Aku hampir saja terisak sebelum menggigit bibirku agar tidak terisak tapi mungkin Morgan menyadarinya, lalu dia pun membalikan badanku untuk melihatnya. Lalu dia mengecup sekilas bibirku, aku pun terdiam.
Tidak ada rasa marah atau kecewa saat dia menciumku, kelembutannya membuatku bisa meredam emosi dan entah mengapa aku mengingat ciuman ini yang tidak asing lagi bagi indra perasaku, seperti orang yang kukenal di masa lalu.
"Maaf, bukan bermaksud lancang karena sudah menciummu, tapi aku tidak bisa bila melihat wanita menangis. Katanya penuh kelembutan."
Aku pun tersentuh oleh permintaan maaf nya dan baru kali ini aku menemukan laki-laki yang masih memikirkan perasaan wanitanya,
"Beruntung sekali wanita yang kamu cintai itu, Pak, karena bisa mendapatkan perhatian dari kamu, andai aja aku lebih dulu bertemu kamu, mungkin kamu gak akan membuat wanitamu menangis," penuturanku kepadanya.
Dia pun langsung memelukku dengan sayang dan tidak ada penolakan dariku karena aku merasa nyaman di pelukannya.
Beberapa lama kami mengobrol, dia pun meminta ku untuk tidak memanggilnya bapak, tapi hanya dengan sebutan Kakak karena perbedaan umur kami pun tidak jauh.
"Jangan menangisi masalah yang sudah terjadi, biarlah itu menjadi masa laluku dan jangan pernah ingat lagi, karena aku akan berada di sini untuk kamu, katanya penuh keyakinan. Aku tersenyum dan dia meminta ijin untuk pulang. Aku pun mengantarnya sampai depan pintu apartemen.FLASH BACK
MORGAN
Akhirnya aku kembali ke Negara ini untuk menemui kekasihku, aku tidak sabar menemuinya. Dia adalah tetanggaku dulu, aku harus bertemu dan mengatakan bahwa aku sudah menepati janjiku kepadanya, setelah sukses aku akan datang untuk menikahinya.
Sampai di bandara aku langsung bergegas ke rumah lama ku yang di tempati tante Mira dan keluarganya. Setelah sampai aku tidak langsung pulang ke rumah tapi ke rumah kediaman kekasihku. Tapi apa yang terjadi membuatku kecewa, ternyata dia dan keluarga besarnya sudah pindah ke kota lain dan entah ke mana mereka pindah, aku kecewa karena tidak sekalipun dia memberitahukan kepindahannya.
Berbulan-bulan aku mencari tapi tak kunjung jua menemukan kamu, sebenernya dimana kamu,
Hun, aku merindukanmu, seperti apa kamu sekarang dan apa yang terjadi hingga kamu mengingkari janji kita untuk bertemu lagi? tanyaku dalam hati yang penuh kemarahan.Aku mengerahkan seluruh orang-orangku ke penjuru pelosok Negara ini tapi aku tak berhasil menemukan kamu. Hingga pada akhirnya aku menemukan keluarga Hermawan dan Niko sahabatku sejak dulu. Mereka mengatakan bahwa kamu sudah tinggal di Jakarta. Sejak kepergianku, dia pun sudah punya kekasih sekarang dengan seorang pengusaha di Jakarta dan sebentar lagi akan bertunangan.
"Dia sangat bahagia sekali dengan kekasihnya, aku harap kamu tidak mengganggunya, Sob, tolong kamu berhenti mencarinya." Perkataan nya membuatku frustasi
Aku tak sanggup jauh darimu hun, apa yang harus aku lakukan sekarang, lalu aku menyusul kamu dan diam-diam masuk kedalam perusahaan itu dengan kekuasaan ku untuk menemuimu tetapi aku harus menyadari bahwa kamu tidak mengenaliku sama sekali. Kamu cantik, dan pintar dan itu membuatku semakin merindukanmu.
Lalu aku pun selalu mengikuti mu kemanapun kamu berada, aku tidak pernah memperlihatkan diriku kepadamu. Diam-diam aku menjagamu dan diam-diam aku selalu memudahkan apa yang kamu lakukan, aku tidak inggin kekasihku kesulitan, hingga aku tau kamu akan bertunangan.
Aku melakukan berbagai cara agar laki-laki itu menjauh darimu dan aku akan kembali sebagai penyembuh duka hatimu itu Hun, aku menempuh cara agar dia pergi ke New York untuk bisnis dan hanya dia yang boleh berangkat karena kekuasaanku, apa pun bisa aku lakukan.