PART 14

1.1K 55 3
                                    


BEN'S HOUSE...

Pesta ulang tahun Professor Rafael masih berlangsung.

Sementara Jodha sudah tak sanggup menahan kepalanya yang berat, ia menyandarkan diri dalam pelukan Ben dengan mata yang sudah hampir benar-benar terpejam.

Ben memandangi wajah cantik yang terpejam di pelukannya. Di belainya lembut wajah gadis cantik yang di gilainya itu dengan lembut. Menyelipkan anak rambut yg meriap ke belakang telinganya.

"I love you Jodha..", bisiknya lirih.

Tiba-tiba gadis itu menggumam lirih..

"Kak.."

Ben mengernyitkan dahinya.

"Kenapa Jodha ? Kenapa kau memilihnya ? ", bisik Ben

Jodha menggumam tak jelas. Jemari lentiknya menggenggam erat krah kemeja Ben.

Ben menghela nafas panjang.

Berdekatan dengan gadis secantik Jodha benar-benar membuatnya tegang.

Akhirnya Ben memutuskan membawa Jodha yang sudah hampir terlelap ke dalam kamar miliknya.

***

Bharmal's Group Company, NYC..

Jalal sudah sangat resah. Ia merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi.

Tak tahan, ia kemudian berkata pada Todar Mar yang duduk di sampingnya di meeting yang masih belum selesai.

Todar Mar pun mengangguk. Jalalpun pamit pergi meninggalkan ruang meeting.

Di luar ruangan...

Rukaya mengejar Jalal yang berjalan cepat menuju ke lift.

"Jalal..Jalal..! "

Jalal berhenti dan menoleh..

"Ya Ruks.."

"Meeting belum selesai..kenapa kau pergi Jalal..kau sungguh tidak sopan..! "

Jalal mengernyitkan dahi...

"Aku tak perduli Ruk....aku mau menjemput istriku ! " ucap Jalal sambil berlalu.

"Istri ? Kau sudah beristri ? "

"Ya..Problem ? "

Rukaya shock...terdiam..

Jalal tak menggubris. Ia meninggalkan gadis itu menuju lift keluar. Sesampainya di basement Jalal segera menuju ke audi nya dan melaju kencang di jalan raya.


***

Ben's house....

Ben memandangi wajah cantik yang tertidur di atas bednya.

God ! Jodha memang cantik jelita.

Ia membelai wajah gadis cantik itu dengan perlahan.

Wajahnya terlihat damai saat tidur.

Mata yang bulat indah itu terpejam.

Jari Ben mengusap bibir indah merekah itu dengan ibu jarinya.

Bibir yang pernah diciumnya dengan paksa.

Begitu lembut dan manis..

Ben tak bisa menahannya lagi. Di kecupnya bibir indah itu dengan lembut...lagi..dan lagi..

Dia sudah gila...

Mencintai seseorang seperti ini..

Kecupannya menjadi lumatan, ia menyukai bibir indah yang lembut itu. Ia terlena, melumat dan mencium bibir gadis yg sedang tertidur itu dengan intens.

I LOVE YOU ( SEASSON 2 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang