SL [21]

19K 1.4K 54
                                    

Semakin besarnya rasa cinta... Semakin besar pula kemarahan yang disebabkan oleh rasa cemburu dan pengkhianatan...

.
.
.

☆☆☆

Pertemuannya dengan Khayla saat di Mall pada akhirnya membuat Kevin memutuskan untuk menyewa sebuah kamar di hotel yang akan dijadikan tempat pesta berlangsung. Lebih tepatnya pesta tahunan perkumpulan para pengusaha muda yang sebentar lagi akan memenuhi ballroom.

"Apa kau sudah siap?" Kevin memeluk Mila dari belakang dan menyandarkan dagunya dibahu Mila. Dan diam-diam Kevin menggerutu kesal karena gaun yang melekat ditubuh Mila benar-benar membuatnya menghela nafas.

"Menurutmu?" Mila memutar tubuhnya dan menatap lekat Kevin, ia sangat suka memandangi wajah kesal Kevin yang terlihat sangat menggemaskan. Dan rasanya Mila sangat ingin menggigit kedua pipi Kevin.

"Sayang" Kevin menyipitkan matanya menatap tajam Mila.

"Okay maaf, aku sudah sangat siap Tuan Kevin"

Kerlingan mata genit Mila membuat Kevin mendesis gemas.

"Ya ampun lihatlah Ny. Kevin sekarang sudah sangat berani" Goda Kevin. Tangannya menarik pinggang Mila hingga tubuh Mila menempel padanya. "Tapi aku tidak suka gaunmu, kau terlihat sangat sexy dan ini benar-benar membuatku harus waspada pada laki-laki di luar sana!" Bibir Kevin kini mengerucut lucu.

Mila tersenyum geli lalu mengecup sekilas bibir sensual Kevin.

"Sepertinya kau melupakan sesuatu, kaulah yang memilih gaun ini"

"Dan aku sangat menyesalinya! Oh astaga rasanya aku sangat ingin menahanmu di kamar ini dan membuatmu mendesah sampai pagi"

"KEVIN!!" Mata Mila melotot horor. Tapi dengan menyebalkannya Kevin malah terkekeh geli.

Di mata Kevin, Mila terlihat sangat menggemaskan, cantik, bahkan teramat sangat cantik bukan hanya wajahnya tapi hati Mila juga sangat cantik hingga menggetarkan hatinya begitu dahsyat, pengaruh Mila dalam hidupnya memang sangatlah besar dan wanita di depannya ini selalu membuatnya tersenyum bahagia.

Aku sungguh mencintainya Tuhan.

"Kenapa sayang apa ada yang salah dengan ucapanku?" Kevin menyatukan dahinya dengan dahi Mila, membuat Mila mendengus pelan sambil memukul manja lengan Kevin.

"Sudahlah jangan menggodaku" Sungut Mila.

Kevin mengecup ujung hidung Mila lalu melumat sekilas bibir Mila sebelum akhirnya mereka berdua keluar dari kamar dan berjalan berdampingan dengan sangat mesra menuju ballroom hotel.

Begitu memasuki ballroom hotel, Mila tersenyum cerah karena ia melihat Mita dan Davin dari kejauhan dan itu membuat Mila sangat lega, paling tidak Mila tidak merasa terlalu tegang.

Sedangkan Kevin, matanya bergerak gelisah memperhatikan para lelaki yang terus memandangi Mila dan menatap lapar Mila. Rahang Kevin bahkan sudah mengeras dan ia sangat ingin mencongkel mata yang sudah begitu berani menatap Mila dengan sangat lapar. Tapi ia juga merutuki kebodohannya karena gaun backless warna hitam yang terkesan sexy di tubuh Mila yang membuat Mila menjadi pusat perhatian adalah pilihannya.

Namun walau begitu ada kelegaan dalam diri Kevin karena seperti apapun mereka menatap lapar Mila, Mila hanya akan menatap dirinya. Dan nampaknya mereka juga banyak yang bertanya-tanya siapa wanita cantik yang digandeng mesra olehnya.

"Oh Tuhan..."

Kevin semakin mengeratkan rangkulannya di pinggang Mila dan mendekatkan bibirnya ketelinga Mila.

SECOND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang