Choi Mi Ra melangkahkan kakinya menuju ruang kerja suaminya. Ia mengetuk pintu dan masuk ke ruangan mewah tersebut."Apa kau sibuk? Aku ingin mengatakan sesuatu" Tanya Choi Mi Ra setelah dirasa suaminya sedang sibuk.
"Ada apa? Ada sesuatu yang mengganggumu?" Tanya Choi Ji Hyang sembari meletakkan kertas penting dan bolpoin yang dari tadi dipegangnya.
"Ini tentang Soo Young" Kata Choi Mi Ra yang sekarang sudah duduk di sebuah sofa mewah. Choi Ji Hyang ikut duduk di salah satu sofa tersebut.
"Apa lagi? Apa tentang Soo Young yang setiap hari mengganggu Joo Hyun? Atau tentang Soo Young yang jarang berada di rumah? Aku sudah berusaha mengatasi masalah tersebut. Tenang saja" Kata Choi Ji Hyang yang sudah bisa menebak arah pembicaraan istrinya.
"Bukan tentang itu" Kata Mi Ra dengan wajah seriusnya.
"Lalu, tentang apa? Apa ada masalah? ayo katakanlah" Tanya Ji Hyang.
"Tentang kebenaran Soo Young, haruskah kita memberitahukan itu kepadanya?" Tanya Mi Ra.
"Kenapa kau menanyakan itu?" Tanya Ji Hyang
"Aku rasa Soo Young sudah besar dan bisa mengerti. Kalau kita tutup tutupi sampai sekarang, aku takut saat Ia mengetahui semua itu tanpa sengaja dia akan pergi meninggalkan kita" Kata Mi Ra takut dan sedih.
"Tenang saja, Nanti kita akan memberitahunya. Jangan terburu-buru" Jelas Ji Hyang.
"Tapi aku takut, aku sangat menyayanginya Ji Hyang.." Kata Mira khawatir.
"Tenang saja, kita akan menemukan jalan keluarnya bersama-sama. Bagaimanapun juga kita akan memberitahunya jika waktunya sudah tepat" Jawab Ji Hyang.
Mira mengangguk-angguk mengerti dengan perasaan sedih.
Joo Hyun mengambil ponselnya yang berdering tanda panggilan masuk. Tertera nama 'Lee Kwang Soo' disitu.
"Cih, baru saja bertukar nomor, dia langsung menelfonku" Kata Joo Hyun sambil duduk di kasurnya. Ia menerima panggilan tersebut dan mengangkatnya.
"Wae? Ada apa?" Tanya Joo Hyun.
"Nada bicaramu sungguh tidak mengenakkan. Apa itu hanya terjadi padaku atau semua orang kau perlakukan seperti itu?" Tanya Kwang Soo panjang lebar.
"Diam kau! Kututup!"
"Tunggu!! Jangan ditutup!!" Larang Kwang Soo.
"Apa sih?" Tanya Joo Hyun kesal.
"Kau tau kan.. kita masih baru disini?" Tanya Kwang Soo.
"Baru?? Hahaha!! Lucu sekali kau ini!" Kata Joo Hyun sambil tertawa.
"Kenapa kau tertawa? Apa yang lucu?"
"Kau pikir kau datang dari luar negeri? Baru pertama kali ke Korea? baru kali ini ke Seoul? Jangan bercanda kau!" Jelas Joo Hyun panjang lebar sambil menidurkan dirinya diatas kasur menatap langit langit kamarnya.
"Yak! Memang benar dulu aku pernah tinggal di Korea, tetapi aku masih kecil!" Jawab Kwang Soo dengan kesal. Chan Yeol yang berada disebelah Kwang Soo memandangi sepupunya sambil memakan kentang yang dibuat pamannya.
"Lalu kenapa? Ada apa? Kenapa memang?" Tanya Joo Hyun sambil memainkan rambutnya masih sambil memandangi langit langit kamarnya.
"Haish dasar cerewet. Kalau tanya cukup 'Lalu kenapa' saja, Tidak usah panjang - panjang, Jika begini belum ada sehari pulsa yang baru kubeli sudah habis termakan olehmu!" Komentar Kwang Soo.
"Hish, kau mau bicara apa atau akan kumatikan telpon ini!" Ancam Joo Hyun.
"Baiklah, karena kami masih baru disini sebagai anak remaja bukan anak-anak, maka kami memerlukan hiburan. Dan kami sudah lama tidak di Seoul. Saat di Seoul kami masih kecil. Kami tidak mengerti apa-apa. Sekarang kami ingin kebebasan. Kami ingin hiburan. Tunjukkan tempat hiburan di Seoul!" Perintah Kwang Soo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
FanfictionNamja populer satu sekolah, Chan Yeol menyukai sahabatnya sendiri Joo Hyun. Suatu saat, Joo Hyun harus pindah ke luar negeri karena suatu masalah dan membuat hubungan mereka renggang. Beberapa tahun kemudian, Joo Hyun kembali. Tapi bukan rasa bahagi...