Part 22: Hello, Park Chan Yeol-ssi!

871 96 40
                                    

"Bolehkah aku giliran bertanya?" Ucap Chan Yeol.

Seo Hyun menatap Chan Yeol yang sedang menatapnya serius.

"Tentang apa..?"

"Foto di kulkas itu" Ucap Chan Yeol sambil menunjuk ke arah kulkas dengan dagunya.

Seo Hyun ikut menoleh ke arah kulkas.

"Dari mana kau mendapatkannya?" Tanya Chan Yeol.

"Entahlah, ketika aku datang ke apartemen ini semuanya sudah tertata dengan lengkap dan rapi. Lalu tiba-tiba saja aku melihat foto-foto itu di kulkas" Jelas Seo Hyun.

"Benarkah? Kenapa kau tidak membuangnya?" Tanya Chan Yeol.

"Bagaimana bisa aku membuangnya kalau ada fotoku disitu.." Ucap Seo Hyun kemudian memakan saladnya.

"Kau tau.. Kalau itu kau?" Tanya Chan Yeol.

"Hmm.. Aku rasa iya. Yeoja itu terlihat mirip denganku. Benarkan?" Kata Seo Hyun.

"Ah, Begitu ya.."

Seo Hyun jadi teringat sesuatu.

'Oh ya! Bukankah namja ini.. Namja yang sama dengan yang ada di foto itu?' Pikir Seo Hyun.

Seo Hyun merasakan pusing lagi di kepalanya.

'Kenapa ini terjadi lagi..' Pikir Seo Hyun sambil menyembunyikan tangan kirinya di bawah meja dan mencengkeram erat celana yang di pakainya. Ia tidak mau namja di depannya mengetahui keadaannya sekarang. Seo Hyun memegang erat sendok yang ada di tangan kanannya.

Seo Hyun berusaha mengambil salad terakhirnya dengan sumpit.

'Ayolah Seo Hyun..' Ucap Seo Hyun dalam hati. Salad berhasil Ia dapat dan Seo Hyun memasukkannya ke dalam mulutnya.

"Sepertinya kau sudah selesai dengan sarapanmu? Akan ku bersihkan piringmu" Ucap Chan Yeol yang kemudian berdiri dari duduknya. Seo Hyun menggeleng pelan sambil menunduk. Chan Yeol menatap tingkah aneh Seo Hyun.

"Gwenchannayo?" Tanya Chan Yeol. Ia mendekat ke arah Seo Hyun. Chan Yeol merasa ada yang tidak beres dengan Seo Hyun. Ia memegang tangan Seo Hyun.

"Ada apa? Apa kau merasa sakit?" Tanya Chan Yeol. Seo Hyun mengangkat kepalanya dan tersenyum.

"Aku sudah tidak apa-apa"

"Apa yang kau rasakan tadi?" Tanya Chan Yeol khawatir.

"Aku hanya merasa pusing. Tenang saja, tidak apa-apa kok" Ucap Seo Hyun yang sudah merasa baik.

Chan Yeol berlutut di depan Seo Hyun sambil memegang tangan Seo Hyun.

"Aku sudah tahu semuanya dari Sekretaris Seo. Kau tidak perlu menyembunyikan sesuatu dariku. Kau masih punya obat kan? Minumlah dengan teratur. Arasseo?" Kata Chan Yeol sambil tersenyum menatap Seo Hyun.

Seo Hyun menatap tangannya yang di genggam oleh tangan Chan Yeol.

"Eoh, darah! Tanganmu berdarah!" Seo Hyun memegang jari telunjuk Chan Yeol yang berdarah.

"Ah, tidak apa-apa. Ini cuma goresan kecil"

"Tapi masih ada darah disini! Bagaimana ini bisa terluka?" Tanya Seo Hyun.

"Tadi saat aku memotong sayur, kurasa aku kurang hati-hati" Ucap Chan Yeol.

"Ah, kau ini.. Ayo ikut aku"

Kwang Soo keluar dari taxi dan membayar ongkos kepada supir taxi tersebut. Ia menghela nafasnya dengan panjang dan berkacak pinggang.

"Awas kalau aku menemukanmu disini Park Chan Yeol. Entah apa yang akan kulakukan kepada gitar yang kau tinggalkan kepadaku" Ucap Kwang Soo kemudian masuk ke apartemen tempat Chan Yeol dan Seo Hyun tinggal.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang