Part 1: Our First Meeting

3.6K 132 0
                                    

Bagaimana rasanya memiliki sahabat?

Aku seorang penyendiri sampai kedua namja itu datang di kehidupanku.

Mereka mengubah kehidupanku menjadi lebih berwarna..

Dan membuatku bisa merasakan apa itu arti kehidupan.

Kami hanya merasakan kesenangan dan kebahagiaan..

Sampai aku menyadari bahwa persahabatan kami adalah takdir.

Bayangkan, kami telah terpisah dua kali, tapi pada akhirnya kami tetap dipertemukan..

Walaupun dalam keadaan yang tidak memungkinkan.

Satu persatu masalah selalu hadir. Tapi kami selalu berjanji untuk tidak berpisah.

Apalagi di saat aku mencintai salah seorang dari mereka..

Ini persahabatanku dari masa taman kanak-kanak sampai dewasa. -Seo Joo Hyun.

..

Aku tidak tahu. Saat pertama kali aku melihatnya.. aku menyukainya. Dia membuatku tidak bisa melupakannya.

Di balik sikap sombong dan ketusnya itu.. aku tahu dia penyayang.

Dia punya masalah dalam kehidupannya. Seharusnya aku tahu itu, karena aku adalah sahabatnya.

Aku pernah meninggalkannya, tapi aku kembali. Karena kami sudah berjanji untuk tidak saling melupakan.

Suatu saat giliran dia yang meninggalkanku jauh..

Dan tidak kembali dalam waktu yang lama.

Aku merindukannya sampai bisa gila.

Dia kembali. Tapi.. dalam keadaan yang mengejutkan.

Aku ingin memilikinya lagi. Aku harus membuatnya kembali kepadaku.

Karena aku mencintainya. -Park Chan Yeol.

Disinilah awal dari semua cerita antara ketiga sahabat; Seo Joo Hyun, Park Chan Yeol, dan Lee Kwang Soo.

..

Di dalam kelas tepatnya di sekolah taman kanak-kanak, suasana sudah mulai ramai karena murid-murid sudah datang untuk memulai pelajaran mereka. Pada pukul setengah delapan, pelajaran akan dimulai. Anak-anak bersemangat untuk memulai pelajaran mereka karena hari itu adalah tahun ajaran baru, kecuali seorang murid perempuan yang umurnya masih lima tahun, Joo Hyun.

"Bagaimana ini? Aku tidak membawa kotak pensilku.." Joo Hyun mengobrak-abrik isi tasnya, berharap menemukan sebuah pensil di dalam tas nya. Tak habis akal, ia pergi keluar kelas mencari guru untuk meminjam pensil.

"Tapi kalau aku dimarahi bagaimana ya?" Ia berbicara pada dirinya sendiri sambil memikirkan hal - hal yang akan menimpa dirinya kalau gurunya tahu ia tidak membawa kotak pensil. "Aku akan terlihat seperti murid yang malas.." Joo Hyun terlihat sedih sampai akhirnya suara seseorang membuatnya menoleh.

"Ada apa?" Tanya seorang anak laki - laki yang terlihat sepantaran dengannya.

"Aku lupa membawa pen-" Kata - kata Joo Hyun terputus setelah Ia memikirkan sesuatu.

'Bagaimana jika anak itu anak nakal yang akan melaporkanku kalau aku lupa membawa pensil?' Pikir Joo Hyun.

"Pen? pensil?" Tanya anak itu ketika Joo Hyun tidak menyelesaikan kata-katanya.

"Bukan apa-apa" Joo Hyun menjawab pertanyaan anak itu dengan dingin.

"Aku bisa meminjamkannya untukmu kalau kau mau, aku punya buanyakk pensil" Kata anak itu sambil membuat gerakan dengan tangannya ketika mengatakan 'buanyakk pensil'

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang