Nunggu di lobi ! Siapa nih gak pake nama lagi, huuuuhhhh... setelah aku pikir yang ngajakin aku makan siang bareng kan si bos, masa iya orang lain tapi dari mana dia dapat nomor ku yah ?! Perasaan gak pernah aku kasih nomor ku ke anak kantor ini."
Yaudah dari pada bingung, aku jawab aja deh, "Ok bos!" Sambil tersenyum, aku pun mengirim sms. Aku pun dengan ceria turun menuju lobi menggunakan lift khusus staff dan sesampainya di lobi, aku melihat bos ku sedang berbicara dengan para gadis-gadis cantik sambil tertawa, sebenarnya ada rasa cemburu dan kecewa dalam hatiku melihat laki- lakiku bercanda gurau dengan gadis itu, tapi apa dayaku aku pun bukan apa-apa dan akupun gak bisa seperti mereka yang cantik seperti model. Aku berdiri membelakanginya untuk balik ke ruanganku karena aku sudah tidak berminat lagi tapi Pak Michael memanggilku, mau gak mau aku pun menengok ke belakang dan melihatnya.
"Alic, kamu mau kemana ?!" "Hah, itu anu... saya.."
"Ayok kita berangkat !. Hah.. iya pak baik."
Kami pun berangkat dengan menggunakan mobil pribadi Pak Michael yang dikendarai oleh Pak Reindy yang tidak lain adalah supir sekaligus asisten Pak Michael yang selalu stand by 24 jam.
Di lobi aku menunggu mobil datang dan saat datang mobil, pintu mobil dibukakan Pak Satpam Reindy untukku, tetapi tiba tiba Pak Michael pun berkata, "Kenapa kamu duduk di depan! Kamu takut sama saya! Gak perlu sungkan terhadap saya, sini duduk di belakang."
"Tapi, Pak. Saya kan gak enak sama karyawan yang lain kalo saya duduk di belakang, biar saya di depan aja deh pak."Tanpa persetujuan dariku, dia pun menarik tanganku agar duduk di belakang, apa daya aku pun tak bisa berbuat apa-apa bila sudah begini." Kami duduk bersebelahan tanpa bicara dan aku pun canggung di buatnya karena selama perjalanan hanya suara mesin mobil yang lalu lalang saja yang terdengar olehku selama perjalanan, kadang juga aku gak sengaja melihat Pak Michael memandangiku.
Lalu saat aku melihatnya dia pun bersikap acuh kepadaku, jujur saja aku bahagia tapi aku juga tegang sampai gak bisa bernapas dan terasa panas sekali padahal AC dalam mobil sudah full tapi aku tetap merasa kepanasan bukan karena cuaca tapi karena berada di sampingnya. Sesampai di restoran, kami pun masuk dan disambut oleh seorang yang bersetelan kemeja putih, dasi, celana bahan, dan sepatu yang padan dengan kemejanya yang kemungkinan adalah manajer restoran ini.
"Siang Pak Michael, silakan tempatnya sudah kami siapkan di sebelah sana, mari saya tunjukkan tempatnya!"
"Siang. Silahkan duduk pak dan ini menunya. mau pesan apa bapak dan ibu ??"
"Lic, kamu mau pesan apa?"
"Apa aja deh, Pak, yang enak," jawabku.
"Ok, tolong bawakan makanan yang enak yah!" Perintahnya.
"Baik di tunggu sebentar, sebentar lagi pelayan akan membawakan makanan, di tunggu?!"
Iya terima kasih yah, Pak," kataku sambil tersenyum.FLASH BACK
*Michael*
Saat aku pertama kali bertemu denganmu sejak insiden itu, pikiran ku selalu tertuju kepadamu dan entah kenapa setiap saat, setiap waktu hanya kamu yang selalu ada dalam mimpiku menghiasi hariku, hatiku, pikiran ku, sejak kapan saat itu aku menginginkan kamu dan sejak saat itu pula aku memutuskan bahwa kamu hanya akan menjadi milikku seorang dan takkan aku biarkan kamu di miliki orang lain selain aku dan gak akan yang bisa menghentikkan itu siapapun orangnya, dan saat aku menginginkan kamu aku pun bersikeras untuk kamu bisa bekerja di Hotel agar aku dapat melihatmu setiap saat walau aku harus memaksa manajer cabang untuk merelakan kamu dengan syarat.
Setiap saat aku selalu memperhatikan langkahmu sampai saat aku meminta kamu untuk datang ke ruanganku melalui sekretarismu, gak tau kenapa saat kamu ada di depan ku hati ku bergetar tak karuan dengan hanya melihat senyum mu, aku berani melakukan ini karena aku diam- diam mencari informasi tentang kamu melalui anak buahku dan ternyata kamu masih sendiri, aku pun semakin menggila saat aku tau itu.