65 detik lagi.
Sekolah Mark dan lawan nya mendapat poin 5-5. Dapatkah sekolah Mark memasukkan bola di detik-detik terakhir?
Somi terus meneriakkan nama sekolahnya. Tak lupa juga nama Mark. Dari awal pertandingan sampai sekarang. Dalam hati ia berdoa untuk kemenangan Mark.
Mark hendak menangkap bola yang dilempar itu. Namun ia tersungkur di lantai stadion yang membuat semua orang kaget.
"Argh" keluh Mark sambil memegang siku nya yang lecet.
"Mark oppa!" Teriak Somi
Mark memandang ke arah Somi karena teriakan Somi. Ia kemudian bangkit. Gadis itu meneriaki namanya dari awal sampai sekarang hanya untuknya. Dan sekarang ia harus bangkit, demi Somi.
Mark bangkit dan mulai mengejar bola yang telah digiring lawannya. Ia berhasil merebutnya dan mendribble bola tersebut sampai ke ring.
7 detik lagi
Mark memasukkan bola itu ke ring. Sekolah Mark unggul 6-5 dan waktu permainan itu selesai.
Seluruh warga sekolah bersorak senang terutama Somi. Ia tak dapat menyembunyikan senyum bahagianya sekarang.
Para pemain basket pun saling berpelukan. Lalu Somi langsung menghampiri Mark.
"Ajhussi! Kau bisa melakukannya!" Kata Somi senang.
Mark tersenyum senang. Penuh kemenangan. Dan kebanggaan.
"Apa sikumu tak apa?" Tanya Somi.
Mark langsung memeluk Somi. Lalu melepaskannya. Hanya satu detik namun dapat membuat Somi terbang ke langit ke tujuh.
"Aku menang karena dukunganmu" kata Mark.
"Mark, kajja!" Panggil Jeno dari kejauhan.
Mark mengangguk lalu tersenyum pada Somi. "Aku ada urusan. Terima kasih atas dukungannya"
Lalu Mark pun pergi dari hadapan Somi. Somi tersenyum senang dan memegang jantungnya sedari tadi.
Dari kejauhan, Mina hanya menghela nafas lesu. Ia sudah melihat segalanya. Mark tersenyum pada Somi, bahkan memeluk Somi.
Mina tak dapat membendung air matanya. Ia tak pernah menyukai orang sampai sesakit ini. Ia mengusap air matanya.
-
Mark tengah mencuci wajahnya. Tiba-tiba Jeno berdehem di depannya.
"Sepertinya tadi ada yang berpelukan" kata Jeno.
Mark mencimpratkan air keran kepada Jeno. Jeno membersihkan wajahnya yang kena air.
"Apa kau jatuh cinta padanya?" Tanya Jeno.
"Kepo" Jawab Mark sambil mematikan keran dan meninggalkan Jeno.
Jeno hanya menggeleng saja melihat tingkah sahabatnya itu.
-
Somi melangkahkan kakinya keluar dari pagar sekolah. Ia sangat senang karena ini pulang sekolah. Eh. Bukan karena itu. Tapi karena pelukan singkat dari Mark tadi.
"Somi-ya!" Panggil seseorang.
Somi menoleh dan melihat Vernon berjalan ke arahnya. Somi hanya tersenyum.
"Hai Vernon oppa!" Sahut Somi.
"Apakah kau melihat Mark?" Tanya Vernon.
Somi menggeleng.
"Oh ya, kau mau kemana?" Tanya Vernon.
"Pulang" Jawab Somi.
"Yasudah aku ikut denganmu" balas Vernon.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 days of love →marklee&somi←
Fanfiction"Kalau kau bisa membuatku jatuh cinta dalam waktu 30 hari, aku akan menjadi kekasihmu. Kalau kau gagal atau kau menyerah, pergilah dari hidupku" -Mark ♡ Bisakah Somi menaklukan hati Mark?