Chapter 5

596 57 0
                                    

"Saat sudah sampai di sana, kau harus segera menghubungi eomma, Jungie." Ucap Mrs. Kim sebelum melepas kepergian anak bungsunya itu.

"Ne, eomma." Balas Yoojung. Sekarang Yoojung bersiap dengan ransel dan koper di tangannya. Dia segera memakai coat tebal yang diberikan eommanya dan merapikan rambutnya yang tergerai.

"Hati-hati di sana. Pakailah pakaian yang hangat. Musim dingin sudah mulai datang." Kata Mrs. Kim sambil memeluk Yoojung. Rasanya dia tidak ingin melepaskan anak perempuannya itu pergi sendiri.

"Seharusnya aku melarangmu pergi ke Jepang sendirian seperti ini." Tambahnya.

Yoojung mengulas senyum kepada eommanya. "Aku akan baik-baik saja di sana, eomma. Aku hanya tiga hari di sana. Dan, di sana sudah ada paman dan bibi yang akan menjagaku."

Sekali lagi Mrs. Kim memeluk putrinya. Kemudian Yoojung segera masuk ke bandara untuk check in. Dia melambaikan tangannya kepada eommanya yang setia menunggunya sampai Yoojung tak terlihat.

Hari ini Yoojung akan berangkat ke Jepang untuk menghabiskan libur long weekend-nya. Dia memang suka traveling. Tetapi, baru kali dia melakukan backpacker sendirian. Meskipun sebenarnya di sana dia akan menginap di rumah paman dan bibinya yang sudah lama tinggal di Jepang.

Sambil mengntri untuk check in, Yoojung melihat keadaan sekitar. Bandara memang selalu ramai. Namun, rasanya hari ini beda. Dia melihat di luar beberapa orang berbaris dengan membawa kamera masing-masing. 'Siapa yang akan datang?' pikirnya.

Setelah selesai check in, dia memutuskan duduk di kursi-kursi pinggiran untuk sekedar menikmati bekal yang dibawakan eommanya karena dia tidak sempat sarapan. Saat menikmati makannya, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari luar. Dia melihat segerombolan orang masuk ke bandara. Dia memperhatikan orang-orang itu dengan seksama, penasaran dengan sosok orang-orang penyebab kegaduhan di bandara pagi ini. Beberapa gerombolan menuju ke tempat check in dan beberapa diantaranya menuju ke kursi-kursi di pinggiran, tepatnya di deretan Yoojung.

Seseorang dengan sweater biru dongker, memakai masker dan topi hitam, berjalan ke arah deretan kursi Yoojung. Yoojung merasa tak asing dengan orang itu. Dia duduk tepat 3 bangku dari Yoojung. Di susul dengan teman-temannya.

'EXO?' tanya Yoojung dalam hati. Dia masih tidak menyangka bahwa gerombolan orang itu adalah EXO. Orang yang dilihatnya tadi adalah Kyungsoo. Dan, orang yang sekarang duduk tepat di sebelahnya ada Chanyeol, tapi jarak antar kursinya masih 2 meter. Jadi, mereka tidak menyadari keberadaan Yoojung. Dan pastinya Yoojung juga melakukan penyamarannya dengan memakai topi.

'Apakah aku harus menyapa mereka?' pikirnya.

Setelah menimbang-nimbang, akhirnya dia mengambil ponselnya.

"..."

"Ah, Ne, Oppa."

"..."

"Aku rasa sweater pink itu cocok sekali untukmu."

"..."

"Hahaha. Kau tidak tahu kalau aku seorang cenayang?"

"..."

"Baiklah. Coba tengok ke sebelah kiri Chanyeol Oppa."

Yoojung melihat ke sisi kanannya. Memastikan apakah Oppa yang dia hubungi saat ini dapat menemukannya.

"Kau menemukanku?" tanyanya sambil tersenyum kepada orang yang dari kejauhan juga sedang tersenyum kepadanya. Orang itu tak lain adalah Baekhyun. Ya, diantara semua member EXO dia hanya memiliki contact Baekhyun dan Suho karena dia cukup lama bekerja dengan mereka.

"Aku akan kesana." Ucap Baekhyun dari seberang.

"Ya! Apakah Oppa tidak lihat bahwa di luar masih ada banyak fans? Kau mau masuk di berita besok pagi? Ahh, tidak. Mungkin nanti siang sudah ada." Balas Yoojung sambil melihat jam tangannya.

"Oppa, aku harus pergi sekarang. Pesawatku akan berangkat dalam 15 menit lagi. Salam untuk Kyungsoo Oppa dan lainnya." Yoojung segera mengakhiri pembicaraanya dengan Bakehyun dan sebelum meninggalkan tempatnya dia melemparkan senyuman sekali lagi pada Baekhyun.

**

"Siapa yang sedari tadi kau lihat?" tanya Kyungsoo tiba-tiba yang sedari tadi memerhatikan Baekhyun senyum-senyum sendiri.

"Ah, kau dapat salam dari Yoojung. Dia ada di sini." Jawab Baekhyun yang masih memerhatikan punggung Yoojung dari kejauhan.

"Ye? Yoojung disini?" Kyungsoo beranjak dari duduknya dan melihat ke arah pandangan Baekhyun sekarang. Dari kejauhan dia melihat seorang dengan coat berwarna merah dan topinya berjalan cepat menuju lift.

"Apakah dia sendirian?" tanya Kyungsoo pada Baekhyun sambil kembali duduk.

"Aku rasa iya. Tapi, mau kemana dia sendirian?"

Kyungsoo dan Baekhyun saling menatap. Bertanya-tanya bagaimana bisa seorang gadis bepergian sendirian. Apalagi ke luar negeri. Sebelum akhirnya mereka pergi ke terminal keberangkatan.

**

Saat ini Yoojung sedang berdiri diantara kerumunan orang yang tak terhitung jumlahnya, mungkin hingga ribuan. Yoojung dengan sabar mengantri untuk masuk ke dalam dome. Bersama dengan ribuan orang yang lainnya, Yoojung memiliki tujuan yang sama, melihat konser boy group terkenal dari Korea, yaitu EXO. Ini memang bukan perkatama kalinya Yoojung menonton sebuah konser, namun ini pertama kalinya dia menonton konser EXO dengan penonton paling banyak. Dia harus rela menunggu berjam-jam untuk bisa masuk ke tempat konser. Pertama

Bagaimana dia bisa mendapatkan tiket konser yang sebenarnya sudah sold out berminggu-minggu sebelum konser sedangkan dia baru tahu kalau EXO ada konser di Jepang kemarin saat Kyungsoo mengantarnya pulang?

Awalnya dia juga tidak menyangka bahwa liburannya di Jepang ini bertepatan dengan konser EXO di Jepang. Entah, bagaimana awalnya, dia jadi tertarik untuk sekali-kali melihat konser boygroup yang sedang naik daun tersebut. Apalagi sepupu Yoojung yang ada di Jepang memiliki 2 tiket konser EXO untuk 2 hari. Tidak mudah memang merayu sepupunya itu untuk memberikan satu tiketnya untuk Yoojung. Sampai akhirnya Yoojung berjanji untuk mencarikannya tanda tangan semua anggota EXO dan memberikannya sebuah video yang berisikan ucapan selamat ulang tahun dari EXO untuk sepupunya itu. Setidaknya aku bisa meminta bantuan Baekhyun Oppa atau Kyungsoo Oppa, pikirnya saat itu.

Yoojung sekarang sudah berada di dalam Tokyo dome. Dia segera menuju ke tempat yang tertera pada tiketnya. Tempat duduknya tak jauh dari panggung, jadi memungkinkan dia melihat dengan jelas para personil EXO. Tak lama kemudian, dome sudah mulai terisi penuh. Para EXO-L bersiap-siap dengan banner, lightstick, dan atribut-atribut lain mereka. Berberda dengan Yoojung yang tak membawa apa-apa. Penampilannya saja berbeda dari lainnya. Dia memakai blouse putih yang dibalut dengan coat berwarna hitam dan celana jeans biru. Tak lupa dia juga memakai topi hitam dan maskernya. Meskipun, ini bukan di Korea, dia harus tetap waspada jikalau ada yang mengenali dirinya. Apalagi saat ini dia berada di konser EXO.

Tiba-tiba lampu mati, sebuah VCR memunculkan wajah-wajah personil EXO. Sorakan memenuhi seluruh dome saat, sang punya konser keluar. Tak terkecuali Yoojung, dia ikut bersorak-sorak bersama dengan EXO-L lainnya. Barisan Yoojung semakin ricuh saat para personil EXO berjalan ke arah mereka untuk melalukan Ment pertama.

"Oppa! Oppa! Oppa!" Yoojung berseru sambil mengangkat tangannya berharap Oppa-nya melihat ke arahnya, meskipun itu tidak mungkin. Tak henti-hentinya dia tersenyum melihat Oppa-nya di atas panggung dengan aura yang berbeda.

Tunggu! Oppa-nya? Siapakah Oppa yang Yoojung maksud?



What is Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang