Chapter 12

577 49 12
                                    

"Yoojung bukan gadisnya." Sahut Kyungsoo cepat.

"Sebenarnya, aku sedang menyukai seseorang sekarang. Tapi untuk saat ini aku tidak bisa berbuat apa-apa. Seseorang sudah lebih dulu menyukainya." Tambah Kyungsoo sambil menunduk, memainkan minumannya.

"Aishh.. Kau ini! Apa kau akan terus berdiam diri dan membiarkannya menjadi kenangan pahit seperti cinta pertamamu? Apa kau merasa senang dengan kenangan pahit itu sehingga kau ingin mengulanginya?" seru sang pemilik café membuat Kyungsoo menghentikan aktivitasnya.

"Bergeraklah! Kau harus berbuat sesuatu Kyungsoo-ya. Ya! Setidaknya kau harus membuat dirimu sendiri bahagia," tambahnya.

Kyungsoo menyeruput sedikit minumannya. "Melihat orang-orang terdekatku tersenyum saja membuatku bahagia. Meskipun ..."

"Meskipun hatimu sakit? Ya, ya, aku sering mendengarnya di drama. Tapi semua kata-kata itu sebenarnya hanya bualan belaka. Aku tidak mempercayai orang-orang yang mengatakannya. Hati dan perkataan mereka benar-benar beda." Elak pemilik café membuat Kyungsoo semakin menundukkan kepalanya.

"Aku harus pergi sekarang, hyung. Terimakasih atas minumannya." Ucap Kyungsoo kemudian. Dia berdiri dari tempat duduknya dan akan meninggalkan tempatnya berdiri, namun langkahnya terhenti.

"Kyungsoo-ya! Seperti yang aku sering katakan sebelumnya, berbahagialah. Kau juga harus merasakan kebahagiaan. Entah bagaimana caranya itu." Ucap pemilik café diikuti oleh seulas senyuman.

"Geurae." Kyungsoo membungkukkan badannya sebagai salam terakhirnya sebelum dia benar-benar pergi dari café itu.

**

Chanyeol dan Yoojung sekarang sedang mendengarkan penjelasan dari sang sutradara mengenai scene yang akan mereka lakukan. Sesekali mereka memperagakan apa yang sang sutradara arahkan.

"Baiklah. Haruskan kita memulainya sekarang?" Tanya sutradara diikuti oleh anggukan dari Yoojung dan Chanyeol. "Oke. Semua stand by ya!"

Chanyeol berlari menghampiri Yoojung. Dia merengkuh tubuh gadis kecil itu. Saat itu juga Chanyeol merasakan jantungnya berdetak dengan cepat. Bahkan Yoojung dapat mendengarkannya karena saat ini kepalanya tepat berada di dada bidang Chanyeol. Chanyeol semakin mempererat pelukannya. Begitu juga Yoojung, dia melingkarkan kedua tangannya pada pinggang Chanyeol. Entah sejak kapan, sekarang Yoojung dapat merasakan jantungnya ikut berdetak dengan cepat. Mereka memejamkan mata, saling memberikan kenyamanan satu sama lain tanpa ada yang berniat untuk mengakhiri adegan ini.

Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang sedari tadi memerhatikan adegan itu dengan hati yang janggal. 'Bukankah itu hanya acting?'

Semua adegan yang mereka lakukan memang hanya acting. Namun, apa artinya jika mereka melakukan semua adegan tersebut dengan melibatkan hati?

"CUT!" Sang sutradara berseru untuk menghentikan adegan itu, namun Chanyeol dan Yoojung serasa ada dalam dunia mereka sendiri. Mereka tetap berpelukan, bahkan sang sutradara sudah meneriakkan kata 'cut' berkali-kali. Akhirnya salah seorang staff menghampiri mereka dan menepuk bahu Chanyeol. Chanyeol pun tersadar, dia melepaskan pelukannya pada Yoojung.

"Hey, ada apa dengan kalian? Kalian terlalu menikmati adegan ini." Bisik salah seorang staff, membuat wajah Chanyeol dan Yoojung merona. Mereka menundukkan kepala, tak berani menatap satu sama lain.

"Jwosonghamnida." Ucap Yoojung sambil menundukkan kepalanya.

"Bisakah kita lanjutkan ke adegan selanjutnya?" seru sang sutradara.

"Ne!" jawab Chanyeol dan Yoojung bersamaan.

Sementara itu, dari kejauhan Kyungsoo datang membawa beberapa bungkus snack. Dia menghampiri manager yang sedang duduk memerhatikan Chanyeol dan Yoojung.

"Annyeong, hyung!" sapa Kyungsoo sambil duduk di sebelah sang manager.

"Kyungsoo-ya, kau datang." Ucap sang manager.

"Ne, hyung. Apakah shooting hari ini berjalan dengan lancar?" tanya Kyungsoo.

"Ne, kurasa begitu. Kita lihat saja."

Chanyeol mulai menatap Yoojung, dia memegang pipi Yoojung yang merona. Perlahan, dia mendekatkan wajahnya. Namun, kemudian menghentikan aksinya dan menarik kembali kepalanya menjauhi Yoojung. Dia masih terlihat malu dan sedikit frustasi. Hal ini membuat mereka berkali-kali mengulangi adegan tersebut. Entah itu Yoojung ataupun Chanyeol, mereka bergantian melakukan kesalahan.

"Bukankah Chanyeol adalah seorang pemalu jika dia berdekatan dengan yeoja?" ucap Kyungsoo.

"Kurasa begitu. Ada apa dengannya hari ini? Aku pikir mereka sudah sangat dekat. Mereka sering bercanda bersama. Tetapi kenapa hari ini mereka terlihat malu-malu dan sedikit canggung seperti ini?" ucap sang sutradara.

"Dekat? Bercanda?"

"Ne, sudah beberapa kali mereka keluar bersama."

'Sudah sedekat itukah mereka?' pikir Kyungsoo sambil terus menatap Chanyeol dan Yoojung yang sedang melakukan adegan bak sepasang kekasih. Tentu saja hal ini membuat hati Kyungsoo merasa sesak.

Chanyeol kembali menatap Yoojung. Kali ini mata mereka saling terkunci. Sudah beberapa kali mereka saling menatap, tetapi mereka tetap merasakan desiran darah yang mengalir begitu cepatnya. Saat Chanyeol mulai mendekatkan wajahnya kembali, Yoojung mulai menutup matanya. Chanyeol tersenyum, sedetik kemudian dia mendaratkan bibirnya tepat di pipi Yoojung.

"CUT!" Seru sang sutradara. "Kalian melakukannya dengan sangat baik."

"Kamsahamida. Kamsahamida." Ucap Chanyeol dan Yoojung berkali-kali pada staff yang ada di sana. Shooting hari ini telah berakhir.

Sementara itu, Kyungsoo masih tetap berada di tempatnya mencoba untuk menata hatinya. Berkali-kali dia mencoba untuk meyakinkan hatinya. Tidak seharusnya dia menyukai gadis yang sama dengan sahabatnya. Bukankah Chanyeol duluan yang menyukai gadis itu?

"Hyung, aku harus pergi sekarang." Ucap Kyungsoo berdiri dari tempat duduknya.

"Kau tidak menunggu Chanyeol? Sebentar lagi akan selesai." Tanya sang manager

"Tidak hyung. Aku titip salam saja padanya. Aku juga akan mengirimi dia pesan nanti. Aku harus segera ke tempat shooting." Jelas Kyungsoo

"Hmm. Baiklah. Hati-hati di jalan, Ne? Terimakasih atas snacknya." Balas sang manager. Kyungsoo kemudian meninggalkan tempat shooting Chanyeol dan segera menuju tempat shootingnya.

Tak beberapa lama setelah Kyungsoo pergi, Chanyeol dan Yoojung berjalan menghampiri manager mereka.

"Chanyeol-ah, tadi Kyungsoo mampir kesini dan membawakan snack ini." Ucap sang manager sambil memberikan sebuah bungkusan pada Chanyeol.

"Mwo? Dimana dia sekarang? Kenapa dia tidak menungguku?" tanya Chanyeol.

"Katanya dia harus segera pergi ke tempat shootingnya." Jawab sang manager.

'Kyungsoo Oppa datang kesini?'

What is Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang