Aku, Bu Riska, Pak Andre masuk ke dalam kantor, resepsionis menyapa kami mengucapkan selamat siang kepada kami karena sampai di kantor kami sudah siang.
Kami langsung menuju ruang rapat melalui Lift untuk ke lantai 14. Sebelum masuk ke ruangan, aku minta ijin untuk ke toilet untuk merapikan dandanan walaupun menurutku ini sudah cukup karena aku orangnya cukup santai, akupun menuju toilet. Sebelum sampai toilet, tanpa disengaja aku menabrak seseorang.
"Bruuukkkk.. Awwwww.. Tidak lama aku jatuh ternyata ada tangan yang terulur ke arahku dan berkata, "Maaf."
Akupun terdiam sesaat setelah aku melihat wajah yang rupawan dengan setelan jas dan sepatu mahal dan berkelas, dia sangat tampan seperti Dewa Yunani yang turun ke bumi menatap wajahku dan tersenyum.
Akupun menerima uluran tangannya dan berkata, "Maaf juga, Pak, karena saya tidak melihat dan terima kasih."
Setelah aku mengucapkan terima kasih aku pun permisi untuk langsung menuju ruang rapat dan ternyata sudah banyak orang yang bersiap-siap, aku pun duduk di kursi yang sudah di siapkan yang berdekatan dengan Bu Riska dan Pak Andre. Tidak lama kami menunggu, datanglah wakil dari pemilik perusahaan yaitu bapak Alan yang katanya terkenal killer.
Pak Alan pun memberi kata sambutan, "Selamat siang, Bapak dan Ibu, saya selaku wakil dari bapak Michael Alexander Agneli ingin mempersilakan Bapak dan Ibu untuk mempersentasikan pemasaran atas produk-produk yang sudah ataupun baru dipasarkan dari perusahaan dan kami pun akan mempelajarinya, dan kepada perusahaan 1 yang di handle Bu Riska, silahkan anda mempersentasikannya."*Alicia*
Fiuuuuhhh,. Kenapa aku selalu terbayang wajah laki-laki itu si, ini kan waktunya persentasi. OMG gimana nih kalo semua yang sudah aku pelajari hilang semua karena dia.
"Lic, semangat," kata Bu Riska dan di susul Pak Andre, "Lic jangan gugup, santai aja yah, Manis."
"Sip..." jawabku Dag.. dig.. dug
"Nama dari perusahaan yang di handle Bu Riska, silakan anda mempersentasikan." Begitulah kata Pak Alan, dan aku pun maju.
Betapa kagetnya Pak Alan saat melihatku dan dia pun menampakan wajah muram, aku pun tersenyum penuh ketulusan.
Aku pun mulai mempersentasikannya, di tengah persentasi datang lah seorang laki-laki dari pintu khusus pemimpin yang tidak lain adalah laki- laki yang aku tabrak tadi.
Dia pun tersenyum dan duduk di kursi yang berdekatan dengan Bapak Alan. OMG gugup deh gue, gumamku dalam hati.
Dia pun melihat hasil presentasiku dan sesekali akupun memperhatikannya, dan akhirnya berakhir persentasiku dan dapat tepuk tangan meriah karena persentasiku yang menarik lalu dilanjutkan perusahaan cabang lainnya.Setelah 2 jam, akhirnya meeting berakhir dan diakhiri oleh salam penutup dari Bapak Alan dan perkenalan dari pemilik Alexander Group dan sekaligus pemegang saham terbesar di beberapa perusahaan yang di kelola seperti Hotel, Resort, Kafe, Apartement dan beberapa lainnya. Dia pun memberitahukan bahwa persentasi kali ini cukup memuaskan walau dia belum pernah terjun langsung di ruang meeting sekali pun, tapi dia cukup puas.
"Saya senang kalian mau bekerja dengan baik di perusahaan ini dan hasil survey anak buah saya bahwa ada tahun ini ada peningkatan yang luar biasa, dan saya harap ini tidak sementara dan mohon kerja sama kalian untuk meningkatkannya, terima kasih dan selamat siang."
Setelah usai penutup, Bapak Alan dan Bapak Michael keluar dari ruangan dan diikuti lainnya, setelah di luar ruangan Pak Andre dan aku jalan beriringan tanpa Bu Riska karena salah satu anak buah Pak Alan memanggil Bu Riska untuk datang ke ruangannya.
ANDRE*"Selamat yah, Manis, udah berhasil persentasiinnya, tinggal liat hasil aja." "Thanks, Pak atas bantuannya." Jawabnya.
"Kalo gini bisa dunk aku di traktir?!"