Chapter 13

586 46 17
                                    

Hai semuanya! Maaf ya nunggu lama..

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Hari ini Yoojung menghadiri VIP Premiere film Glory Day. Yoojung bersama managernya memasuki sebuah ruangan yang cukup luas dan sudah dipenuhi oleh banyak orang. Tak sedikit dari mereka adalah aktris, actor, ataupun idol grup korea. Beberapa kali Yoojung membungkukan badannya untuk memberikan hormat pada mereka yang rata-rata lebih tua darinya. Sesekali Yoojung juga berhenti untuk mengobrol sebentar dengan beberapa dari mereka yang dia kenal.

"Yoojung-ah, aku pergi dulu sebentar, ne? Kau sendirian tidak apa-apa kan? Nanti langsung saja masuk ke dalam biskop." Ucap sang manager.

"Ne, Oppa. Tidak apa-apa." Jawab Yoojung.

Setelah menatap kepergian sang manager, Yoojung kembali berjalan sendirian mencari seseorang yang memang ingin dia temui malam itu. Mata Yoojung menyapu ke seluruh sudut ruangan, namun dia tetap tidak bisa menemukan orang itu. Matanya tiba-tiba terhenti pada sosok yang sekarang sedang menatapnya juga dengan senyuman. Kim So Hyun. Ya, teman satu agency-nya itu juga datang bersama manager-nya. Saat Yoojung ingin menghampiri Sohyun, langkahnya terhenti.

"Yoojung-ie." Seseorang memanggilnya dari belakang. Seketika itu, dia membalikkan badan.

"Baekhyun Oppa." Yoojung disambut oleh senyuman empat namja. "Chanyeol Oppa, Xiumin Oppa, Chen Oppa. Annyeonghaseyo."

"Aahh.. Sudah lama sekali aku tidak bertemu denganmu. Apa kau baik-baik saja?" tanya Baekhyun sambil merangkul Yoojung sesaat. Baekhyun benar-benar selalu memperlakukan Yoojung seperti dongsaeng-nya sendiri, begitupun sebaliknya.

"Ne, seperti yang Oppa lihat sekarang. Aku harap Oppa juga baik-baik saja." Jawab Yoojung.

"Tenang saja. Aku selalu menjaga dia selama di lokasi shooting." Sahut Chanyeol tiba-tiba sambil menunjukkan giginya seperti biasanya.

"Aku tidak yakin yoda satu ini memerlakukanmu dengan baik, Yoojung-ie." Ucap Xiumin.

Chanyeol langsung melirik ke arah Xiumin. "Yaa, hyung!"

"Bunga itu? Kau kesini untuk menemui seseorang?" tanya Chen melihat bunga yang sedang Yoojung bawa.

"Aaa, Ne. Aku diundang oleh Suho Oppa. Sedari tadi aku mencarinya, tetapi tidak menemukannya." Jawab Yoojung.

"Tadi manager kami bilang kalau Suho hyung ada di ruangan itu." Kata Baekhyun sambil menunjuk sebuah ruangan. "Apakah kau ingin ke sana bersama kami?"

Yoojung mengangguk, pertanda mengiyakan tawaran Baekhyun. Mereka pun beranjak menuju ruangan yang Baekhyun maksud.

"Tunggu! Kyungsoo kemana?" sahut Chanyeol menghentikan langkah semuanya.

"Aaa.. itu dia. Dia sedang menemui Sohyun." Ucap Xiumin.

Seketika Yoojung terdiam menatap kebersamaan Kyungsoo bersama Sohyun. Saat Kyungsoo menoleh ke arah mereka, Xiumin memberikan isyarat kepada Kyungsoo bahwa mereka akan menemui Suho. Kyungsoo mengangguk kemudian menggerakan tangannya, menyuruh mereka untuk meninggalkannya. Dia akan menyusul mereka nanti.

"Aishh.. Kyungsoo ini memang mencari kesempatan agar bisa dekat dengan Sohyun. Kajja!" Celetuk Chanyeol, membuat Yoojung semakin terdiam dengan pikirannya sendiri.

"Dia kan memang selalu bersikap manis di depan semua gadis." Ucap Chen.

Dia kan memang selalu bersikap manis di depan semua gadis. Kata-kata tersebut membuat Yoojung sadar. Semuanya yang dipikirkannya ternyata salah. Entah mengapa hal ini membuat Yoojung merasakan sesak di dadanya.

**

Sebelum masuk ke dalam bioskop, Yoojung menyempatkan diri untuk pergi ke toilet. Suasana di sekitar toilet benar-benar sepi. Tak ada orang berlalu lalang. Yoojung berjalan cepat sambil merutuki dirinya sendiri mengapa dia harus memilih toilet bagian ini. Dia memang bermaksud untuk menghindari para fans, tetapi dia tidak pernah berfikir bahwa akan sesepi ini.

Setelah selesai, Yoojung segera keluar toilet. Baru selangkah dia melewati pintu toilet, terdengar suara memanggilnya. Suaranya terdengar dalam dan lembut. Seketika membuat Yoojung merinding. Dia memberanikan diri untuk menoleh.

Tidak mungkin kan ada hantu di zaman seperti ini? Pikir Yoojung.

"Oppa! Kau mengagetkanku." Ucap Yoojung merasa lega saat tahu siapa yang memanggilnya.

"Ye?"

"Mmm... anu... tadi..." Yoojung tergagap. Haruskah dia mengatakan kalau dari tadi dia hampir mati ketakutan karena tempat ini sangat sepi?

"Lain kali kalau takut, jangan pergi sendirian." Ucap Kyungsoo seolah sudah tahu apa yang ada di pikiran Yoojung.

"Siapa yang takut?" elak Yoojung sambil memalingkan kepalanya.

Melihat kelakuan Yoojung, Kyungsoo tertawa.

"Rasanya sudah lama sekali aku tidak melihatmu seperti ini."

Sejak kejadian sore itu, mereka sama sekali tidak berhubungan ataupun bertemu. Dan baru kali ini mereka bisa saling berbicara satu sama lain.

Yoojung menatap Kyungsoo seakan menuntut Kyungsoo untuk memberikan alasan kenapa dia tiba-tiba memutuskan hubungan sejak kejadian sore itu. Wajah Kyungsoo pun berubah menjadi sendu. Untuk beberapa menit, tak ada percakapan di antara mereka. Mereka hanya saling menatap seolah bergulat dengan pikiran mereka masing-masing.

"Mianhae." Kyungsoo akhirnya memecahkan keheningan diantara mereka. "Maaf atas kejadian itu."

Maaf? Apakah Oppa benar-benar hanya ingin meminta maaf atas kejadian itu? Bukan. Bukan kata maaf yang aku inginkan. Yoojung tetap terdiam, naming dia berteriak dalam hati.

"Maaf baru bisa minta maaf sekarang. Maaf jika tiba-tiba aku hilang tanpa kabar. Maaf bisa menemui sekarang. Saat itu, aku hanya bingung harus berbuat apa." Jelas Kyungsoo

"Kenapa Oppa harus minta maaf. Aku sudah memaafkan Oppa dari awal. Aku tahu, Oppa tidak bermaksud apa-apa. Setiap orang bisa melakukannya tanpa ada perasaan di hatinya." Ucap Yoojung sambil mencoba untuk tersenyum, sedangkan air matanya mulai terkumpul di pelupuk matanya.

Aku menyayangimu Yoojung-ah. Sungguh, aku ingin mengatakannya.

"Sejak awal aku sudah menganggap Oppa seperti kakakku sendiri. Tetapi kenapa aku merasa sedih saat Oppa malah minta maaf padaku? Kenapa aku merasa sedih saat tahu kalau memang tidak ada perasaan dalam ciuman itu? Aku benar-benari bingung dengan perasaanku sendiri." Tambah Yoojung sambil menatap Kyungsoo penuh arti.

Kyungsoo tercekat dengan ucapan Yoojung. Belum sempat Kyungsoo menjawabnya, Yoojung sudah berpamitan pergi. Sementara Kyungsoo masih terdiam, dia juga bingung harus berbuat apa.

Saat berbalik meninggalkan Kyungsoo, seketika itu juga sebulir air mata keluar dari ujung mata Yoojung. Dia berusaha untuk tidak menumpahkan tangisnya saat itu. Dengan sapu tangan yang dibawanya, Yoojung menghapus air mata itu. Tanpa Kyungsoo dan Yoojung sadari, ada sepasang mata yang memerhatikan mereka.

Yoojung menangis setelah berbicara dengan Kyungsoo? Sebenarnya apa yang mereka bicarakan? Apakah ada sesuatu diantara mereka yang aku tidak ketahui?

What is Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang