bab 22

28 1 0
                                    

Dia juga udah nepatin janji nya kan yah walau telat si tapi kan apa yang dia lakukan itu karena buat loh juga, emang salah ! tanyanya kepadaku.

"Dia gak salah grace tapi gue saja yang terlalu bodoh kaya gini, terus sekarang apa yang gue harus lakukan guys ? tanyaku kepada ke 3 sahabtku.

"Loh hanya harus kasih kesempatan ke 2 Lic buat Morgan, karena jujur dari awal gue gak pernah setuju loh sama si Micael itu walau dia kaya dan tampan, jawab Yossi dan di lanjutkan Linda

"iya aku juga gak suka kalo kamu sama dia lic, timpal linda dan

Grace hanya tersenyum. Lama kami bicara akhirnya mereka minta ijin pulang karena sudah malam. 30 menit mereka pulang ku dengar seperti ada yang datang lagi, ku intip dari jendela kamarku ternyata Morgan. Ku lihat Dia memaksa masuk tapi papa menolak lalu dia memohon kepada papa lagi agar di ijinkan masuk, akhirnya papa ijinkan.

Setelah dia masuk ku dengar suara telapak kaki semakin mendekat mengarah ke kamarku dan ternyata benar dia mengetok pintu kamar sama seperti yang dia lakukan seperti hari-hari sebelumnya tapi kali ini aku akan memberi kesempatan nya untuk bicara.

"Hun, akhirnya kamu bukain aku pintu, syukurlah kamu gpp hun.

Katanya penuh kerinduan sambil memelukku. Aku pun hanyut dalam pelukannya yang hangat dan aku rindukkan, aku mengajaknya masuk kamar untuk membicarakan banyak hal. "Hun, kamu terlihat kurusan, kamu sakit hun ? kamu pasti banyak pikiran hun, maaf karena buat kamu kaya gini. Katanya lagi kali ini dia memelukku semakin erat. Dia membawaku duduk di sofa santai di kamarku. Lalu mendekap ku erat dalam pelukannya, aku hanya terdiam menikmati bau harum tubuhnya yang aku rindukan setiap malam-malam sepiku yang selalu aku ingat di memori otakku. "Hun, kenapa kamu diam aja sayang, huuuhhh ! tanyanya khawatir.

"Aku gpp kq hun, aku hanya ingin di peluk kamu" dan aku pun memeluknya semakin erat.

"Oooowwwwww, ternyata kamu juag rindu aku hun ? ledeknya hingga membuat pipiku memerah dan dia pun menunduk dan meminta ku untuk melihat wajahnya dan aku menurutinya lalu dia pun menciumku mesra dengan kecupannya, aku membalasnya tidak kalah mesranya lalu dia pun melumat bibirku seakan memberi pertanda bahwa aku hanya milikknya, dia mencium bibir bawahku lagi meresapi setiap ciuman kami dengan penuh kerinduaan yang mendalam. Setelah dia melepaskannya aku pun tersenyum.

"Ka, aku gak mau jauh dari kamu lagi, aku mau sama kamu selamanya, aku cinta sama kamu. Kataku jujur. Dia pun mencium bibirku sekilas sambil tersenyum dengan senyuman khasnya.

"Aku juga gak mau jauh dari kamu lagi hun, cukup 16 tahun lalu aku kehilangan kamu, aku gak akan biarkan satu orang pun merebut kamu dari tanganku termasuk Michael.
Aku sudah mengancamnya agar tidak menemuimu lagi hun, jawabnya.

"Gimana caranya kamu buat dia gak menemui ku lagi, pantas aja setelah perkelahian kamu sama dia, dia gak datang lagi ke sini. Kamu mengancamnya yah ? tanyaku penasaran. Dia pun tersenyum. Seakan tau arti dari senyumannya itu aku hanya menggelengkan kepala karena tindakanya yang kadang seenaknya.

"Hun, kamu tau lah apa yang akan aku lakukan bila Sesuatu yang aku miliki di renggut dari tanganku, apalagi yang di renggut itu wanita yang aku cintai, kalo gak babak belur, yah hancur. . .katanya penuh penekanan tapi gaya bicaranya amat santai.

Ke esokan paginya untuk pertama kalinya aku muncul di depan para keluargaku dengan wajah berseri dan segar, aku tersenyum karena kelakuan kekasihku semalam hingga membuatku semangat kembali.

"Kamu kenapa sayang, senyum-senyum gitu, apa yang di lakukan Morgan sampai kamu sumringah gini ? Tanya papa.

"Papa kaya gak pernah muda aja deh, bukannya bagus kalo dia kaya gini jadi gak perlu murung di kamar terus"timpal ka alin.

Aku hanya tersenyum.

"Baiklah, papa mengerti, memang kabar baik apa yang akan papa dapatkan pagi ini ? Tanya papa lagi.

"Om memang mau dapet kabar baik apa dari kami, jawab Morgan
yang tiba-tiba sudah ada di belakang. Kami semua menengok ke arah sumber suara. Aku tersenyum dia pun langsung memelukku.

"Ehhhmmmm,,, pantas aja adik kakak yang satu ini senyum-senyum aja ternyata ada pacarnya toh, tuh liat pap, anak gadismu udah sembuh dari kegalauannya tuh, ledek kakakku yang membuatku memerah, lalu papa pun tertawa karena melihatku memerah, Morgan yang sedari tadi sudah duduk di sampingku langsung mengejek ku

"woooowww. Ternyata pengaruhku terhadap kamu luar biasa yah hingga buat kamu bersemu merah gitu, ledeknya lagi hingga membuat aku menunduk karena malu.

MORGAN

Maaf Om ganggu pagi-pagi tapi aku datang ke sini ingin meminta om untuk merestui hubungan kami karena kami amat sangat mencintai, aku sama dia tidak akan mau di pisahkan oleh apapun itu hingga maut memisahkan kami, kami harap om setuju, kataku meyakinkan. "Om si setujuh aja, Om kan sudah mengenal kamu dan keluargamu juga sudah lama jadi om gak takut anak om akan tersakiti, tergantung anaknya lah mau atau tidak"kata om setuju. "Aku mah bisa apa atuh kalau memang dia udah minta aku pap"jawabnya tulus. Aku bahagia bukan kepalang akan jawaban kasihku ini, wanitaku yang luar biasa, aku pun memeluknya di saksikan keluarga kasihku.
#2 bulan berlalu#

Kami mempersiapkan pernikahan kami setelah 2 bulan lalu kelurga besar ku dan keluarga besarnya bertemu dan membicarakan acara lamaran, kata Mom sama Dad, kami gak perlu lagi tunangan karena aku dan dia sudah bertunangan dari semenjak kami kecil jadi untuk apa ada pertunangan, Papa pun langsung setuju saat Mom sama Dad meminta aku langsung untuk menjadi istri sah anaknya yang amat tampan itu. Aku bahagia karena semua keluargaku senang, aku sudah memaafkan Oma, opa dan seluruh keluraga saat aku menghadiri pernikahan ka Niko dan Amanda 1 bulan lalu. Aku turut bahagia karena pernikahan mereka dan sebentar lagi hanya tinggal menghitung minggu, aku akan menjadi sah istri dari Morgan Havier Morelez, pengusaha muda kaya, tampan, jenius, pintar dalam segala hal dan perfect, yang tidak lain adalah kekasihku semasa kecil.

"Hun, kamu kenapa sibuk terus si, kapan kita persiapin pernikahan kitanya hun !" tanyaku kesal.

"Iya hun, tapi kan aku lakuin ini biar nanti setelah kita sah menikah, kita bisa liburan lama, lagi pula kan semua udah di persiapin sama keluarga jadi untuk apa kita juga turun tangan"jawabnya asal hingga membuatku manyun.

Dia berada di Jakarta semenjak aku berada di sini, alasannya supaya aku gak macam-macam sama laki-laki lain makanya dia stay di Jakarta tapi yang aku tidak suka saat ini.

*****
Yah sudah menjelang akhir cerita maaf juga ya kalo ada kesalahan.

Vote and coment

Luv im

2 Love 1heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang