Selagi menunggu Kevin mandi, Mila yang sudah terlihat rapi kini menyiapkan sarapan unutk Kevin. Wanita cantik itu berusaha untuk tersenyum dan memberikan yang terbaik untuk lelaki yang sangat dicintainya.
"Sayang"
Hingga akhirnya senyum Mila semakin lebar ketika Kevin menghampirinya lalu memeluknya dari belakang dan mengecup lehernya.
"Apa kau sudah mau pergi?" Mila mengelus tangan Kevin yang melingkar diperutnya dan rasanya ia sangat tidak ingin Kevin pergi.
"Hm... Khayla sudah menungguku"
"Tapi sarapanmu..."
Kata-kata Mila terhenti begitu Kevin melumat bibir Mila dengan lembut.
"Aku sudah terlambat sayang" Bisik Kevin.
Mila menghela nafas berat, bahkan Kevin tidak sempat memakan sarapan yang sudah ia buat untuk Kevin.
"Baiklah"
"Kalau begitu aku pergi" Kevin kembali melumat bibir Mila sebelum akhirnya lelaki itu beranjak pergi.
Mila tersenyum miris hatinya kembali sakit, walau sudah kebal tapi rasanya tetaplah menyakitkan.
******
Seharian di dalam rumah membuat Mila semakin jenuh dan akhirnya Mila pun memutuskan untuk menikmati waktunya dengan berjalan-jalan, Mila tersenyum cerah dan memasuki sebuah cafe lalu memesan ice cream coklat.
"Sayang tunggu..."
DEG
Dan suara itu sketika membuat tubuh Mila menegang.
"Jangan marah! Apa kau tahu sikapmu ini membuatku tidak tenang"
Di depannya yang hanya terhalang kaca, Kevin sedang menenangkan Khayla, dan kini hati Mila seperti diremas oleh tangan tak kasat mata hingga menciptakan rasa sakit yang semakin luar biasa.
"Aku hanya tidak suka diabaikan" Suara Khayla terdengar manja.
Mila meremas tangannya dan terus menatap Kevin dan juga Khayla. Hanya saja mirisnya cuma Mila yang bisa melihat mereka.
"Maaf aku janji tidak akan terjadi lagi" Ucap Kevin lalu memeluk Khayla dan mencium mesra bibir Khayla.
Mila memejamkan matanya dan meresapi rasa sakit yang baru saja kembali menghantamnya.
"Ice cream pesanan anda"
Mila menghela nafas begitu seorang pelayan meletakan pesanannya diatas meja dan Mila pun tersenyum ramah.
"Terima kasih" Ucap Mila, pelayan itu membalas senyuman Mila dan kemudian mengangguk.
"Semoga hari anda menyenangkan" Ucapnya lalu meninggalkan Mila yang kini memandang ice creamnya tanpa minat.
******
Malampun tiba dan dengan lunglai Mila menginjakan kakinya di rumah dimana ia selalu menahan kepedihan hatinya dan kini ia sedang menantikan kepulangan Kevin, setelah sebelumnya ia memasak dan menyiapkan makan malam untuk Kevin.
Sudah beberapa bulan ini Mila tinggal dengan Kevin, karena Kevin yang memintanya dan entah kenapa Mila tidak bisa menolak permintaan Kevin, tapi walau begitu ia juga sangat sadar kalau Kevin selalu menjadikan Khayla yang paling special dibandingkan dirinya.
"Apa dia tidak pulang?"
Hampir pukul 12 malam Kevin belum juga pulang dan itu membuat Mila khawatir.
"Apa kau sedang bersamanya?" Gumam Mila lirih, hatinya terasa diremas saat membayangkan Kevin bersama Khayla dan bukankah Kevin memang sedang bersama wanita itu.
CKLEK
Seketika Mila tertarik dari lamunannya dan ia tersenyum lebar begitu Kevin muncul dari pintu.
"Kenapa belum tidur?" Kevin menghampiri Mila dan mengecup dahi Mila, perlakuan Kevin yang manis selalu membuat Mila bahagia sekaligus sakit, ia kadang sering bertanya apakah ini semua ditujukan padanya ataukah hanya sebuah kamuflase?
"Aku menunggumu, apa kau sudah makan?" Mila menatap dalam Kevin dan Kevin mengangguk, namun lelaki itu terlihat lelah dan tidak bersemangat.
"Aku sudah makan, sekarang aku ingin mandi dan setelah itu tidur, kau tidurlah duluan" Jawab Kevin lalu beranjak pergi meninggalkan Mila yang tersenyum miris.
Mila bahkan belum makan hanya karena menunggu Kevin dan sekarang lelaki itu mengabaikannya.
"Ya Tuhan kenapa ini semakin sakit?" Keluhnya lirih, air matanya mengalir begitu saja dan menambah kepedihan hatinya.
Mila beranjak menuju kamarnya dan Kevin, ia langsung berbaring lalu memejamkan matanya.
"Apa aku salah kalau aku berharap suatu saat nanti kau akan selalu tersenyum tulus padaku dan menganggapku ada" Batin Mila. Dan detik berikutnya ia merasakan kehangatan menjalar keseluruh tubuhnya, Kevin kini sedang memeluknya dan mendekapnya dengan posesif.
"Sayang apa kau sudah tidur?" Bisik Kevin.
Mila terdiam meresapi panggilan sayang Kevin, tapi itu justru semakin membuat hatinya sakit.
"Hhmmm..."
"Aku sangat merindukanmu" Mendengar gumaman Mila yg menyahuti ucapannya Kevin pun tahu kalau Mila belum tidur dan lelaki itu semakin mengeratkan pelukannya pada mila.
Bohong!! Kau bahkan tidak pernah melihatku!!
"Aku sunggguh merindukanmu" Seakan mendengar teriakan batin Mila, Kevin pun kembali mengatakan rindu pada Mila, membuat Mila menatap dalam Kevin.
"Aku tahu, sekarang tidurlah" Mila tersenyum hangat pada Kevin dan membelai lembut wajah Kevin, lelaki itu pun ikut tersenyum lalu melumat bibir Mila.
"Tidurlah Khay, hari ini aku sungguh sangat bahagia walau lelah karena mengikuti kemauanmu" Ucap Kevin kemudian kembali melumat bibir Mila dan tak lama Kevin pun memejamkan matanya.
"Khay? Aku bukan Khayla, Vin!!" Batin Mila menangis pilu, Kevin salah memanggilnya lagi, apakah yang ada di dalam hati dan pikirannya hanya Khayla?
Mila terdiam hingga akhirnya ia melihat Kevin sudah tidur dan dengan pelan Mila melepas pelukan Kevin kemudian beringsut turun dari tempat tidur. Wanita cantik itu keluar dari kamar dan menangis sendiri dalam kesunyian malam. Dadanya terasa begitu sesak dan ingin meledak ia menahan kepedihannya sendiri dan itu semakin membuatnya terlihat menyedihkan.
"Aku bahkan tidak bisa marah ataupun membencimu, Vin!" Lirihnya, hatinya mulai lelah tapi ia juga tidak ingin menyerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND LOVE
RomanceMengharapkan dia yang tidak mengharapkanku itu seperti menggenggam angin. Hanya membuang waktu! Tapi aku justru bertahan menjadi cinta keduanya, walaupun aku ragu, apa benar ada cinta didalamnya walau hanya 'Cinta Kedua' Entahlah!! Namun kuharap pa...