=============================================================================
Ini sudah minggu ke-4 aku tinggal satu atap dengan orang yang kusebut suamiku. Entah sudah berapa kali dia mengurungku dikamar mandi dan meninggalkanku dalam kebasahan. Raffael baru membukanya ketika menjelang pagi. Padahal, aku tak pernah melakukan kesalahan fatal.
Aku tak sengaja menumpahkan kopi diatas berkasnya, dan lagi-lagi raffael menampar pipiku hingga berdarah.
Aku sering kali bertanya padanya, mengapa dia melakukan hal kasar seperti ini padaku?? Raffael tak pernah sekalipun menjawab pertanyaanku. Dia hanya berujar, “kau pantas mendapatkan lebih dari apa yang kulakukan padamu”
Hari ini keenan mengajakku bertemu. Ingin sekali rasanya aku menceritakan yang selama ini kurasakan pada kembaranku ini. Mungkin aku bisa lebih merasakan kelegaan.
Sudah 30 menit aku menunggu key di Lovely Cafe miliknya.
Aku melihat dari kejauhan laki-laki yang serupa tapi tak sama denganku.
“ hai, nay. Apa kabar??” sapanya menanyakan kabarku sambil memeluk'ku.
Belum sempat aku menjawab key sudah berujar lagi.
“ kau pucat, kurus, apa kau sakit?? kau baik-baik saja, nay??? atau ada yang terjadi padamu?? ceritakan padaku, nay”
aku mengangguk sambil tersenyum mendengar rentetan pertanyaan yang key lontarkan dalam satu hembusan nafas.
“ aku baik, key. Bagaimana kabarmu??” sahutku cukup singkat.
Kudengar key berdecak mendengar jawaban singkatku.
“ aku baik. Tapi kau tidak terlihat baik, seperti yang kau katakan tadi. Ada apa nay??” tanyanya lagi. Key mengulang pertanyaan'nya lagi. Sungguh, aku sangat ingin bercerita padamu. Tapi, lebih baik untuk saat ini, cukup aku saja yang menanggungnya.
Ikatan batin kami terlalu kuat. Sebesar apapun aku berbohong dan menutupi sesuatu darinya, lambat laun key akan tahu. Semoga, kau tak tahu key, dan jangan mencoba mencari tahu.
“ kau ini, aku baik-baik saja. Kau tidak lihat senyum yang menawan ini” jelasku tersenyum.
“ aku bukan hanya sekedar kakakmu, nay. Aku kembaranmu. Kita berbagi selama 9 bulan dalam perut mamah. Aku tahu kau menyembunyikan sesuatu dariku.“ jelasnya.
Aku terdiam , mencoba untuk menangis. Aku tak mau key tahu, Bagaimana raffael menyakitiku, menyiksa'ku dan berkata kasar padaku. Bagaimana kalau key tahu raffael sering mengurungku dikamar mandi? Bagaimana kalau key tahu, raffael sering sekali membentakku, menamparku, memukulku?? aku tak ingin key tahu.
Bukan karena aku takut nanti raffael dihajar habis-habisan oleh key. Aku tak peduli padanya. Tapi aku takut key akan marah pada mamah karena menjodohkan aku dengan raffael.
“ heii, nay. Bengong lagi. Ini sudah kedua kalinya kau terdiam ketika aku berbicara. Apa yang sedang berpendar difikiranmu?” ujarnya mengibaskan jemarinya didepan wajahku.
Tanpa terasa air menetes dari sudut mataku. “ nayla, kenapa kau menangis??” tanya key yang segera menangkup wajahku.
“ aku kangen mamah, key. Aku kangen kamu.” aku sudah tak bisa menahan lagi. Aku menangis dipelukan key. Aku tak peduli tatapan heran orang-orang yang melihatku.
Key memelukku dan mengusap punggungku lembut. ”aku juga kangen padamu, adikku sayang. Pulanglah sebentar. Bilang pada raffael, kalau kau rindu pada kami”
aku tidak menjawabnya. Saat ini aku hanya ingin memeluk key. Aku merindukan pelukan hangat key.
“ nay, kenapa kau masih menangis? Aku kan sudah memelukmu. Kau tidak malu dengan orang sekitar kita ya. Biasanya kau sangat benci ketika aku iseng memelukmu” ujar key yang membuat ku tersenyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/8212587-288-k236023.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Devil
ChickLitNayla Princessa Fedinand. Itu nama lengkapku. Aku menikah dengan seorang Guru Sekolah Dasar. Sekalipun dalam mimpi, aku tak pernah berniat menikah dengan seorang guru. Bukannya aku menghina profesi seorang guru. Tapi, aku seorang wanita karir yang s...