PART 9

1.3K 52 1
                                    

Jalal sedang memandangi dan membelai wajah cantik yang sedang tertidur di sebelahnya. Raut wajah bulat telur dengan alis mengkung indah, kelopak mata lebar ditumbuhi bulu mata yang lentik dan panjang.
Dan bila mata itu terbuka, sebuah mata coklat hazel yang indah yang mampu menenggelamkan dirinya ke dasar pesonanya. Hidung tipis dan mancung, sering membuatnya gemas ingin menyentilnya. Bibir mungil, penuh merona kemerahan sering membuat jalal hanyut saat memandanginya. Dan hasrat untuk mengecup, dan mencium bibir indah itu sering membuat jalal tak mampu berpikir lain. Gosh, jodha sungguh cantik luar biasa.
Tumbuh berkembang bersama sang gadis pujaan. Bersamanya, disampingnya, memujanya seumur hidup adalah mimpi Jalal. Ia sungguh sangat bersyukur dan berterimakasih pada Tuhan yang memberinya kebahagiaan untuk selalu hidup bersama gadis yang sangat dicintainya. Jodha...bahkan menyebut namanyapun, hatinya selalu berdebar..

Jemari jalal perlahan mengusap lembut garis bibir mungil jodha. Dadanya berdebar halus. Perlahan jalal mendekat, menyapukan bibirnya lembut seringan kapas ke bibir kemerahan itu. Terasa manis dan lembut. Bibir jalal lalu menyisir lembut ke dagu dan wajah jodha. Senyuman tersungging di sudut bibirnya saat melihat sang gadis melenguh dalam tidurnya.

Jemari jalal menyibakkan rambut jodha yang panjang ke belakang. Lehernya yg putih jenjang terekspose sempurna.
Jalal kembali tersenyum, jemarinya menelusuri lengan jodha yg putih dan halus. Meraih jemari jodha dan menciuminya satu persatu. Lalu meletakkan di pipinya, mengusapkannya perlahan.

Gosh..kulit jodha begitu harum, lembut dan halus yang sering membuatnya lupa diri. Ingin selalu menyentuh, mengecapi, mereguk setiap inchi dari tubuh indahnya.
Membuatnya mabuk kepayang.
Yah, mereka baru saja selesai bercinta dengan panas hingga menggapai puncak berkali-kali dengan desahan-desahan keras dan teriakan panjang hingga sang gadis cantik tertidur kelelahan.

Wajah yang serupa dewi selalu membuat jalal lupa diri. Hasratnya selalu ingin dan ingin terus menyentuhinya.
Membutakan segala akal pikirannya. Hidup, cinta, hasrat dan hatinya hanya untuk sang gadis pujaan.

Jalal kembali mabuk, hasratnya merangkak naik. Bibirnya kembali mengecupi wajah dan bibir jodha perlahan, menelusuri dagu lalu membenamkan ke lekuk leher jenjang jodha. Memeluk tubuh gadis yang sudah menjadi istrinya erat-erat.

Gosh, harum kulit jo membuat jalal semakin mabuk. Bibir panasnya menelusuri leher dan belakang telinganya.

Jodha mulai bergerak resah..

"Eengghh ", gumamnya.

Jalal menarik dirinya dan tersenyum melihatnya..

Tiba-tiba terdengar suara dering ponselnya..

Drrrt drrt drrt....

Jalal segera mengambil ponselnya di nakas.

Tertera Bharmal Calling....

"Ya papa "

"Mana jodha, jalal...kenapa handphonenya di matikan.."

Jalal menepuk dahinya, ia teringat kalau dialah tadi yang mematikan ponsel jodha saat mereka akan bercinta.

"Em..jodha..sedang tidur pa "

"Tidur ? Jam segini ? "

"Iya...dia kelelahan..."

" Ohohohoho...papa mengerti...kau yang membuatnya kelelahan jalal.."

Wajah jalal memerah...ia bersyukur mertuanya tak melihatnya.

Jalal terkekeh...

"Maklum pa..kami masih pengantin baru..rasanya tak tahan...", ucap jalal vulgar.

"Hhahahahahahaha...", Bharmal tertawa terbahak-bahak di ujung telpon.

Setelah tawanya sedikit mereda, bharmal berkata...

I LOVE YOU ( SEASSON 2 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang