Chapter 34

415 11 14
                                    

Akhirnya aku pun meminjam hp Mason. Aku mencoba menelpon Nugi tapi tetap tidak bisa. "Sayang, gak bisa juga, gimana nih? Aku khawatir sama dia." ujarku. Akhirnya Mason menepikan mobilnya. "Sayang, kamu tau Putri mau ke rumah sakit mana?" tanya Mason sambil menatapku. "Aku gatau." jawabku. "Yaudah gini aja, kamu aku anter pulang, terus biar aku yang cari mereka. Gimana? Ntar kalo udah dapet kabar baru aku kasih tau kamu." kata Mason sambil menatap kedua mataku. "Gak mau!" jawabku tegas. "Sayang kamu kan barusan pulang dari rumah sakit, terus udah mau keluyuran? Kalo kamu mau nyari Putri sama Nugi, aku ikut" ujarku lembut. "Tapi sayang, aku gak mau kamu sakit, ini udah malem sayang." kata Mason. "Gapapa. Aku mau nemenin kamu." ujarku. "Yaudah deh, tapi janji sama aku, kalo misalnya Nugi sama Putri gak ketemu sampe jam 11 malem, kita harus pulang dan dilanjutin besok nyarinya. Gimana?" ujarnya. "Okeh deh." kataku sambil tersenyum.

Kita cuma punya waktu sekitar 2 jam dari sekarang. Mason pun langsung menginjak gas mobilnya. Kita mencari mereka di rumah sakit dimana Mason dirawat kemarin, mungkin saja mereka berada disana. Sambil terus menelpon Nugi dan Putri yang dari tadi tidak kunjung diangkat.
5 menit setelah Mason menelpon Nugi untuk kesekian kalinya, baru diangkat oleh Nugi. Saat Mason memberi kode jika Nugi mengangkat telponnya, aku pun langsung mengambil handphone Mason dari tangannya.
"Eh nyet!! Kemana aja woy, dicariin tau!" ujarku.
"Lah ngapain juga nyari gue?" balas Nugi.
"Anjir lo dimana? Ditelponin dari tadi gak diangkat² , lo gak ngapa²in Putri kan?" ucapku.
"Nggak kok, kita cuman ciuman." kata Nugi santai.
"WHAT??!! Ciuman? Eh nyet, Putri tuh masih polos, lo gila ya? Itu anak orang oy." ucapku kaget.
"Anjir, gak usah seserius itu kali Key. Nggak lah aku gak mungkin nyium Putri." ujar Nugi.

Kebiasaan kami berdua adalah jika sudah terbawa suasana kami sering memanggil dengan panggilan 'lo, gue', tapi jika keadaan sudah membaik seperti biasa kita akan memanggil 'aku, kamu'.

Karena melihatku begitu emosi, Mason pun langsung mengambil handphone nya.
"Eh Nug, dimana?" tanya Mason.
"Ini gue mau nganterin Putri balik." kata Nugi.
"Eh btw lo ngapain Putri sampe Keyra kaget gitu? Gue denger ada ciuman² nya. Lo ciuman sama Putri?" tanya Mason.
"Gue gak ngapa² in Putri. Beneran deh. Lagian gue cuman bercanda, gak serius, Keyra nya aja yang lebay." ujar Nugi.
"Lagian lo juga,ditelponin dari tadi juga gak ngangkat." ujar Mason.
"Iye² sori, tadi handphone gue ketinggalan di mobil, terus hp Puteri juga lowbat." ujar Nugi.
"Yaudah Nug, hp lo kasiin ke Putri dong, Keyra mau ngomong." ujar Mason.
"Nih" bisik Mason.
"Put... Kamu gak diapa²in kan sama Nugi?"tanyaku.
"Lah emangnya aku diapain? Aku aja gak diapa² in sm Nugi kok." jawab Putri polos.
Perasaaku mulai melega saat mendengar suara Putri.
"Lagian kamu tu kemana sih? Ditelponin dari tadi gak diangkat?" tanyaku.
"Hehe, maaf ya Key, tadi hp ku lowbat." ujar Putri.
"Yaudah, yang penting kamu gapapa. Eh ini udah pulang? Kalo nggak aku sama Mason jemput kamu, biar kita anter kamu pulang." ujarku
"Eh gak usah Key, ini aku juga lagi dianterin sama Nugi." ucap Putri
"Oh, yaudah hati² ya Put, kasihin hpnya ke Nugi/loud speaker aja gapapa,aku mau ngomong sama Nugi." ujarku.
"Iya Key" ucap Putri.
"Eh nyet, nyetir yang bener ye, sampe sahabat gue kenapa² awas aja lo. Oh iya Putri, hati² sama Nugi okay bye." ucapku.
Aku langsung menutup telpon secara sepihak.
"Gimana sayang? Udah?" tanya Mason. "Iya, udah kok" ujarku. "Yauda, pulang yuk." ajak Mason. "Okeh." balasku.

***
"Sayang udah sampai." kata Mason. "Iya sayang." jawabku. "Eh tumben gak ketiduran, biasanya selalu ketiduran kalo sampe rumah." ujar Mason. "Haha, masa aku mau tidur terus?" ucapku. "Haha, yaudah sana masuk, terus istirahat ya sayang, jangan kecapean okey." ucap Mason. "Sip, kamu juga hati² ya, gak usah ngebut²." ujarku. "Siap boss." ujar Mason, yang sukses membuatku tertawa geli. "Yauda, aku masuk dulu ya daa." ucapku. Mason pun langsung mencium pipiku.
Setelah itu, aku keluar dari mobil dan masuk kedalam rumah.

Ketika masuk ke rumah aku sangat terkejut ketika Mom dan Dad sudah ada di rumah.
"Habis dari mana?" ujar Mom
"Habis dinner terus nyariin Nugi sama Putri." balasku.
"Key, 4 hari lagi kamu udah harus ke London buat kompetisi itu." ujar Mom
"Hah? Kok bisa 4 hari lagi sih mom? Mrs. Angelica aja gak pernah bilang sama Keyra, Mom." ucapku.
"Iya tadi kata Mrs. Angelica itu lomba diajuin lagi, terus katanya kamu ditelpon juga gak bisa, jadi Mrs. Angelica telpon ke Mom." ujar Mom.
"Btw, gimana latian piano kamu?" tanya Dad.
"Udah siap kok Dad." ujarku.
"Yaudah mending sekarang kamu masuk kamar, terus kalo bisa kamu siap²in barang² bawaan yang mau dibawa kesana ya." ujar Mom.
"Oke Mom, yaudah Keyra masuk kamar dulu ya Mom, Dad." ujarku.
Mom dan Dad langsung mencium keningku. Setelah itu aku masuk ke kamarku.

"Apa aku telpon anak² sekarang ya? Aku telpon Nugi dulu aja deh." batinku.

Tut

Tut

Tut

Tut

"Halo, napa Key?" tanya Nugi.
"Nug, kompetisiku dimajuin nih, 4 hari lagi aku harus ke London. Gimana?" ujarku.
"Oh, yaudah ntar biar aku urus semua, mungkin kita bisa berangkat lusa. Ntar biar aku urus masalah hotel sama pesawatnya. Oh iya mama sm ayah kamu pada mau ikut gak?" tanya Nugi.
"Mom sama Dad udah beli tiket sih kemaren, jadi gak usah." ujarku.
"Yaudah ntar gampang aku yang urusin, oh iya Key, kamu telpon Mason dulu aja." kata Nugi.
"Okeh Nug, thanks ya." ucapku langsung mematikan sambungan telpon.

Setelah itu aku menelpon Mason.
"Halo sayang, kenapa? Kok telpon?"tanya Mason
"Kamu lagi dimana? Udah sampe rumah?" tanyaku.
"Udah sih, beberapa menit lalu. Kenapa emangnya?" ujar Mason.
"Em gini, ternyata 4 hari lagi itu kompetisi pianonya." ujarku.
"Loh, kok cepet banget?" tanya Mason
"Iya, aku juga gak tau. Tapi kata Nugi udah dipesenin tiket sama dia katanya lusa berangkat terus udah dipesenin hotel juga. Biasa lah orang kaya." ujarku.
"Oh gitu. Yaudah." balas Mason
"Eh sayang, besok bisa temenin aku latian piano gak di kampus?" tanyaku.
"Bisa kok. Habis itu kita jalan² mau gak?" tanya Mason.
"Mauuu!!!" ucapku langsung.
"Yaudah kalo gitu. Sekarang kamu tidur ya, udah malem. Night sayang, love you." ujar Mason
"Night, love you too." balas ku yang langsung mematikan sambungan telpon.

Bersambung...
Special buat yang lagi ngambek, jangan ngambek lagi ya wkwk putqtya_

You And I ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang