Ledakan besar terjadi, mobil Kevin masuk ke dalam jurang setelah sebelumnya seatbelt Kevin dan Davin terlepas dengan sendirinya, bahkan pintu mobilpun terlepas hingga akhirnya melemparkan tubuh kedua lelaki itu terhempas cukup jauh dan membuat kedua lelaki tampan itu tidak ikut masuk jurang bersama mobil Kevin. Nampaknya keberuntungan berpihak pada kedua lelaki itu dan hanya mobil Kevin saja yang berakhir tragis.
Tama dan orang-orangnya yang melihat kejadian naas itu dengan mata kepala mereka sendiri, seketika shock, akan tetapi tidak mau hanya berdiam diri, dengan cepat Tama menghampiri bossnya yang ternyata berada di tepi jurang.
"Astaga boss" Pekik Tama.
Lelaki itu lalu menarik tubuh Kevin menjauh dari jurang, dan di luar dugaan, bossnya masihlah dalam keadaan sadar, sedangkan Davin yang ditemukan cukup jauh dari Kevin sudah tidak sadarkan diri dengan kaki kanan yang berlumuran darah, bahkan celana Davin pun robek.
"Mila...! Dimana Mila? Dan bagaimana keadaannya?" Cecar Kevin pada Tama.
Walaupun keadaannya sendiri terlihat cukup mengenaskan, Kevin tetap saja lebih memikirkan Mila, dan langsung menanyakan keberadaan dan keadaan Mila. Dan itu membuat Tama meringis.
"Boss sebaiknya pikirkan dulu kondisi boss sendiri" Ucap Tama.
Kevin mendelik garang pada Tama, dan mengabaikan luka disekujur tubuhnya yang membuat tulang-tulangnya terasa remuk.
"TAMA!!" Bentak Kevin murka.
"Boss" Tatapan Tama begitu memohon, lelaki itu mengerti kekhawatiran Kevin pada Mila, tapi Tama juga ingin Kevin memikirkan kondisi tubuhnya lebih dulu, bahkan kini petugas medis yang baru saja datang sedang berjalan ke arah mereka untuk memberikan pertolongan pertama pada Kevin sebelum Kevin dan yang lainnya dibawa ke rumah sakit.
"Kalau kau tidak mau mengatakannya baiklah!" Tukas Kevin sinis lalu berdiri menahan rasa sakit yang menghantam tubuhnya.
"Non Mila dan Non Mita, mereka tidak sadarkan diri boss, tubuh mereka terpental keluar dari mobil sebelum mobil itu meledak" Ucap Tama akhirnya.
Detik itu juga tubuh Kevin limbung dan dengan cepat Tama memegangi Kevin.
"Tapi Mila baik-baik saja kan? Jawab Tama!!" Kevin menekan ucapannya dalam, dan tersirat kecemasan yang luar biasa didalamnya.
"Non Mila akan dibawa ke rumah sakit boss..." Jari telunjuk Tama menunjuk ke arah mobil putih yang cukup jauh darinya dan mata Kevin memicing tajam hingga mobil Ambulance itu membawa Mila dan Mita pergi.
Tak berselang lama, datang satu mobil Ambulance lagi dan kemudian membawa Davin pergi. Dan seketika suasana semakin ramai. Polisi pun kini sedang melakukan tugasnya.
Sementara Kevin tiba-tiba merasakan kepalanya berdenyut hebat dan pandangannya menjadi buram, detik berikutnya tubuh Kevin ambruk dan lelaki tampan itu mendengar Tama berteriak histeris sebelum akhirnya ia benar-benar pingsan.
******
▪Rumah Sakit
Kevin, Mila, Davin dan Mita kini sudah mendapat penanganan bahkan mereka juga sudah menempati kamar rawat mereka masing-masing, lebih tepatnya Kevin dan Mila satu kamar, begitupun dengan Davin dan Mita.
"Bagaimana keadaan mereka, Dok?" Tama lalu menoleh ke arah ranjang pasien dimana bossnya dan Mila kini terbaring lemah dan masih belum sadarkan diri.
"Jangan khawatir mereka akan baik-baik saja, beruntung tidak ada luka serius, sepertinya Tuhan masih melindungi mereka semua" Jawab Dokter paruh baya dengan kumis tipis dan senyum ramah yang membuat Tama ikut tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND LOVE
RomanceMengharapkan dia yang tidak mengharapkanku itu seperti menggenggam angin. Hanya membuang waktu! Tapi aku justru bertahan menjadi cinta keduanya, walaupun aku ragu, apa benar ada cinta didalamnya walau hanya 'Cinta Kedua' Entahlah!! Namun kuharap pa...