somi masih mengikutinya. Ia naik bus hari ini agar Somi tidak mengikutinya. Tapi dugaannya salah.

Tak lama kemudian, Mark sampai di halte dekat komplek rumahnya. Mark pun turun dari bus tersebut. Begitu juga Somi.

Somi berjalan di belakang Mark dengan mengendap-endap. Sesekali ia tersenyum karena terlalu senang.

Tiba-tiba Mark melihat ke arahnya. Somi terkejut karena ia tertangkap basah. Ia menelan air liur nya.

"Ternyata kau masih mengikutiku" ucap Mark.

"Mengikuti? Aniya. Aku tidak mengikuti sunbae" dusta Somi.

"Oh ya?" Balas Mark sambil tertawa miring. "Jeon Somi kelas 10-b. Lahir tanggal 9 Maret 2001" lanjut Mark.

Somi terkaget karena Mark mengetahui namanya bahkan tanggal lahirnya.

"Jangan terkejut. Dan jangan geer. Aku tahu kau karena kau sering mengikutiku kan? Aku merasakannya tapi aku pura-pura tidak tahu saja" Kata Mark.

Somi bungkam.

"Kau menyukaiku kan?" Tanya Mark. "Aku menyarankan jauh-jauhlah dari hidupku atau melupakanku. Karena aku tak akan jatuh cinta pada siapapun atau penguntit sepertimu" Lanjut Mark.

Somi terdiam. Ia menahan air matanya terjatuh. Rasanya ia lebih cocok marah. Somi mengepalkan tangannya.

"Annyeong" balas Mark sambil meninggalkan Somi.

"Mark Lee, dasar sombong. Memangnya kau siapa? Kau kaya? Aku juga kaya! Wajahmu itu tidak tampan dan hatimu begitu kotor. Sombong!" Ucap Somi.

Mark terhenti mendengar kata-kata Somi. Ia berbalik untuk menghadap gadis itu. "Apa katamu?"

"Kau sombong dan tak tahu diri" Ulang Somi.

Mark tertawa dan memegang dagunya. "Kau berani sekali"

"Baiklah, karena kau berani, aku akan memberimu tantangan dan juga penawaran" kata Mark.

"Kalau kau bisa membuatku jatuh cinta dalam waktu 30 hari, aku akan menjadi kekasihmu. Kalau kau gagal atau kau menyerah, pergilah dari hidupku" Lanjut Mark.

Somi terdiam. Kalau ia menolak, ia akan dianggap penakut. Tapi kalau ia menerima, ia tak yakin bisa.

"Baiklah! Aku akan menerima tantanganmu. Tapi dengan satu syarat" balas Somi. "Kau tak boleh marah padaku kalau aku selalu ada di sisimu" lanjut Somi.

30 days of love →marklee&somi←Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang