My Sweet Devil

MSD - Part 12

============================================================================

Keenan pasti senang sekali karena bisa mendampingi istrinya melahirkan. Dan yang kudengar darinya tadi pagi anaknya juga terlahir kembar seperti anak-anak'ku. Mungkin memang sudah keturunan ya.

Aku jadi membayangkan ketika nayla lahir. Siapa dulu yang disampingnya?? azka tidak mungkin, dia kan bukan muhrimnya. Atau keenan ya?? dia kakaknya. Entahlah, aku kurang mengerti hal seperti itu.

Pertemuan dicafe milik keenan waktu itu membuka memori yang sudah tersimpan apik diotak'ku.

Sewaktu aku sedang mengerjakan dokumen kantor yang luar biasa banyak'nya. Pintu ruangannku digedor dengan kerasnya oleh nando.

“ raff, kali ini kau harus segera pergi dari indonesia” ujarnya dengan nada cemas.

Aku menatap heran padanya.” ada apa?”

“ orang tua nayla mengalami kecelakaan parah, dia berada di rumah sakit sekarang. Yang terakhir kudengar dia sudah tak bernyawa ketika perjalanan menuju rumah sakit. Dan pelakunya kabur” ujar nando terus-menerus.

Aku segera bergegas meyampirkan jasku dibahu dan ingin segera ke rumah sakit. Fikirku saat itu adalah nayla yang sedang mengandung anak ku pasti sangat cemas.

“ kau mau kemana, raff?” tanya nando heran ketika aku memegang handle pintu hendak keluar.

“ rumah sakit” jawabku cepat.

“ gak bis raff, disana ada polisi” ujarnya lagi menghalangiku dengan tubuhnya.

“ ya itu bagus dong. Lebih cepat untuk menangkap pelakunya” ujarku.

“ raff, polisi sedang mencarimu” ujarnya lagi.

“ mungkin mereka meminta keterangan dariku selaku keluarga” ujarku lagi.

“ ya tuhan raff, kau belum mengerti juga.. kau itu dituduh sebagai pelaku utamanya. Semua bukti mengarah semua ke loe, raff.” ujarnya.

“ gue gak salah, nando. Dan gue gak takut. Gue harus nemuin nayla. Dia sekarang butuh gue” jelasku.

“ gak bisa raff, polisi ada dibawah. Dan yang gue tahu mereka mau nangkep loe raff” ujarnya masih memegang handle pintu.

“ bukti apa??” tanya ku heran. Biasanya kan pelaku selalu meninggalkan bukti yang gak sengaja tertinggal. Tapi hp, kunci mobil, ada disini semua.

“ ada saksi yang bilang kalau sebelum meninggal tante nadine manggil nama loe dan para petugas medis juga bilang gitu. Itu yang memberatkan loe raff” jelasnya.

“ hah?? jelas-jelas gue lagi kerja disini. Dan tadi gue juga abis meeting kan. Banyak saksi-nya juga.” ujarku membela diri.

Kudengar nando berbicara ditelepon dengan seseorang. Air mukanya berubah pucat pasi.

“ ada apa lagi, ndo?” tanyaku.

“ nayla keracunan. Ada yang naro racun dimakanan kesukaan dia, raff. Dan sekarang nayla lagi ditangani oleh dokter” jawab nando.

“ ayam goreng?? gue emang pesenin itu buat makan siang nayla. Tapi dikirim ke apartemen gue, kenapa bisa sampe kerumah sakit. Dan racun?? bagaimnana mungkin??” ujarku heran.

“ dan itu juga ngeberatin loe, raff. Ada suster disana yang bilang, ada yang nitipin dan ciri-cirinya sama kayak loe, raff.” ujarnya lagi.