MSD - Part 5

76.8K 1.9K 50
                                    

=============================================================================

Mamah sudah meluangkan banyak waktunya untuk membuat aneka masakan untuk kami makan siang. Hampir semuanya yang dihidangkan dimeja adalah masakan kesukaanku.

“ Nay, Raffa gak bisa makan ikan. Kata ayahnya dia alergi akut pada ikan. Jadi mamah gak goreng ikan. Maaf ya sayang,” jelas mamah. Aku menoleh pada raffa dan dia hanya diam.

Tapi waktu itu raffa dengan lahapnya makan ikan goreng yang aku masak.

“ kamu alergi ya, raff. Maaf ya, aku gak tahu soal itu” ujarku meminta maaf pada raffa.

“ ga apa-apa, nay. Kamu kan baru kenal sama raffa. Lambat laun juga kamu tahu apa yang raffa suka dan apa yang raffa gak suka.” justru ayah yang menjelaskannya padaku bukan raffa.

“ Nay, kamu kurus. Ini makan,” ujar key dan menyendokan nasi beserta lauk-pauknya dipiringku.

Aku tersenyum pada key. “ Key, aku bukannya kurus tapi sedang diet”

“ diet?? bagaimana bisa sih nay, kamu lupa kamu sakit apa?? kamu gak bisa telat makan, nay.” ujar key lagi.

“ key, aku kan bukan anak kecil lagi. Aku bisa mengatur pola makanku” ucapku pada key.

Raffa hanya tetap diam.

Uhukk..uhukk..

aku merasakan bahwa aku akan sakit sebentar lagi, atau penyakit lama ku akan kambuh, padahal sebelum kesini aku sudah minum obat.

“ nay, kamu mandi pakai air dingin lagi ya??” ujar mamah dan key kompak. Dan membuat azka dan key serta ayah memandang kami bertiga.

Aku menggeleng. “ enggak kok, aku hanya kelelahan. Banyak kerjaan dikantor, mah.” setidaknya aku tak sepenuhnya berbohong.

Aku juga gak mungkin menceritakan kalau raffa sering menyiram aku pake air dingin kan,??

“ tapi kalau kamu udah batuk kayak gini, gak lain dan gak bukan ya kamu mandi pakai air dingin. Apa air dirumahmu mati??”

sepertinya key mencoba menyelidiki apa yang terjadi.

Raffa menoleh padaku. “ nay, aku udah sering kali bilang sama kamu. Jangan mandi malam-malam.” ujarnya lembut.

Whattt?? kapan dia ngomong gitu. Justru dia yang membuat aku jadi harus mandi malam dan pakai air dingin pula. Sandiwara apa sih, raff, yang kamu mainkan sekarang???

aku hanya mengangguk atas ucapannya.

“ memangnya kenapa, Nadine.” tanya ayah pada mamahku.

“ sedari kecil nayla bertubuh lemah, Adi. kena air hujan sedikit pasti langsung sakit, cape sedikit juga sakit. untung key selalu ada disampingnya.” ujar mamah pada ayah.

“ kau dengar raffa. Kau harus menjaganya. Karena semenjak nayla menjadi istrimu dia menjadi tanggung jawabamu bukan keenan lagi.” ujar ayah pada raffa.

“ iya ayah. Aku tahu. Aku akan menjaganya.” ujarnya dengan tersenyum. Tapi yang aku lihat itu bukan senyuman melainkan lebih pada seringai.

“ nayla. Aku ingin bicara padamu sebentar” ujar key dan menarikku ke taman belakang.

Aku mengekori key ke taman belakang setelah pamit pada ayah dan mamah serta azka dan juga raffa.

“ Princess” aku mendengar key memanggilku Princess. Dia selalu memanggilku seperti itu kalau aku sedang bersedih, dan aku senang sekali.

My Sweet DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang