Chapter 14

494 45 7
                                    

Kyungsoo berjalan cepat memasuki sebuah café bergaya Eropa modern. Café tersebut terlihat sepi. Hanya ada seorang pasangan dan sekelompok mahasiswa yang sedang sibuk dengan laptop mereka masing-masing. Tanpa memerhatikan sekitar, Kyungsoo langsung menuju sebuah ruangan bertuliskan "Staff Only".

Saat membuka pintu, dia melihat seorang namja duduk sendiri menghadap ke luar jendela, memandangi hujan yang tak kunjung berhenti sejak tadi sore. Namja tersebut menoleh saat Kyungsoo membuka jaketnya kemudian duduk di depan namja tersebut.

"Mianhae, Baekhyun-ah. Kau pasti sudah menungguku lama." Ucap Kyungsoo.

"Kau tahu, aku sudah menunggumu hampir satu jam di sini." Balas Baekhyun sambil tersenyum pada Kyungsoo.

"Tapi sayangnya aku tak percaya itu. Kenapa tiba-tiba kau mengajakku ke cafému hanya berdua saja?" tanya Kyungsoo sembari menyeruput coklat panas yang sudah tersedia di meja. Baekhyun memang tahu apa yang Kyungsoo suka.

"Kenapa memang? Bukannya kita juga sering keluar berdua?" elak Baekhyun.

Kyungsoo hanya terdiam. Dia tahu kalau ada sesuatu yang ingin Baekhyun bicarakan dengannya. Pasalnya Baekhyun bukan tipe orang yang merencanakan sesuatu untuk keluar bersama member yang lain. Dia memang sering keluar bersama Baekhyun berdua, namun semua itu tak pernah direncanakan. Mereka keluar sewaktu-waktu jika mereka ingin keluar. Beda dengan hari ini. Tiba-tiba Baekhyun meneleponnya pagi-pagi dan mengajaknya bertemu di café miliknya. Ya, tempat mereka sekarang ini adalah café milik Baekhyun. Café ini berdiri baru 6 bulan yang lalu. Namun tidak ada yang tahu kalau café ini adalah milih salah satu anggota EXO.

"Aku merindukanmu. Aku ingin menghabiskan waktuku bersamamu mala mini. Kau tahu, akhir-akhir ini kau jarang sekali pulang ke dorm." Tambah Baekhyun.

"Benarkah? Tapi aku tahu bukan itu yang ingin kau bicarakan."

"Hmm.. Baiklah." Raut wajah Baekhyun berubah menjadi serius. Dia mengambil napas dalam.

"Apakah hubunganmu dengan Yoojung baik-baik saja?" tanya Baekhyun seketika membuat Kyungsoo membulatkan matanya. Dia mengalihkan pandangannya ke arah Baekhyun. Kenapa tiba-tiba namja tersebut menanyakan itu padanya?

"Ne, kita baik-baik saja. Kenapa tiba-tiba kau membahas itu?" tanya Kyungsoo mencoba menutupi keresahannya. Meskipun begitu, Baekhyun mengerti gelagat Kyungsoo.

"Aku melihat Yoojung menangis kemarin." Ucap Baekhyun sambil menatap Kyungsoo yang tertunduk mengaduk-aduk coklat panas yang sebenarnya sudah tercampur sejak awal.

"Aku melihatnya meneteskan air matanya setelah dia berbicara denganmu kemarin saat di premiere film Suho hyung." Tambah Baekhyun.

Apakah Baekhyun benar-benar melihatnya kemarin? Apakah Yoojung benar-benar menangis? Pikir Kyungsoo.

"Aku bahkan tidak tahu kalau dia menangis. Aku memang bertemu dengannya kemarin. Tetapi dia terlihat baik-baik saja." Balas Kyungsoo dengan nada yang datar. Namun, masih terlihat ada kekhawatiran dalam dirinya. Dan Baekhyun tahu itu.

"Pabo! Dia menyembunyikannya darimu. Apa yang kalian bicarakan?"

Kyungsoo tak menjawab pertanyaan Baekhyun. Pikirannya seakan memutar kembali rekaman Yoojung kemarin.

"Sejak awal aku sudah menganggap Oppa seperti kakakku sendiri. Tetapi kenapa aku merasa sedih saat Oppa malah minta maaf padaku? Kenapa aku merasa sedih saat tahu kalau memang tidak ada perasaan dalam ciuman itu? Aku benar-benar bingung dengan perasaanku sendiri."

Ditambah dengan Baekhyun yang mengatakan kalau dia melihat Yoojung menangis. Menyesal? Entahlah.

"Aku menyukainya, Baekhyun-ah. Aku memiliki perasaan pada Yoojung." Ucap Kyungsoo lirih. Seketika Baekhyun membelalakkan matanya. Namun Baekhyun tetap terdiam, dia mencoba mengatur dirinya agar tidak terlalu menunjukkan ekspresinya. Dia memberi kesempatan untuk Kyungsoo berbicara.

"Tetapi, Chanyeol juga menyukainya. Bahkan dia lebih dulu menyukai Yoojung." Tambah Kyungsoo. Hal ini benar-benar membuat Baekhyun tidak bisa berkata apa-apa. Bagaimana bisa kedua sahabatnya menyukai gadis yang sama?

"Sudah dari awal aku mencoba untuk menjaga hatiku, menjaga kepercayaan Chanyeol. Namun, semakin aku dekat Yoojung semakin aku tidak bisa mengontrolnya. Perasaan ini tumbuh begitu saja. Aku benar-benar tidak ingin semua ini terjadi." Jelas Kyungsoo sambil menatap Baekhyun. Kyungsoo menceritakan semua apa yang terjadi sebenarnya dan Baekhyun dengan sabarnya mendengarkannya.

Baru kali ini Baekhyun melihat ekspresi Kyungsoo seperti ini. Pasalnya, Kyungsoo termasuk tipe orang yang introvert. Dia jarang sekali membagi masalah ataupun kesedihannya pada member lain. Dia selalu terlihat seperti itu agar member lain tidak mengkhawatirkannya. Kalau dia ingin bercerita, pasti dia akan bercerita pada Chanyeol. Dan sekarang dia punya masalah yang Chanyeol tak boleh tahu. Dia butuh seseorang untuk mendengarkan keluh kesahnya. Baekhyun datang pada saat yang tepat.

"Aku benar-benar bingung Baekhyun-ah. Menurutmu kenapa Yoojung mengatakan itu?" tanya Kyungsoo.

"Dia juga memiliki perasaan terhadapmu, Kyungsoo-ya. Dia menunggumu untuk memberikan kepastian padanya. Namun ternyata apa yang kau katakan tidak sesuai dengan harapannya." Jawab Baekhyun.

"Sepertinya aku sudah melakukan banyak kesalahan. Aku sudah menyakiti Chanyeol dan Yoojung."

"Kau harus menemui Yoojung. Kau harus meminta maaf padanya. Berilah dia penjelasan."

"Bagaimana dengan Chanyeol? Sekarang ini dia sudah memiliki kesempatan untuk dekat dengan Yoojung. Aku tidak ingin dia..."

"Kau tidak memikirkan perasaan Yoojung saat ini bagaimana? Kau egois."

"Aku memang egois, Baekhyun-ah. Sudah dari awal aku yang merebut Yoojung dari Chanyeol. Aku memang yang salah. Dan atas kesalahanku aku tidak bisa berbuat apa-apa."

"Kau tidak bisa menyalahkan hati, Kyungsoo-ya. Tidak usah menyesali semua apa yang telah terjadi. Kau harus memperbaikinya sekarang."

Kyungsoo terdiam. Dia menyenderkan punggungnya ke sandaran kursi.

"Jika kau ingin memperbaikinya, berbicaralah dengan Chanyeol. Jelaskan semua padanya. Dan meminta maaflah pada Yoojung. Percayalah padaku. Jika kau memendamnya terus, lebih banyak hati yang akan terluka. Kau juga harus memikirka hatimu sendiri, Kyungsoo-ya."

Baekhyun menatap Kyungsoo pasti. Terukir senyuman di bibirnya. Dia mencoba menyalurkan energi positif pada sahabatnya itu. Kyungsoo pun membalas senyuman Baekhyun.

"Gomawo, Baekhyun-ah. Kau membuatku lebih ringan sekarang."

"Kau tidak tahu kalau aku dulu waktu SMA dijuluki dokter cinta." ucap Baekhyun diikuti oleh gelak tawa mereka berdua.

What is Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang