MSD - Part 1

178K 2.5K 26
                                    

=============================================================================

Tarik nafas,,hembuskan,,tarik nafas hembuskan. Aku berulang kali menghembuskan nafas semenjak acara resepsi pernikahanku dimulai.

“ nayla, kau kenapa??? “ suara siapa sih, sok akrab banget.

“ nayla, kau kenapa??” kutolehkan kepalaku kesamping, ternyata Raffael yang memanggilku.

“ nothing“ jawabku singkat.

“ oh, oke” jawabnya juga singkat.

Ckckckck..aku berdecak kesal.

Seorang Nayla Ferdinand diacuhkan begitu saja. Lihat saja kau nanti Raffael Mikail!!!!! Aku akan membuat hidupmu menderita.

Ingat itu, karena kau telah menikah dengan Wanita yang salah.

Aku menatap sengit pada Pria disampingku.

FlashBackOn

1 minggu sebelum pernikahan.

Akhirnya sampai dirumah juga, pekerjaan hari ini sangat menguras waktu ku, aku harus memusatkan fikiran ke semua pekerjaan ku, agar semuanya sempurna. Kulirik arloji ditangan kananku yang sudah menunjukan pukul sebelas malam. Pasti mamah sudah tidur.

Segera kumasukan juke putihku ke garasi.

Kok ruang tamu masih menyala. Apa mamah belum tidur???

“ nay, nayla..” ini suara mamah. Aku menoleh ke arah wanita yang melahirkanku.

“ ada apa mah?? kok mamah belum tidur?? ini udah malam, mah” tanyaku dan mengambil duduk disampingnya.

Mamah mengelus rambutku lembut sekali. Diperlakukan seperti itu oleh mamah membuatku mengantuk dan merebahkan kepala ku dipangkuannya.

Jari lentiknya menyelipkan rambut panjang ku kebelakang telinga.

“ cape ya, nay?” tanya mamah. Aku hanya mengangguk.

“ nay..” mamah memanggilku lagi.

“umm, kenapa mah??” aku menatapnya lagi.

“ kamu udah punya pacar belum??” aku menatapnya heran, kenapa tiba-tiba mamah tanya hal itu, seketika perasaanku menjadi tak enak.

“ kamu mau gak mamah kenalin sama anaknya temen mamah??” tanyanya lagi pelan.

Kali ini aku terbangun dan menghadapnya. “ maksud mamah??”

“ menikah” jawabnya singkat.

“ menikah??? aku menikah??? aku, maksud mamah” aku benar-benar terkejut.

Mamah menaikan sebelah alis matanya. ”ada yang salah dengan menikah, nay??”

aku menggeleng. ”bukan itu maksudku, mah. Tapi aku belum mau menikah. Usiaku baru 25 tahun, dan sekarang karirku cukup menjanjikan”

“ memangnya, kalau kamu menikah karirmu berantakan, nay??” tanya mamah dan menekannkan kata Menikah.

“ kenapa gak key aja sih yang disuruh nikah?? kenapa mesti aku??” pria yang kusebut namanya keluar dengan rambut berantakan, dengan kemeja yang sudah tak terkancingin sampai atas. Aku yakin sekali pria ini pasti langsung tidur tanpa mengganti kemejanya.

“ada sih mah, malam-malem kok berisik??” ujar key yang mengambil air dingin dari kulkas.

Kami berdua tak menyahut. “heii, ada apa sihh?? kok gak ada yang jawab pertanyaanku??” tanyanya lagi.

My Sweet DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang