"Kita akan segera pindah ke Amerika" Kata Ji Hyang membuat kedua putrinya terkejut.
"Nde?" Ucap Joo Hyun terkejut, sedangkan Soo Young menatap bingung Appanya.
"Mengapa tiba-tiba, Appa?" Tanya Joo Hyun.
"Aniya, Joo Hyun-ah. Appa sudah memikirkan hal ini dengan matang. kita akan pindah ke Amerika agar pengobatan Eomma lebih baik disana" Jawab Ji Hyang tenang.
"Appa.. jangan bercanda" Kali ini giliran Soo Young yang berucap. Ia terlihat tidak senang dengan keputusan Appanya. Joo Hyun menatap Appanya dengan kesal.
"Apa ini semua karena aku?" Ucap Soo Young.
"Soo Young-ah.. ini semua tidak ada hubungannya denganmu"
"Appa, maafkan aku kalau ini semua salahku" Ucap Soo Young mulai menitikkan air matanya.
"Soo Young-ah, berhentilah menyalahkan dirimu sendiri. Ini semua salah Appa"
Joo Hyun melipatkan tangannya kesal.
'Mwo? Pindah ke Amerika? Ini keputusan tergila yang pernah kudengar di hidupku!' Batin Joo Hyun kesal.
Joo Hyun membaringkan badannya di atas kasur. Ia menghela nafasnya berat.
"Mau tidak mau aku harus pindah, demi kebaikan Eomma.." Ucap Joo Hyun.
"Ck, ini gila" Ucap Joo Hyun lagi. Joo Hyun mengantuk dan mulai tertidur.
~Chan Yeol berbaring terlentang di atas kasurnya sambil menatap langit-langit kamar. Tiba-tiba Ia teringat dengan kejadian saat Joo Hyun menolongnya saat Ia tenggelam di kolam renang.
Chan Yeol tersenyum malu mengingat kejadian tersebut. Di saat Joo Hyun memeluknya karena khawatir, diam-diam Chan Yeol tersenyum bahagia saat itu.
Kwang Soo yang bergegas untuk tidur menyadari tingkah aneh sepupunya.
Bugh
Terdengar suara lemparan bantal yang mengenai wajah Chan Yeol akibat ulah Kwang Soo.
"Yak, kau sakit? Apa yang kau pikirkan? Kenapa kau tersenyum sendiri?" Tanya Kwang Soo tepat setelah bantal yang dilemparnya mengenai wajah Chan Yeol.
"Haish! Bukan urusanmu!" Bentak Chan Yeol. Ia segera menarik selimutnya dan menutup matanya.
"Semakin lama aku memperhatikanmu kurasa kau tambah gila" Ucap Kwang Soo kemudian naik ke atas kasurnya untuk tidur.
.
Ji Hyang membuka pintu kamar Soo Young perlahan. Soo Young yang masih belum tertidur menoleh ke arah pintu."Appa?" Panggil Soo Young pelan. Ia segera mendudukan dirinya. Ji Hyang menghampiri kasur Soo Young dan duduk disitu.
"Kau belum tidur?" Tanya Ji Hyang lembut.
Tersentuh. Itu yang dirasakan Soo Young sekarang. Min Ho benar. Appanya masih memperhatikannya, walaupun dia hanyalah anak angkat.
"Appa.."
"Wae? Apa ada sesuatu yang mengganggumu?" Tanya Ji Jyang khawatir.
"Mianhe.. Ini semua salahku" Ucap Soo Young sedih.
"Tuh, kan.. kau mulai lagi Soo Young-ah"
"Appa..." Ucap Soo Young lagi dan mulai menitikkan air matanya.
"Soo Young-ah, sudah berapa kali Appa katakan, ini bukan salahmu"
"Kalau saat itu aku tidak kabur, mungkin eomma tidak akan tertabrak mobil.." Ucap Soo Young sambil menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
FanfictionNamja populer satu sekolah, Chan Yeol menyukai sahabatnya sendiri Joo Hyun. Suatu saat, Joo Hyun harus pindah ke luar negeri karena suatu masalah dan membuat hubungan mereka renggang. Beberapa tahun kemudian, Joo Hyun kembali. Tapi bukan rasa bahagi...