Dalam perjalanan pulang, semuanya terdiam dan Kevin terlihat kesal karena Mila lebih memilih ikut dengan mobil Davin dan akhirnya mau tidak mau Kevin juga ikut pulang bersama Davin begitupun dengan Tama, sedangkan mobil Kevin sendiri diambil alih oleh orang suruhannya.
"Hei sampai kapan kalian saling diam?"
Kevin melayangkan tatapan tajamnya pada Davin yang baru saja melontarkan pertanyaan yang terdengar menyebalkan di telinganya. Sementara Mila, wanita cantik itu diam-diam menoleh sekilas pada Kevin.
"Diamlah Davin!!" Sembur Kevin kesal.
"Oh come on..."
"Shut Up!"
"Okay, astaga kenapa kau semakin menyebalkan?!" Davin menggerutu kesal dan akhirnya Davin pun memilih untuk diam. Ck! Padahal ia hanya ingin mencairkan suasana, tapi terserahlah, lagipula bukan deritanya kalau Mila mendiamkan Kevin.
Mulai tidak tahan, ditambah lagi Davin baru saja menambah kekesalannya, walaupun sekarang lelaki itu kembali diam, Perlahan Kevin pun memiringkan tubuhnya dan menatap dalam Mila.
"Sayang" Panggilnya lembut pada Mila. Tapi sayangnya Mila hanya diam, bahkan tidak mau menatap Kevin. "Sayang apa kau akan benar-benar menghukumku? Oh ayolah sayang jangan mendiamkanku" Kevin mulai merengek tapi Mila masih terlihat tidak peduli, ia sudah terlanjur kesal pada Kevin.
"Bukankah kau sendiri yang bilang aku bebas menghukummu apa saja kalau aku tidak terbukti berselingkuh"
"Ish! Tapi aku sudah sangat menyesali kesalahanku, apa itu tidak cukup untukmu?" Desis Kevin sambil memalingkan wajahnya.
"Itu deritamu, jadi nikmati saja"
"Astaga, aku tidak percaya ini! Milaku ya ampun..." Kevin menghembuskan nafasnya kesal sebelum akhirnya meraih bahu Mila lalu menatap teduh Mila. "Sayang, ayolah jangan seperti ini"
"Aku seperti ini juga karenamu yang tidak percaya padaku!!" Mila menepis tangan Kevin yang memegangi bahunya dan dengan ekspresi datarnya Mila menoleh ke arah Mita.
"Sayang please..."
"Oh ayolah jangan memainkan drama menggelikan di depan kami" Davin mengintrupsi dan Kevin menatap tajam Davin.
"Diamlah sebelum aku menutup mulutmu!!"
"Ya ya ya, terserah apa katamu, Vin. Tapi kalian berdua benar-benar terlihat menggelikan" Davin menghela nafas panjang. Sumpah demi apapun, mulutnya dari tadi sudah sangat gatal ingin bicara. "Tapi walau begitu aku memahami apa yang dirasakan Mila, jadi terima saja hukumanmu" Ucap Davin.
"Itu benar boss, sebaiknya boss mengalah saja" Timpal Tama.
"KALIAN!!" Kevin mengepalkan kedua tangannya, ia benar-benar kesal sekarang, karena mereka semua begitu kompak menyudutkannya. "Kalian diam sajalah, karena kalian berdua semakin membuatku kesal" Bibir Kevin mengerucut sebal, membuat Davin dan Tama akhirnya terdiam.
Sedangkan Mila dan Mita, kedua wanita cantik itu terkekeh geli karena melihat ekspresi wajah Kevin yang begitu menggemaskan.
"Sudahlah, kau sangat berlebihan" Ucap Mila terkesan dingin.
"Terserah apa katamu!!" Kevin melipat kedua tangannya di depan dada, bersikap sok dingin, padahal lelaki tampan itu sangat ingin menarik Mila ke dalam pelukannya, tapi mau bagaimana ini juga karena tempramennya yang buruk hingga Mila kini cuek padanya.
******
"Terima kasih kalian sudah mengantarkan kami sampai rumah dengan selamat" Mila tersenyum lembut pada Davin dan Mita lalu memeluk Mita.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND LOVE
RomanceMengharapkan dia yang tidak mengharapkanku itu seperti menggenggam angin. Hanya membuang waktu! Tapi aku justru bertahan menjadi cinta keduanya, walaupun aku ragu, apa benar ada cinta didalamnya walau hanya 'Cinta Kedua' Entahlah!! Namun kuharap pa...