Jalal mengerjabkan mata. Di lihatnya sinar menrari sudah mulai masuk ke sela-sela jendela apartemennya.
Sedangkan Jodha masih meringkuk dalam dekapannya.Hari ini kuliahnya padat. Ia tak mungkin pergi ke kantor.
Hmm...mungkin setelah kuliah usai...
Tiba-tiba Jodha bergerak menyamping, memunggungi Jalal. Punggungnya yang seputih dan sehalus pualam terekspose dengan jelas.
Jalal terpesona, perlahan ia mendekat, tangannya membelai punggung halus istrinya lalu memberi kecupan-kecupan lembut. Jalal menyusupkan wajahnya menyusuri punggung yang halus mulus itu dengan mata terpejam.
Harum kulit Jodha selalu membuatnya mabuk kepayang.
Jalal benar-benar merasa beruntung bisa memiliki istri yang begitu cantik jelita seperti Jodha. Memilikinya, memeluknya, mencintainya, memujanya seumur hidup adalah tujuan hidupnya.Ciuman Jalal di sepanjang punggung itu membuat Jodha menggeliat kegelian. Ia pun terbangun...
"Engghh..kaak..geli..."
Jalal terkekeh..
"Hmm..kau sudah bangun "
"Kakak sih cium-cium...hhhhh..", Jodha membalikkan badan.
Jalal semakin terkekeh..
"Tubuhmu membuatku kecanduan Jo..", Jalal menarik Jo dalam pelukannya.
Jodha tersenyum mendengar pengakuan Jalal. Ia pun kembali menyusup ke dalam pelukan suaminya.
"Kak "
"Hmm"
"Nanti malam temani aku ya ! "
"Kemana ? "
"Ben mengundangku ke pesta ulangtahun ayahnya "
"Professor Rafael ? "
"Iya..kenapa ? "
"Rektor Harvard itu ? "
"Iya kakak...bisa nggak ? "
"Aku ke kantor setelah pulang kuliah Jodha.."
Jodha langsung cemberut, ia melepas pelukannya.
"Ya udah aku suruh Ben jemput saja ! "
Jalal terkejut bukan main mendengarnya..
"NO..Not Ben...Baiklah aku antar...tapi kakak ke kantor dulu ya.."
Jodha terpaksa mengangguk.
Jo mulai merasa tersisih karena Jalal sering meninggalkannya sendiri.
Jo pun bangkit dan duduk di sandaran bed, dengan berblut selimut di dadanya..ia menggumam lirih.
"Kau lebih senang ke kantor ya kak..daripada bersamaku...."
"Bukan begitu Jo "
Jalal juga bersandar di bed. Mencoba memberi pengertian pada istrinya.
Jodha sepertinya sudah tak tertarik. Gadis cantik itu bangkit dan pergi menuju ke kamar mandi, meninggalkan Jalal yang sedang bingung menyusun kata-kata.
"Joo..dengar kakak dulu.."
"Don't care ! ", seru Jo dan menutup pintu kamar mandi.
Jalal menjadi bingung.
****
Sepanjang perjalanan ke kampus Jo membisu. Jalal yang sedang menyetir mobil menjadi resah sendiri.
"Jo..dengar..bukannya aku lebih suka di kantor..aku jauh lebih suka berdua sepanjang waktu denganmu Jodha.."
Jodha seperti tak mendengar. Ia hanya memandangi jalan raya dengan termenung.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU ( SEASSON 2 )
RandomHAI READERS... INI SEQUEL LANJUTAN I LOVE YOU SORRY DI PRIVATE KLIK IKUTI AKUN KU @kustanti UNTUK BISA BACA SEPUASNYA THANKS FOR READING... LOVE NIK