"DON'T TOUCH HER ! "Teriak Jalal saat mendapati beberapa petugas piket di ruang kesehatan Kampus hendak memberikan pijatan dan tepukan di tubuh jodha.
Semua menoleh, tak terkecuali para senior yang membawa jodha ke tempat itu. Tapi jalal tak peduli, ia menyeruak semua orang yang mengerubungi jodha.
"Jodha...jodha...honey...please wake up..", jalal menepuk-nepuk pipi jodha perlahan.
Tapi jodha tak merespon.
"Mothi, ambilkan aroma therapy di tas...", pinta jalal. Dia selalu membawa benda itu kemanapun ia pergi, untuk berjaga2 karena kondisi jo yg menurutnya sangat rapuh sejak kecelakaan itu.
Mothi segera mengambil dan memberikan pada jalal.
Jalal membaukannya pada jodha, menepuk pipinya pelan sambil terus berbisik...
"Bangun..bangun sayang...Oh God ! "
Tapi jodha blum juga merespon.
"Kenapa bisa begini mothi..apa yg terjadi ? ", tanya jalal khawatir, di tatapnya mothi meminta penjelasan.
Mothi pun menjelaskan kronologinya.
Jalal menautkan alisnya, rahangnya mengeras, giginya menggeletuk. Dia terlihat sangat marah.
"Mana pria itu mothi ?? ", suara jalal terdengar serak.
"That's HIM ! ", mothi menunjuk pada seorang senior bertubuh tegap, tampan dan bermata biru yang berada di situ.
Jalal melirik sekilas, lalu perlahan ia meletakkan tubuh jo yg masih blum sadar di bed.
Jalal segera mendekati si senior yang di tunjuk mothi.
Dan tanpa basa basi ia bertanya pada pria itu, menatapnya tajam."Apa benar kau yang menyuruhnya berlari ? "
"Yes..itu hukuman yang dia pilih sendiri.." , ucap si senior tenang, membalas tatapan jalal.
Jalal meradang...
Di tariknya krah kemeja senior itu dan di bawanya keluar ruangan.
"Hey man..what are you doing..? ", protes si senior menyadari dirinya terseret keluar.
Setelah berada di luar ruangan...
BUGG ! DESS! BUG !
Tanpa aba-aba Jalal melayangkan tinjunya ke wajah si senior berkali-kali, hingga si senior jatuh terjengkang ke belakang dan membentur kursi taman.
BRUAKKK !!!!!
"GADIS ITU PERNAH HAMPIR KOMA..YOU IDIOT !!!! BERANI-BERANINYA KAU MENYURUHNYA LARI SEJAUH ITU..
DASAR BODOH !!! YOU STUPID BRAINLESS ASH***E !!!!.."Teriak Jalal sambil mengeratkan tinjunya lagi.
Matanya sudah merah...Jalal sudah benar-benar marah.
Dia bahkan tak peduli, si senior yang berdarah di hidung dan mulutnya.
Jalal sudah maju lagi dan mengangkat krah si senior itu tinggi-tinggi...
"INGAT, SEKALI LAGI KALIAN SENIOR BERULAH, AKU TAK SEGAN-SEGAN MENUNTUT KALIAN KE PENGADILAN...!!!!", Teriak Jalal, sambil mengayunkan tinjunya sekali lagi.
BUG !!!
Tapi kali ini si senior tidak jatuh karena di tahan oleh teman-temannya yg menatap Jalal dengan tajam.
Jalal tak peduli, ia kembali masuk ke ruangan. Di lihatnya jodha belum sadar diri. Seketika Jalal menggendong tubuh gadis itu dan berkata pada mothi...
"AYO MOTHI...KITA RUMAH SAKIT !! "
Mothi mengangguk, dia segera membawa tas jo , tas jalal dan tasnya, lalu mengikuti langkah jalal.
Tiba-tiba...
"WAIT ! "
Jalal menoleh, di lihatnya seorang lelaki tampan menghentikan langkahnya. Dan alangkah terkejutnya Jalal, karena ia tahu siapa lelaki itu...
BEN...batin jalal.
"Sorry, mau di bawa kemana dia ? "
"Rumah sakit Prof. Ben..kenapa ? "
"Aku ikut ! "
"Thank you..tapi...tak perlu...ayo mothi..", jalal seperti tak suka melihat lelaki itu di sekitar jodha.
"Setidaknya biarkan aku menyetir..kau yang.. membawanya...ini juga bentuk permintaan maaf dariku atas kelakuan mahasiswa senior yg keterlaluan..", Ben berkata diplomatis.
Jalal menatap jodha, dia berpikir sejenak. Lalu ia menatap mothi, dan mo mengefikkan bahunya.
Jalal menghela nafas panjang....tak enak juga ia bila menolak maksud baik ben.
Akhirnya ia berkata..."Baiklah ! "
Ben tersenyum puas...ia lalu mengikuti langkah jalal.
*******
Di Rumah Sakit Saint Angela, Amerika...
Jodha segera di tangani dengan cepat setelah Jalal menceritakan kronologi kejadian dan menyebutkan nama Prof. Abu Fazal yang menanganinya saat kecelakaan di India dan gegar otaknya yang sering mengakibatkan gadis itu pingsan saat kelelahan.
*******
Jalal mondar-mandir di depan ruang ICU. Demikian juga Ben. Sedang mothi duduk resah menunggu di kursi di depan ruang tersebut.
Tak lama seorang dokter berambut putih keluar dari ruang ICU. Dia tersenyum dan berkata...
"Nona Jodha sudah sadar ! "
"Thank GOD ! "ucap Jalal dan Ben serentak secara tak sadar.
"Boleh saya masuk dokter ? "
"Boleh saja, silahkan. Nona juga bisa pulang setelah CT SCAN selesai nanti.."
"Terimakasih dokter..oh..Prof. Alfred..",ucap Jalal.
Sementara Jalal masuk ke ruangan, tampak Ben melanjutkan perbincangan dengan Prof. Alfred. Entah apa yang mereka bicarakan.
Di dalam ruangan...
Jalal duduk dan menggenggam tangan jodha.
"Hai jo.."
"Hai "
"Kau membuatku takut setengah mati sayang..", ucap jalal membelai wajah jodha lalu mengecup keningnya.
" Memangnya aku kenapa kak ? "
"Kau jatuh saat lari di lapangan..Oh God ! Saat mothi memberitahuku, jantungku seakan berhenti berdetak.."
"Ah, kakak..aku kan hanya pingsan.."
"Tidak boleh..jangan melakukan hal yang membuatmu jatuh pingsan jodha.."
Jodha cemberut...
"Habis aku harus bagaimana dong kak...masak aku harus mencium pria itu ? "
Jalal terkesiap, sesaat dia teringat cerita mothi. Rahangnya mengeras.
"Kau istriku..kau milikku..tak ada yang boleh menyentuhmu..hanya aku..mereka sudah mendapat ganjarannya..", jalal berkata tegas.
"Maksud kakak ? "
"Sudahlah..jangan berkata-kata apa lagi..sebentar lagi kita pulang..", jalal melihat Ben yang tampaknya ingin masuk tapi urung.
"Sayang..ada seseorang yang ingin bertemu denganmu..", Jalal tampak mengangguk pada Ben.
"Siapa kak ? ", jodha mengikuti arah mata jalal.
Ketika ia melihat orang itu masuk, jantung jo seolah akan meloncat.
"Kau ?"
"Hai Jodha.."
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU ( SEASSON 2 )
RandomHAI READERS... INI SEQUEL LANJUTAN I LOVE YOU SORRY DI PRIVATE KLIK IKUTI AKUN KU @kustanti UNTUK BISA BACA SEPUASNYA THANKS FOR READING... LOVE NIK