Kevin mengepalkan kedua tangannya dengan kuat. Rahangnya yang mengeras sempurna semakin menunjukkan bagaimana marahnya lelaki tampan itu.
Cukup lama Kevin mengurung diri di dalam ruang kerjanya hingga akhirnya lahar amarahnya sedikit mereda. Tak lama Kevin pun melangkahkan kakinya menuju kamar Mila dan begitu masuk, ia melihat Mila masih ada diposisi semula saat ia meninggalkannya, yaitu tertidur dengan jejak air mata yang membasahi pipinya.
Kevin mendekat ke tempat tidur lalu perlahan duduk di tepi tempat tidur, kedua sudut bibir lelaki tampan itu tertarik ke atas membentuk seulas senyuman, wajahnya ia dekatkan ke wajah Mila kemudian meniup pelan wajah cantik yang ada di depan matanya.
"Tunggu aku" Bisik Kevin. Dielusnya kepala Mila dengan sayang dan dikecupnya bibir Mila dengan lembut, walau hanya sekilas, tapi itu terlihat begitu berkesan.
"Kau mau kemana?" Mila membuka matanya.
Tatapan keduanya sontak bertemu. Dahi Kevin menempel di dahi Mila dan nafas keduanyapun saling membelai.
"Aku akan keluar sebentar" Jawab Kevin.
Mila menarik lengan Kevin dan menggeleng pelan, seakan ia tidak mengijinkan Kevin pergi keluar rumah. Oh ayolah wanita cantik itu sangat takut Kevin akan menemui Khayla dan yang lebih buruknya lagi, Kevin mungkin akan terjebak dalam jerat cinta Khayla, terlebih hubungannya dengan Kevin saat ini tidak bisa dikatakan baik-baik saja.
"Aku hanya sebentar sayang" Dibelainya wajah Mila dengan lembut hingga Mila memejamkan matanya sejenak lalu kembali menatap dalam Kevin.
Aku yakin kau mulai mempercayaiku lagi, Vin. Tapi aku masih takut, aku takut ini hanya sementara!
"Tapi..."
"Ssssttttt.... Aku hanya sebentar sayang" Kevin menempelkan jari telunjuknya dibibir Mila dan membelai bibir Mila dengan gerakan pelan. "Percayalah aku tidak akan lama, jadi lebih baik sekarang kau kembali tidur karena aku tidak suka dibantah" Tegas Kevin.
Mila mengerjapkan matanya, dan tanpa sadar ia menggigit jari Kevin yang bermain dibibirnya hingga lelaki itu terkekeh geli lalu menggigit pelan ujung hidung Mila.
"Kau sangat menggemaskan sayang" Astaga apa ini? Kenapa sekarang Kevin kembali bersikap manis? Ohoo... Haruskah Mila senang dan berjingkrak-jingkrak seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan permen manis? Sepertinya tidak, karena itu ide yang sangat buruk dan Mila tidak mau kembali terhempas setelah diangkat tinggi-tinggi.
"Kau membuatku bingung" Komentar Mila akhirnya. Dan Kevin, lelaki tampan itu tersenyum lalu melumat bibir Mila.
"Tidurlah sayang dan jangan membuatku kesal, apalagi mencoba kabur dariku!"
Mila mendengus kesal dan menatap tajam Kevin.
"Hei.. Bukan ini yang ingin aku lihat sayang! Jadi jangan menatapku seperti itu" Jemari Kevin membelai pipi Mila, lelaki tampan itu merasa bersalah pada wanitanya, apalagi wanitanya ini tetap bersabar menghadapi sikapnya yang terkadang mengerikan, bukan tanpa alasan, karena sebenarnya Mila memang sangat memahami Kevin jauh dari apa yang orang lain lihat.
"Terima kasih kalau begitu" Ucap Mila kesal.
"Tapi aku tidak menerima ucapan terima kasihmu"
"Terserah, lagipula kau hutang satu maaf padaku karena aku rasa sikapmu yang sekarang membuktikan sesuatu" Ucap Mila.
Kevin menaikan sebelah alisnya dan mencubit gemas pipi Mila.
"Sok tahu!! Sudahlah aku harus pergi, pinggangku bisa sekarat kalau terus-terusan menunduk seperti ini!" Keluh kevin, lalu menjauhkan wajahnya dari Mila.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND LOVE
RomansMengharapkan dia yang tidak mengharapkanku itu seperti menggenggam angin. Hanya membuang waktu! Tapi aku justru bertahan menjadi cinta keduanya, walaupun aku ragu, apa benar ada cinta didalamnya walau hanya 'Cinta Kedua' Entahlah!! Namun kuharap pa...